Bagaimana gejolak jiwa dan ketegaran Mursi sebelum dan sesudah kudeta
militer? Hanya orang khusus dan terdekat saja yang bisa
mengungkapkannya.
Dr Najla Mahmud, Istri sang Presiden, bercerita tentang hari-hari sebelum terjadinya kudeta militer. Sang istri berkata, "Di hari-hari yang penuh ujian, tatkala aku masuk ke dalam bilik, kulihat beliau sedang sujud memohon pertolongan Allah. Dia tengah mengadukan hal dirinya dan negaranya, sambil menangis.
Apabila dia hendak tidur, tangisannya masih terdengar, walau dia sudah berada diatas katilnya. Sehingga basahnya umpama mandi."
Untuk menghibur suaminya, sang istri berkata, "Wahai Mursi, niscaya Allah tak akan membiarkanmu dalam keadaan sedih, dan tidak membiarkanmu tanpa pertolongan dari Allah."
Perlu diketahui saja, walau Mursi seorang Presiden, dia tinggal di rumah kontraka biasa saja, dia sendiri yang membayarnya bukan dari uang negara. Dia pun, belum pernah mengambil gajinya sejak menjabat.
Adakah Presiden yang seperti ini?
Staff khusus Mursi mengungkapkan, pada saat kudeta akan terjadi, Menlu dan Dubes Amerika datang menghadap Mursi. Permintaan mereka, Mursi segera menanggalkan kepresidenannya atau tetap jadi presiden namun pedana mentri, kabinet dan pejabat penting diganti sesuai keinginan mereka. Namun Mursi menolak.
Akhirnya utusan tersebut berkata, "Telpon saya ketika kamu sudah dipenjara,"
Melihat gelagat ini, maka Mursi pun membuat pidato rahasia yang pidatonya diposting ke youtube. Ketika Mursi sudah ditangkap, maka postingan pidato Mursi baru tersebar luas di internet.
Dimana keberadaan Mursi sekarang?
Secara valid belum ada yang tahu. Tetapi dari bocoran yang ada, sudah beberapa kali pihak militer mesir memintanya untuk segera mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden.
Mursi pun menolaknya, dengan berkata, "Saya tidak akan menanggalkan kepercayaan yang sudah diberikan rakyat mesir. Lebih baik anda menembak saya dengan peluru daripada melakukan itu."
Permintaan Mursi pada mereka yang menahannya hanya satu. Yaitu meminta sajadah dan mushaf al-Qur’an saja.
Subhanallah, heroik dan penuh ketenangan….
Dr Najla Mahmud, Istri sang Presiden, bercerita tentang hari-hari sebelum terjadinya kudeta militer. Sang istri berkata, "Di hari-hari yang penuh ujian, tatkala aku masuk ke dalam bilik, kulihat beliau sedang sujud memohon pertolongan Allah. Dia tengah mengadukan hal dirinya dan negaranya, sambil menangis.
Apabila dia hendak tidur, tangisannya masih terdengar, walau dia sudah berada diatas katilnya. Sehingga basahnya umpama mandi."
Untuk menghibur suaminya, sang istri berkata, "Wahai Mursi, niscaya Allah tak akan membiarkanmu dalam keadaan sedih, dan tidak membiarkanmu tanpa pertolongan dari Allah."
Perlu diketahui saja, walau Mursi seorang Presiden, dia tinggal di rumah kontraka biasa saja, dia sendiri yang membayarnya bukan dari uang negara. Dia pun, belum pernah mengambil gajinya sejak menjabat.
Adakah Presiden yang seperti ini?
Staff khusus Mursi mengungkapkan, pada saat kudeta akan terjadi, Menlu dan Dubes Amerika datang menghadap Mursi. Permintaan mereka, Mursi segera menanggalkan kepresidenannya atau tetap jadi presiden namun pedana mentri, kabinet dan pejabat penting diganti sesuai keinginan mereka. Namun Mursi menolak.
Akhirnya utusan tersebut berkata, "Telpon saya ketika kamu sudah dipenjara,"
Melihat gelagat ini, maka Mursi pun membuat pidato rahasia yang pidatonya diposting ke youtube. Ketika Mursi sudah ditangkap, maka postingan pidato Mursi baru tersebar luas di internet.
Dimana keberadaan Mursi sekarang?
Secara valid belum ada yang tahu. Tetapi dari bocoran yang ada, sudah beberapa kali pihak militer mesir memintanya untuk segera mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden.
Mursi pun menolaknya, dengan berkata, "Saya tidak akan menanggalkan kepercayaan yang sudah diberikan rakyat mesir. Lebih baik anda menembak saya dengan peluru daripada melakukan itu."
Permintaan Mursi pada mereka yang menahannya hanya satu. Yaitu meminta sajadah dan mushaf al-Qur’an saja.
Subhanallah, heroik dan penuh ketenangan….
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan