Lebih dari 1.700 intelektual Saudi
telah mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap demonstrans pro-Mursi
melalui penandatanganan, yang menyerukan kembalinya “legitimasi
konstitusional yang dicuri” Mesir.
Dalam pernyataan itu juga menyampaikan apresiasi atas protes damai dalam menghadapi provokasi militer, lapor Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj News agency (MINA), Ahad (14/7).
Di antara penandatangan pada pernyataan ini adalah Dr Saud Abdullah al-Fansyan, Dr Khalid al-Ujaimi, Dr Mohsen al-Awaji, Dr Awad al-Qarni, Dr Sanhat al-Otaibi, Dr Ahmed bin Said, Dr Abdul-Rahman al-Tamami dan Dr Saidi al-Ghamedi.
Berikut isi Pernyataan para intelektual Arab Saudi tersebut:
"Dengan Nama Allah Yang Pemurah lagi Penyayang,"
Segala puji bagi Allah, kebaikan, kasih sayang bersama mereka. Seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota badan ada yang terkena sakit maka yang lain ikut merasakan. Nabi juga mengatakan,” Berbaiklah dengan orang Mesir karena mereka adalah kerabat kami".
Seperti kejadian di Mesir, berdasarkan al-Qur’an dan mengikuti nasihat nabi, maka kami yang bertanda tangan menegaskan bahwa "kami menghormati pilihan Mesir untuk kepemimpinan legal atau sah mereka, sebagai proses memilih didasarkan pada semua konstitusi dan sisitem global.
Kami menyerukan kepada mereka untuk mengikuti
legitimasi presiden terpilih, yaitu Dr. Muhamad Mursi, yang masa jabatannya didukung oleh referendum nasional dan konstitusi.
Kami mengutuk pada pembantaian yang dilakukan Senin lalu ketika fajar, serta pembunuhan yang terjadi di jalan-jalan. Kami menghargai perdamaian para pengunjuk rasa, yang menolak kekerasan dan menghindari bentrokan dengan tentara dan petugas keamanan lainnya.
Kami menegaskan hak Mesir untuk mengurus urusan internal dan eksternal mereka sendiri dan kami menolak gangguan regional dan internasional, yang mencoba memaksa perwalian pada mereka.
Gangguan tersebut menentang nilai-nilai sejarah Mesir dan posisi penting yang dihormati di dunia Arab dan Islam. Kami mengharagai posisi internasional yang adil, yang menolak mengakui kudeta militer di Mesir dan menyerukan untuk mengembalikan legitimasi konstitusional untuk Mesir.
Kami mengutuk kebijakan sensor berita, yang dikenakan oleh otoritas kudeta karena menutup saluran-saluran terkait untuk menyiarkan fakta.
Kami meminta media massa untuk tetap menjaga objektivitas ketika mereka menutupi insiden dan tidak untuk menyiarkan propaganda dan berita palsu.
Kami menyerukan rakyat kita di tanah Kanana (Mesir) untuk tetap sabar, stabil, dan tabah sampai legitimasi dikembalikan kepada mereka,
Kami mengingatkan mereka bahwa kemenangan adalah nasib mereka dengan kehendak Allah. Kami juga mengingatkan mereka dengan saran kami, sesuai dengan peristiwa Nabi Musa saw, ketika Mesir menghadoi Firaun: “Mencari bantuan melalui Allah dan bersabar, bumi milik Allah, siapa yang dikehendaki dari hamba-Nya. Dan yang terbaik adalah dari orang benar".
Semoga Allah melindungi Mesir dari setiap kemalangan, legitimasi kembali dan melindungi mereka". (mina).
Sumber: http://muslimina.blogspot.com/2013/07/1700-inteletual-saudi-nyatakan-dukungan.html
Dalam pernyataan itu juga menyampaikan apresiasi atas protes damai dalam menghadapi provokasi militer, lapor Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj News agency (MINA), Ahad (14/7).
Di antara penandatangan pada pernyataan ini adalah Dr Saud Abdullah al-Fansyan, Dr Khalid al-Ujaimi, Dr Mohsen al-Awaji, Dr Awad al-Qarni, Dr Sanhat al-Otaibi, Dr Ahmed bin Said, Dr Abdul-Rahman al-Tamami dan Dr Saidi al-Ghamedi.
Berikut isi Pernyataan para intelektual Arab Saudi tersebut:
"Dengan Nama Allah Yang Pemurah lagi Penyayang,"
Segala puji bagi Allah, kebaikan, kasih sayang bersama mereka. Seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota badan ada yang terkena sakit maka yang lain ikut merasakan. Nabi juga mengatakan,” Berbaiklah dengan orang Mesir karena mereka adalah kerabat kami".
Seperti kejadian di Mesir, berdasarkan al-Qur’an dan mengikuti nasihat nabi, maka kami yang bertanda tangan menegaskan bahwa "kami menghormati pilihan Mesir untuk kepemimpinan legal atau sah mereka, sebagai proses memilih didasarkan pada semua konstitusi dan sisitem global.
Kami menyerukan kepada mereka untuk mengikuti
Kami mengutuk pada pembantaian yang dilakukan Senin lalu ketika fajar, serta pembunuhan yang terjadi di jalan-jalan. Kami menghargai perdamaian para pengunjuk rasa, yang menolak kekerasan dan menghindari bentrokan dengan tentara dan petugas keamanan lainnya.
Kami menegaskan hak Mesir untuk mengurus urusan internal dan eksternal mereka sendiri dan kami menolak gangguan regional dan internasional, yang mencoba memaksa perwalian pada mereka.
Gangguan tersebut menentang nilai-nilai sejarah Mesir dan posisi penting yang dihormati di dunia Arab dan Islam. Kami mengharagai posisi internasional yang adil, yang menolak mengakui kudeta militer di Mesir dan menyerukan untuk mengembalikan legitimasi konstitusional untuk Mesir.
Kami mengutuk kebijakan sensor berita, yang dikenakan oleh otoritas kudeta karena menutup saluran-saluran terkait untuk menyiarkan fakta.
Kami meminta media massa untuk tetap menjaga objektivitas ketika mereka menutupi insiden dan tidak untuk menyiarkan propaganda dan berita palsu.
Kami menyerukan rakyat kita di tanah Kanana (Mesir) untuk tetap sabar, stabil, dan tabah sampai legitimasi dikembalikan kepada mereka,
Kami mengingatkan mereka bahwa kemenangan adalah nasib mereka dengan kehendak Allah. Kami juga mengingatkan mereka dengan saran kami, sesuai dengan peristiwa Nabi Musa saw, ketika Mesir menghadoi Firaun: “Mencari bantuan melalui Allah dan bersabar, bumi milik Allah, siapa yang dikehendaki dari hamba-Nya. Dan yang terbaik adalah dari orang benar".
Semoga Allah melindungi Mesir dari setiap kemalangan, legitimasi kembali dan melindungi mereka". (mina).
Sumber: http://muslimina.blogspot.com/2013/07/1700-inteletual-saudi-nyatakan-dukungan.html
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan