Kebijakan pemerintahan kudeta
memberikan mandat kepada kepolisian untuk membubarkan demonstran Rabea el
Adawea dan Nahda Square
menunjukkan kebingungan dan frustasi mereka menghadapi penolakan besar-besaran
rakyat atas kudeta.
Sebagaimana diungkap oleh Aliansi Nasional Pro Legitimasi dan Anti Kudeta bahwa beberapa langkah yang diambil oleh keamanan dengan mengosongkan beberapa tempat di Kairo dan beberapa provinsi dari penjagaan aparat betujuan untuk memancing terjadinya chaos dan provokasi kekerasan. Sehingga dengan adanya kondisi chaos ini akan menjadi dalih pembenaran bagi aparat untuk melakukan pembantaian baru dan tindak sporadis melawan demonstran anti kudeta.
Setelah sebulan demonstran berlangsung tanpa berhenti menyuarakan dukungan atas legitimasi presiden yang sah dan penolakan terhadap kudeta, rakyat sudah bisa menilai apa yang sebetulnya terjadi. Bukan revolusi untuk menyelamatkan negara, tapi kudeta yang diiringi dengan pembantaian dan tindak sporadis yang sarat dengan konspirasi berbagai kepentingan untuk melemparkan Mesir jauh ke belakang.
Bahkan berbagai pihak yang tadinya sejalan dengan aksi Tamarrud 30 Juni satu persatu menyadari telah terjadi pengkhianatan ini. Partai Al Nur misalnya, kini mereka mulai gamang menentukan sikap karena banyak kebijakan yang justru mengancam kepentingan Islam. Hamdin Sabbahi sempat urung-uringan karena tidak dapat bagian dalam "bagi-bagi ghonimah" sehingga ia ngotot memberikan limit waktu 6 bulan untuk keluar dari masa transisi. Demikian juga dengan beberapa tokoh Tamarrud yang menyatakan kecewa dan geram karena aksi mereka ditunggangi oleh kepentingan rezim Mubarak melalui tangan besi militer yang mendapatkan legalitas dari beberapa tokoh agama.
Aksi sporadis kudeta telah
Sebagaimana diungkap oleh Aliansi Nasional Pro Legitimasi dan Anti Kudeta bahwa beberapa langkah yang diambil oleh keamanan dengan mengosongkan beberapa tempat di Kairo dan beberapa provinsi dari penjagaan aparat betujuan untuk memancing terjadinya chaos dan provokasi kekerasan. Sehingga dengan adanya kondisi chaos ini akan menjadi dalih pembenaran bagi aparat untuk melakukan pembantaian baru dan tindak sporadis melawan demonstran anti kudeta.
Setelah sebulan demonstran berlangsung tanpa berhenti menyuarakan dukungan atas legitimasi presiden yang sah dan penolakan terhadap kudeta, rakyat sudah bisa menilai apa yang sebetulnya terjadi. Bukan revolusi untuk menyelamatkan negara, tapi kudeta yang diiringi dengan pembantaian dan tindak sporadis yang sarat dengan konspirasi berbagai kepentingan untuk melemparkan Mesir jauh ke belakang.
Bahkan berbagai pihak yang tadinya sejalan dengan aksi Tamarrud 30 Juni satu persatu menyadari telah terjadi pengkhianatan ini. Partai Al Nur misalnya, kini mereka mulai gamang menentukan sikap karena banyak kebijakan yang justru mengancam kepentingan Islam. Hamdin Sabbahi sempat urung-uringan karena tidak dapat bagian dalam "bagi-bagi ghonimah" sehingga ia ngotot memberikan limit waktu 6 bulan untuk keluar dari masa transisi. Demikian juga dengan beberapa tokoh Tamarrud yang menyatakan kecewa dan geram karena aksi mereka ditunggangi oleh kepentingan rezim Mubarak melalui tangan besi militer yang mendapatkan legalitas dari beberapa tokoh agama.
Aksi sporadis kudeta telah
menelan setidaknya 480 jiwa, 8000 lebih terluka dan 1500-an tokoh anti kudeta
yang ditangkap. Hal ini menuai banyak kecaman dari berbagai negara seperti
Turki dan negara-negara di Afrika. Afrika punya alasan sendiri menolak kudeta
ini karena akan membawa ancaman besar bagi pertumbuhan demokrasi di kawasan
Afrika. Bahkan Uni Eropa perlahan menunjukkan ketidakpuasan dengan rezim
kudeta. Mereka percaya bahwa Mursi sangat diperlukan untuk menyelesaikan
permasalahan Mesir.
Kasus pembantaian di depan kampus Al Azhar pada Sabtu lalu belum ditindak lanjuti oleh rezim kudeta yang katanya melindungi aspirasi damai, tapi kini mereka justru berencana membubarkan paksa demonstran di Rabea dan Nahda atas alasan terorisme yang meresahkan. Dengan menarik aparat keamanan dari berbagai lokasi artinya rezim siap untuk melakukan pembantaian baru yang lebih besar dengan alasan pembersihan tindak kriminal dan terorisme. Tidak bisa tidak, gerbang konfrontasi antara preman dengan demonstran akan terbuka lebar sehingga aparat akan memiliki legalitas mengambil "tindakan sesuai hukum", sebagaimana pernyataan Dewan Kementrian kemarin (31/7).
Sementara pihak demonstran sudah mengeluarkan sikap akan bertahan di lapangan sampai tuntutan mereka terpenuhi. Aksi damai mereka lebih kuat daripada bedil aparat, sementara rezim kudeta harus bertanggung jawab sepenuhnya atas berbagai kejahatan mereka membantai demonstran.
Dalam pernyataannya pada 31 Juli, aliansi menyerukan kepada polisi dan tentara Mesir agar tidak mengarahkan senjata kepada saudara mereka rakyat Mesir, karena tidak ada ketaatan untuk kemaksiatan. Lewat pernyataannya hari ini aliansi juga kembali menyerukan aksi besar-besaran Jum'at mendatang.
Memang belum bisa dipastikan apa langkah yang akan diambil pihak Kementrian Dalam Negeri karena mereka masih perlu mempelajarinya. Namun dengan membubarkan paksa demonstran bukan solusi yang tepat. Militer dan kepolisian Mesir akan menyesal jika kembali mengarahkan senjata dan tank-tank ke arah rakyat yang melakukan aksi damai.(sinai)
Kasus pembantaian di depan kampus Al Azhar pada Sabtu lalu belum ditindak lanjuti oleh rezim kudeta yang katanya melindungi aspirasi damai, tapi kini mereka justru berencana membubarkan paksa demonstran di Rabea dan Nahda atas alasan terorisme yang meresahkan. Dengan menarik aparat keamanan dari berbagai lokasi artinya rezim siap untuk melakukan pembantaian baru yang lebih besar dengan alasan pembersihan tindak kriminal dan terorisme. Tidak bisa tidak, gerbang konfrontasi antara preman dengan demonstran akan terbuka lebar sehingga aparat akan memiliki legalitas mengambil "tindakan sesuai hukum", sebagaimana pernyataan Dewan Kementrian kemarin (31/7).
Sementara pihak demonstran sudah mengeluarkan sikap akan bertahan di lapangan sampai tuntutan mereka terpenuhi. Aksi damai mereka lebih kuat daripada bedil aparat, sementara rezim kudeta harus bertanggung jawab sepenuhnya atas berbagai kejahatan mereka membantai demonstran.
Dalam pernyataannya pada 31 Juli, aliansi menyerukan kepada polisi dan tentara Mesir agar tidak mengarahkan senjata kepada saudara mereka rakyat Mesir, karena tidak ada ketaatan untuk kemaksiatan. Lewat pernyataannya hari ini aliansi juga kembali menyerukan aksi besar-besaran Jum'at mendatang.
Memang belum bisa dipastikan apa langkah yang akan diambil pihak Kementrian Dalam Negeri karena mereka masih perlu mempelajarinya. Namun dengan membubarkan paksa demonstran bukan solusi yang tepat. Militer dan kepolisian Mesir akan menyesal jika kembali mengarahkan senjata dan tank-tank ke arah rakyat yang melakukan aksi damai.(sinai)
Komentarku ( Mahrus ali):
Katanya tentara melindungi dan
melayani rakyat, kok memerangi dan menembaki mereka, bahkan perlu dilayani
rakyat , disabari dan diberi nasehat.Mereka semua itu pendusta, ngaku jujur,
pengkhianat, mengaku memberikan pelayanan terbaik. Ingatlah ayat ini:
سَمَّاعُونَ
لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ
أَعْرِضْ عَنْهُمْ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا وَإِنْ
حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar
berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang
kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka,
atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka
tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan
perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil,
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Atau blog bahasa
arabku http://mahrusaliindonesia.blogspot.com/
Blog ke tiga
Peringatan:Mesin
pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah: mantan kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau 08819386306 ( smartfreand )
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau 08819386306 ( smartfreand )
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan