تجزئ
البدنة والبقرة عن سبعة ، سواء كانوا من أهل بيت واحد أو من بيوت متفرقين ،
وسواء كان بينهم قرابة أو لا ؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم أذن للصحابة
في الاشتراك في البدنة والبقرة كل سبعة في واحدة ، ولم يفصل ذلك
“Diperbolehkan
berkurban onta dan sapi dari tujuh orang. Sama saja apakah mereka itu
berasal dari satu keluarga atau berasal dari lain keluarga. Sama saja,
apakah di antara mereka terdapat ikatan kekerabatan ataupun tidak. Hal
itu dikarenakan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa slalam mengjinkan para
shahabatnya untuk berserikat atas onta dan sapi, masing-masing tujuh
orang untuk seekornya. Dan beliau tidak memerinci lebih lanjut akan hal
itu” [Fataawaa Al-Lajnah Ad-Daaimah, 11/401].Komentarku ( Mahrus ali ):
Itu ternyata sekedar kesepakatan komite fatwa Saudi . Tida dalilnya.
Ternyata korban dengan unta atau sapi tidak memiliki dalil yang sahih, tapi sekedar qiyas.Pada hal qiyas bukan suatu landasan atau dalil. Dan ajaran agama ini berlandaskan al quran atau sunnah sahihah. Berdalil dengan qiyas untuk menentukan suatu hukum bisa menyesatkan dan perlu dalil juga bahwa qiyas di perbolehkan sebagai landasan hukum. Dan agama ini akan rusak karena dalil tidak dipakai lalu qiyas di jadikan hujjah bagi kita hingga ahir zaman. Ibn Rusydi berkata:
فَقَاسَ الشَّافِعِيُّ وَأَبُو حَنِيْفَةَ الضَّحَايَا فِي ذَلِكَ عَلَى الْهَدَايَا
Imam
Syafii dan Abu Hanifah mengkiyaskan korban dalam hal tsb atas hadyu
yang di hadiyahkan kepada Ka`bah ( atau dam ). Bidayatul mujtahid 349/1Ibnu Abdis salam berkata:
وَهَذَا
فِي الْهَدْيِ وَيُقَاسُ عَلَيْهِ الْأُضْحِيَّةُ بَلْ قَدْ وَرَدَ فِيهَا
نَصٌّ فَأَخْرَجَ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ
عَبَّاسٍ
Ini dlm masalah hadyu, bukan kurban. Bila untuk kurban,
maka sekedar qiyas kepadanya. Bahkan menurut beliau lebih dari itu,
yaitu ada nas. Imam Tirmidzi dan Nasa`I meriwayatkan hadis Ibnu Abbas.
Subulus salam 324/6.Komentarku ( Mahrus ali )
Maksud nas riwayat Tirmidzi dan Nasa`I adalah hadis Ibnu Abbas dari jalur Al Fadhel yang telah kita bahas tadi.
وَقَالَ
قُدِّسَ سِرُّهُ أَيْضاً ((وَقَدْ كَانَ السَّلَفُ الصَّالِحُ مِنَ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ يَقْدِرُوْنَ عَلَى اْلقِيَاسِ
وَلَكِنَّهُمْ تَرَكُوا ذَلِكَ أدباً مَعَ رَسُوْلِ اللهِ
Al arif
billah Assya` rani semoga Allah mensucikan sirrinya berkata: Sungguh
salafus sholeh dari kalangan sahabat dan tabi`in enggan berkiyas
sekalipun mereka mampu untuk melakukannya karena berakhlak terhadap
Rasulullah SAWImam Bukhori membikin bab:
بَاب
مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسْأَلُ مِمَّا
لَمْ يُنْزَلْ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي أَوْ لَمْ يُجِبْ
حَتَّى يُنْزَلَ عَلَيْهِ الْوَحْيُ وَلَمْ يَقُلْ بِرَأْيٍ وَلَا
بِقِيَاسٍ لِقَوْلِهِ تَعَالَى ( بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ )
Nabi SAW ditanya tentang sesuatu yang tiada dalilnya dalam al Quran lalu beliau berkata :” Tidak tahu “ atau tidak menjawab hingga wahyu diturunkan. Beliau tidak berpendapat atau menggunakan qiyas
Jadi kita harus kembali bagaimana tata cara para sahabat dlm berkurban yaitu dengan kambing bukan sapi sebagaimana hadis:
Atho` bin Yasar berkata: “ Aku bertanya kepada Abu Ayyub Al anshori : “Bagaimanakah korban diwaktu Rasulullah SAW , beliau menjawab:
كَانَ
الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ فَصَارَتْ كَمَا
تَرَى
Seorang lelaki befrkorban kambing untuk dia dan
keluarganya,lalu mereka makan dan di berikan kepada orang lain hingga
orang – orang berbangga – banggan sebagaimana kamu lihat.http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?flag=1&bk_no=56&ID=2811
Imam Tirmidzi menyatakan hadis tsb hasan sahih.Imam Ahmad dan Ishak mengharuskan korban kambing.Pendapat kambing untuk satu orang hanyalah pendapat Abdullah bin Al Mubarak. Korban kambing menurut hadis tsb boleh untuk satu keluarga.
Mereka boleh makan, juga boleh di sedekahkan.
لَا تَذْبَحُوا إِلَّا مُسِنَّةً إِلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ الضَّأْنِ رواه مسلم (1963) *
Jangan
menyembelih kecuali kambing yang sudah berumur setahun( menginjak awal
tahun kedua / dua tahun menurut syafiiyah) , kecuali bila sulit di
peroleh, kamu boleh menyembelih kambing domba yang berumur enam bulan
keatas( setahun menurut Syafiiyah ) Paling mudah dan bisa dikatakan referensi terpercaya adalah domba korban yang di turunkan oleh Allah untuk Nabi Ibrahim. Bila kita memotong sapi untuk korban maka mana dalilnya ?.
Dan masih banyak modal saya untuk menjelaskan masalah ini, namun saya cukupi sekian dulu. Dan nanti pada suatu saat bisa saya lanjutkan lagi
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan