DINews | Salah seorang peneliti dari
Shillman-Ginsburg di Forum Timur Tengah pada pusat interdisipliner
Herzliya, Israel, Aymenn Al-Tamimi membeberkan temuannya soal Islamic
State/IS (baca: Daulah Islamiyah) kepada CNN.
Ia membagikan beberapa dokumen, tentang bagaimana IS mengontrol
sebuah kehidupan di wilayah yang dikuasainya, di bawah naungan Syariat
Islam.
Akte Kelahiran IS
“Islamic State (IS) memiliki semua poin-poin penting yang anda dapati
pada akte kelahiran bayi; berat badan, panjang dan tanggal lahir yang
telah dikonfirmasi dengan logo resmi. Perbedaannya di sini adalah cap
resmi dari pemerintah Daulah Islamiyah/Islamic State.Ini salah satu dari banyak dokumen resmi yang berkaitan dengan hal-hal seperti jadwal vaksinasi, metode penangkapan ikan dan penyelesaian perselisihan hutang piutang di wilayah yang sekarang dikuasai oleh IS,” demikian dikutip CNN pada Selasa (21/4/2015).
Pembukaan Universitas Mosul
Dalam tulisan tersebut diuraikan, pada musim panas lalu, pejuang IS merebut kota Mosul di Irak. Setelah mereka mengambil alih kekuasaan, para pemimpin pejuang IS ingin menunjukkan bahwa mereka bisa membawa stabilitas yang memungkinkan untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari. Jadi, mereka dengan cepat membuka kembali Universitas Mosul, meskipun di bawah kurikulum yang diubah secara radikal (menurut barat, red.).
Pengumuman masuk kelas pun dilanjutkan pada 24 Dzulhijjah 1435 dalam kalender Islam (atau 18 Oktober 2014, dalam kalender Barat), sekitar empat bulan setelah IS menguasai kota.
Tetapi beberapa mata kuliah akan dilarang; demokrasi dan pemikiran politik, juga manajemen hotel dan pariwisata serta arkeologi.
“Mata kuliah arkeologi tidak mengherankan,” kata Al-Tamimi
“Kita melihat bahwa telah tercermin pada IS yang telah menghancurkan artefak kuno. IS menganggap artefak pra-Islam sebagai peninggalan dari ‘masa kebodohan’, jahiliyah. Kekhawatiran utama mereka dengan arkeologi adalah bahwa hal itu akan menjadi sebuah mata kuliah yang menyimpangkan kepada penyembahan berhala, yang tegas dilarang dalam Islam.
“Manajemen hotel dan pariwisata mungkin tampak aneh pertama kali. Tapi tidak ada hotel di bawah kendali pemerintah IS. Mereka telah mengambil alih semua dan menutupnya, baik disewakan atau menjadi tempat untuk rumah keluarga.”
Universitas Mosul masih memiliki profesor dan guru yang sama, Al-Tamimi mengatakan, “Tapi sekarang para dosen dikenakan pelajaran sesi Syariah, untuk mempelajari apa yang bisa dan apa yang tidak diterima IS. Jadi, mereka tetap dipertahankan dalam sistem sebelumnya tapi dalam koridor hukum Syariah oleh IS.”
Kebijakan IS Dalam Berbagai Lini Kehidupan
Departemen Kesehatan IS menjalankan rumah sakit bagi siapa pun para pejuang yang mengalami sakit, bukan hanya terluka. Memiliki bangsal bersalin, klinik kesehatan, bahkan unit vaksinasi keliling.
Kesimpulan Al-Tamimi pada prinsip-prinsip pemerintahan IS dan cara penerapannya mirip dengan temuan serupa oleh peneliti dan aktivis sosial, Quilliam Foundation.
Ini adalah prinsip Islam untuk peduli terhadap lingkungan, sehingga menjadi salah satu alasan bahwa menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan itu dilarang.
Dan kutipan dari Quran (Surat Al-Baqarah: 280, red.) yang mengatakan bahwa pemilik harta kekayaan harus mengurangi beban orang yang berhutang demi mendapatkan pahala, klausul itu dimuat pada awal sebuah dokumen guna mengatur kebijakan hutang piutang.
“Tema umum bagi IS adalah bahwa, bermula ketika mereka menguasai suatu wilayah, mereka mencoba untuk menggambarkan pemerintahan mereka lebih adil bagi penduduk, dibandingkan penguasa sebelumnya,” jelas Al-Tamimi.
“Sebagai contoh, di Suriah, hal pertama yang dilakukan IS adalah menurunkan harga roti. Ini lebih dari sekedar memenangkan hati masyarakat, sebab di sisi lain ini juga merupakan aturan agama.”
IS memberlakukan kontrol pada wilayahnya secara mutlak, (ini terlihat, red.) dari jadwal bus yang menunjukkan rute dari Raqqa ke Mosul dan Qaim tanpa adanya pengakuan perbatasan Suriah-Irak, itu hanya provinsi baru yang dibuat oleh IS untuk wilayahnya tersebut.
“Dan di dalam wilayah itu, bahkan hiburan pun diatur. Foosball atau Table Soccer (sepak bola meja) boleh dimainkan, asalkan tidak ada perjudian dan wajah atau kepala harus dihilangkan dari patung-patung (pemain table soccer, red.) untuk mencegah penyembahan berhala. Sebuah fatwa hiburan selanjutnya mengatakan bahwa catur, biliar dan permainan kontemporer lainnya tidak bermanfaat bagi kaum Muslimin tetapi boleh dimainkan jika permainan tersebut tidak mengalihkan perhatian dari kewajiban agama. Hal Ini mengacu pada kesimpulan dari Al-Qur’an dan ajaran agama.” [PM]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan