DINews – Milisi Syi’ah pro-pemerintah Irak menjarah toko-toko di
pusat kota Tikrit Irak pada Rabu (1/4/2015) setelah merebut kota
kelahiran Saddam Hussein itu dari Daulah Islam dalam pertempuran selama
sebulan, AFP melaporkan.
Milisi Syi’ah menjarah barang-barang termasuk pakaian, sampo dan krim cukur dari dua toko di pusat kota Tikrit sebelum berkendara pergi, kata para saksi.
Dua truk juga terlihat meninggalkan Tikrit sarat dengan ban baru, generator dan cermin yang jatuh dan hancur di jalan raya.
Para milisi-milisi Syi’ah juga menyemprotkan cat nama-nama kelompok mereka pada rumah-rumah dan toko-toko di kota itu, termasuk pada jendela-jendela yang tetap utuh selamat dari pertempuran.
Insiden lokal itu semakin menimbulkan kekhawatiran prilaku para milisi Syi’ah yang sekarang banyak di kota itu. Kekhawatiran itu tidak hanya pada penjarahan serta aksi vandalisme namun juga kekejaman serta pembantaian sebagaimana yang telah mereka lakukan di daerah lain.
Dua pekan lalu, pejabat lokal dan polisi Irak melaporkan bahwa pasukan paramiliter Syi’ah telah menjarah, meledakkan atau membakar ratusan rumah warga Sunni di kota al-Dour setelah merebut daerah itu selama kampanye militer untuk menggulingkan Daulah Islam.
Human Rights Watch mengatakan awal bulan Maret bahwa baik pasukan keamanan Syi’ah Irak maupun milisi Syi’ah “terlibat dalam penghancuran disengaja properti sipil” setelah menghancurkkan pengepungan bulan-panjang kota Amerli tahun lalu.
Dalam sebuah laporan HRW yang berjudul “Setelah Pembebasan, Datang Kehancuran: Milisi Iraq dan pasca Amerli, kelompok pemantau HAM itu mengatakan bahwa milisi Syi’ah menjarah harta benda milik warga Sunni yang mengungsi karena pertempuran. Rumah dan toko-toko warga Sunni dibakar dengan sedikitnya ada dua desa hancur, rata dengan tanah.
Laporan yang dirilis hari Rabu itu menunjukkan milisi Syiah dengan berkoordinasi dengan pasukan keamanan pemerintah menyerbu sejumlah desa di kota Amerli secara sistematis dengan perencanaan rapi. Padahal, di desa itu tidak ada gerilyawan bersenjata.
Ini merupakan laporan kedua HRW sejak awal tahun 2015 tentang pelanggaran dan kekejaman yang dilakukan milisi Syiah di Iraq.
Laporan sebelumnya menegaskan bahwa milisi Syiah di negara itu mengeksekusi, menculik dan menyiksa serta mengusir para warga Sunni. (st/AFP/VI)
Milisi Syi’ah menjarah barang-barang termasuk pakaian, sampo dan krim cukur dari dua toko di pusat kota Tikrit sebelum berkendara pergi, kata para saksi.
Dua truk juga terlihat meninggalkan Tikrit sarat dengan ban baru, generator dan cermin yang jatuh dan hancur di jalan raya.
Para milisi-milisi Syi’ah juga menyemprotkan cat nama-nama kelompok mereka pada rumah-rumah dan toko-toko di kota itu, termasuk pada jendela-jendela yang tetap utuh selamat dari pertempuran.
Insiden lokal itu semakin menimbulkan kekhawatiran prilaku para milisi Syi’ah yang sekarang banyak di kota itu. Kekhawatiran itu tidak hanya pada penjarahan serta aksi vandalisme namun juga kekejaman serta pembantaian sebagaimana yang telah mereka lakukan di daerah lain.
Dua pekan lalu, pejabat lokal dan polisi Irak melaporkan bahwa pasukan paramiliter Syi’ah telah menjarah, meledakkan atau membakar ratusan rumah warga Sunni di kota al-Dour setelah merebut daerah itu selama kampanye militer untuk menggulingkan Daulah Islam.
Human Rights Watch mengatakan awal bulan Maret bahwa baik pasukan keamanan Syi’ah Irak maupun milisi Syi’ah “terlibat dalam penghancuran disengaja properti sipil” setelah menghancurkkan pengepungan bulan-panjang kota Amerli tahun lalu.
Dalam sebuah laporan HRW yang berjudul “Setelah Pembebasan, Datang Kehancuran: Milisi Iraq dan pasca Amerli, kelompok pemantau HAM itu mengatakan bahwa milisi Syi’ah menjarah harta benda milik warga Sunni yang mengungsi karena pertempuran. Rumah dan toko-toko warga Sunni dibakar dengan sedikitnya ada dua desa hancur, rata dengan tanah.
Laporan yang dirilis hari Rabu itu menunjukkan milisi Syiah dengan berkoordinasi dengan pasukan keamanan pemerintah menyerbu sejumlah desa di kota Amerli secara sistematis dengan perencanaan rapi. Padahal, di desa itu tidak ada gerilyawan bersenjata.
Ini merupakan laporan kedua HRW sejak awal tahun 2015 tentang pelanggaran dan kekejaman yang dilakukan milisi Syiah di Iraq.
Laporan sebelumnya menegaskan bahwa milisi Syiah di negara itu mengeksekusi, menculik dan menyiksa serta mengusir para warga Sunni. (st/AFP/VI)
Artikel Terkait
Syi%60ah
- Dalil - dalil yang membolehkam kawin mut`ah menurut syi`ah ke 3
- Dalil -dalil kawin mut`ah menurut syi`ah ke 2
- Dalil - dalil kawin kontrak menurut syi`ah
- Tidak bermadzhb lebih selamat
- Tidak bermadzhab lebih selamat
- Haram belajar ke ahlus sunnah , kata ulama syi`ah ( ke 2 )
- Haram belajar ke ahlis sunnah ke 1 , kata ulama syi`ah
- Pedoman syi`ah salat tiga waktu ke 2
- Pedoman syi`ah salat tiga waktu tiap hari
- Vedio ritual syi`ah , nama Allah di ganti Husain
- Heboh! Tersebar Video Bukti Syiah Internasional Dukung PDIP dan Jokowi!
- Situs Resmi Syiah Akui Ziarah ke Karbala Adalah Haji Alternatif, Pahalanya 70x Haji
- Jubir Syiah Hizbullah: Kami Akan Musnahkan Makkah dan Madinah!! (Video)
- Dr. Yusuf al-Qardawi Tegaskan Syiah Adalah Golongan Kafir
- Jawabanku untuk Ust Dodi El hasymi
- Pemerintah Bahrain Tutup Kantor Syiah di Manama
- Syi`ah kafir atau muslim
- 33 mata-mata Iran dan "Israel" ditangkap di Arab Saudi
- Tahun ini Iran larang warganya untuk haji ke baitullah
- Mantan Murid Jalaluddin Rakhmat Membongkar Pintu Jebakan Syiah
- Sebarkan!! Beredar Spanduk Kepolisian: "SYIAH BUKAN ISLAM, MENGANCAM STABILITAS BANGSA"
- Aksi ASWAJA Bangil, Pasuruan tolak acara Syiah
- Homosex dlm Syi`ah
- Sang prof pengikut syi`ah kembali ke ahlis sunnah
- HUbungan akrab antara Syi`ah and Hamas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan