KH. Thobary Syadzily menulis sbb:
·
Sebenarnya orang yang perutnya selalu kenyang termasuk golongan ahli bid'ah. Karena, bid'ah yang pertama kali terjadi setelah zaman Rasulullah SAW adalah kenyang. Oleh karena itu Sayyidah 'Aisyah radiyallahu 'anha berkata:
Artinya:
-----------
"Pertama kali bid'ah yang terjadi setelah zaman Rasulullah adalah kenyang. Karena, sesungguhnya kaum (orang-orang) ketika perut mereka kenyang, mereka dikendalikan oleh hawa nafsu mereka ke arah dunia."
{ Kitab "Qutul Qulub" karya Imam Abu Thalib bin Muhammad bin Ali bin 'Athiyah al-Haritsi al-Makki (wafat 386 H. / 996 M.), jilid 2 halaman 247, cetakan "Al-Halabi". Mesir }.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Atsar tsb di cantumkan oleh Abu Thalib al Makki dalam kitab Qutul qulub (2/283) Abu Hamid al Ghazali dalam kitab Ihya ulumiddin (3/86) , Shan`aani dalam kitab Subulus salam (2/652)
Tanpa sanad.
Syaikh Muhammad Shalih al Munajid menyatakan:
Tapi aku tidak menjumpai atsar tsb dengan menggunakan sanad dengan redaksi ini di kitab – kitab diwan sunnah sedikitpun. ( Tdak di jumpai sama sekali ).
Sungguh ia di ruwayatkan oleh Aisyah dengan redaksi lain yang berbeda sbb:
“Sesungguhnya permulaan musibah yang terjadi pada umat ini setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia adalah kenyang. Sesungguhnya kaum bila perutnya kenyang , maka tubuhnya akan gemuk lalu , lalu hatinya sulit di taklukkan ( disadarkan kepada kebenaran ) dan sahwatnya kuat”
".
http://islamqa.info/ar/219360
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ikuti saja hadis ini yang lebih sahih sbb:
Atau ayat ini:
[1] Ibnu majah 3349 , Tirmidzi 3380 bab Zuhud ,
[2] Al a`raf 31.
·
Sebenarnya orang yang perutnya selalu kenyang termasuk golongan ahli bid'ah. Karena, bid'ah yang pertama kali terjadi setelah zaman Rasulullah SAW adalah kenyang. Oleh karena itu Sayyidah 'Aisyah radiyallahu 'anha berkata:
أول بدعة حدث بعد رسول الله صلى الله عليه و سلم الشبع , ان القوم لما شبعت بطونهم جمحت بهم نفوسهم الى الدنيا
Artinya:
-----------
"Pertama kali bid'ah yang terjadi setelah zaman Rasulullah adalah kenyang. Karena, sesungguhnya kaum (orang-orang) ketika perut mereka kenyang, mereka dikendalikan oleh hawa nafsu mereka ke arah dunia."
{ Kitab "Qutul Qulub" karya Imam Abu Thalib bin Muhammad bin Ali bin 'Athiyah al-Haritsi al-Makki (wafat 386 H. / 996 M.), jilid 2 halaman 247, cetakan "Al-Halabi". Mesir }.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Atsar tsb di cantumkan oleh Abu Thalib al Makki dalam kitab Qutul qulub (2/283) Abu Hamid al Ghazali dalam kitab Ihya ulumiddin (3/86) , Shan`aani dalam kitab Subulus salam (2/652)
Tanpa sanad.
Syaikh Muhammad Shalih al Munajid menyatakan:
ولكن لم نجد له أصلاً مسنداً بهذا اللفظ في شيء من دواوين السنة .
وقد روي عن عائشة رضي الله عنها بلفظ آخر مختلف .
فرواه
ابن أبي الدنيا في كتاب " الجوع " (ص: 43) من طريق غَسَّانُ بْنُ عُبَيْدٍ
الْأَزْدِيُّ الْمَوْصِلِيُّ ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمْزَةُ الْبَصْرِيُّ ،
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ: قَالَتْ عَائِشَةُ : "
إِنَّ أَوَّلَ بَلَاءٍ حَدَّثَ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ قَضَاءِ
نَبِيِّهَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الشِّبَعُ ، فَإِنَّ
الْقَوْمَ لَمَّا شَبِعَتْ بُطُونَهُمْ سَمِنَتْ أَبْدَانُهُمْ ،
فَتَصَعَّبَتْ قُلُوبُهُمْ ، وَجَمَحَتْ شَهَوَاتُهُمْ ".
ولكن
سنده ضعيف ، بسبب غسان بن عبيد ، فقد ضعفه الإمام أحمد ، وقال فيه ابن عدي
: " والضعف عَلَى حديثه بيِّن " انتهى من " الكامل في ضعفاء الرجال"
(7/115) .
ولذلك قال الشيخ الألباني في "ضعيف الترغيب" (1239) عن هذا الأثر: " منكر موقوف" انتهى
http://islamqa.info/ar/219360Tapi aku tidak menjumpai atsar tsb dengan menggunakan sanad dengan redaksi ini di kitab – kitab diwan sunnah sedikitpun. ( Tdak di jumpai sama sekali ).
Sungguh ia di ruwayatkan oleh Aisyah dengan redaksi lain yang berbeda sbb:
.فرواه
ابن أبي الدنيا في كتاب " الجوع " (ص: 43) من طريق غَسَّانُ بْنُ عُبَيْدٍ
الْأَزْدِيُّ الْمَوْصِلِيُّ ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمْزَةُ الْبَصْرِيُّ ،
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ: قَالَتْ عَائِشَةُ : "
Ia
diriwayatkan oleh Ibn Abid dunya dalam kitab “ al Ju` “ hal 43 dari
jalur Ghassan bin Ubaid al azdi al maushili berkata: Bercerita kepada
kami Hamzah al Basri dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya berkata:
Aisyah berkata:
إِنَّ أَوَّلَ
بَلَاءٍ حَدَّثَ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ قَضَاءِ نَبِيِّهَا صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الشِّبَعُ ، فَإِنَّ الْقَوْمَ لَمَّا شَبِعَتْ
بُطُونَهُمْ سَمِنَتْ أَبْدَانُهُمْ ، فَتَصَعَّبَتْ قُلُوبُهُمْ ،
وَجَمَحَتْ شَهَوَاتُهُمْ
“Sesungguhnya permulaan musibah yang terjadi pada umat ini setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia adalah kenyang. Sesungguhnya kaum bila perutnya kenyang , maka tubuhnya akan gemuk lalu , lalu hatinya sulit di taklukkan ( disadarkan kepada kebenaran ) dan sahwatnya kuat”
".
ولكن
سنده ضعيف ، بسبب غسان بن عبيد ، فقد ضعفه الإمام أحمد ، وقال فيه ابن عدي
: " والضعف عَلَى حديثه بيِّن " انتهى من " الكامل في ضعفاء الرجال"
(7/115) .
Tapi sanadnya lemah sebab Ghassan bin Ubaid . Sungguh
imam Ahmad melemahkannya. Ibn Ady berkata : Jelas sekali kelemahan
hadisnya …………… kutipan selesai dari kitab al Kamil fi dgu`fa `I
rijal
ولذلك قال الشيخ الألباني في "ضعيف الترغيب" (1239) عن هذا الأثر: " منكر موقوف" انتهى
Karena
itu, Syaikh al albani dalam kitab “ Dho if targhib “ 1239
berkata tentang atsar itu : Ia munkar dan maukuf . ( lemah sekali ) .http://islamqa.info/ar/219360
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ikuti saja hadis ini yang lebih sahih sbb:
مَا
مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ الْآدَمِيِّ
لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ غَلَبَتِ الْآدَمِيَّ نَفْسُهُ
فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ *
Wadah
paling jelek yang di penuhi oleh Ibnu Adam adalah perut. Cukup baginya
beberapa suapan untuk menegakkan sulbinya . Bila nafsunya menang , maka
sepertiga untuk makanan , sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk
nafas [1] ( Hadis hasan sahih )Atau ayat ini:
.يَابَنِي
ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا
وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam,
pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [2][1] Ibnu majah 3349 , Tirmidzi 3380 bab Zuhud ,
[2] Al a`raf 31.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan