1. Apa dosa terbesar bagi seorang muslim, dan apa saja usaha aswaja di
NUsantara untuk menanggulangi potensi-potansi dosa besar tsb?
2. Apabila terjadi perselisihan (ikhtilaf) diantara kaum muslimin, apa solusi
yg terbaik untuk diterapkan?
3. Apa syarat agar amal ibadah kita bisa diterima oleh Alloh Ta’ala?
4. Sunnah Rasululloh itu banyak ragam dan
contohnya, lantas apa saja sunnah-sunnah Rasululloh yang telah diterapkan /
direalisasikan oleh kaum aswaja di NUsantara…?
5. Jauh sebelum aneka ritual bid’ah menyebar ke
pelosok NUsantara, Rasululloh telah berulang kali memperingatkan akan bahayanya
bid’ah dalam agama. Pertanyaan: Apa saja usaha kaum aswaja di NUsantara untuk
menanggulangi bahaya bid’ah tsb?
6. Syari’at adalah hukum dan aturan dari Al-Khalik
yang mesti kita laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari, kenapa kaum aswaja
NUsantara selalu menolak ditegakkannya hukum syari’at di NUsantara?
7. Cinta kepada Alloh dan Rasul-Nya adalah harga
mati dan mutlak bagi seorang muslim, lantas apa bukti kongkrit kaum aswaja
NUsantara dalam merealisasikan memcintai Alloh dan Rasul-Nya, sebagaimana
cintanya para Sahabat kepada Alloh dan Rasul-Nya…???
8. Ilmu agama itu harus diawali dengan Qollalloh
dan Qollarasul, tapi kenapa kaum aswaja NUsantara lebih mengedepankan perkataan
kyai dan habibnya dibandingkan dengan Firman Alloh dan sabda Rasululloh…???
9. Mendirikan organisasi, berbangga dg baju
seragam, mendewakan atribut dan simbol-simbol organisasi/partai, dan memajang
foto / gambar tokoh adalah ciri khas kaum aswaja di NUsantara. Apakah
perkara-perkara tsb diperintahkan oleh Alloh dan Rasul-Nya atau justru
sebaliknya?
10. Kenapa kaum aswaja NUsantara, lebih mencintai
bahkan bisa bekerja sama dengan kaum nasrani, hindu, budha, dan syi’ah,
ketimbang bersinergi dalam dakwah yang haq, memurnikan tauhid untuk memberantas
kesyirikan !?
11. Seluruh Nabi dan Rasul yang Diutus, pasti
mempunyai musuh bebuyutan, yaitu kaum jahiliyyah yg selalu merasa terganggu
dengan hadirnya Nabi dan Rasululloh, karena mereka senantiasa memberantas
kepercayaan dan penyembahan kepada para roh leluhur & merusak adat budaya
nenek moyangnya. Demikian juga kaum aswaja di NUsantara, dimana watak, perilaku
dan sifat-sifatnya persis kaum jahiliyyah yang tidak bisa menerima, bahkan
cenderung memusuhi kepada setiap pendakwah tauhid, pemurnian agama dari
pengaruh / isme ajaran sesat agama kafir. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan