Jumat, April 17, 2015

Jawabanku untuk







·  
Pernah belajar di Al-Azhar University – Gaza
·  
Tinggal di Kota Palembang
Dari Gaza · Pindah ke Brunei, Sabah, Malaysia
Dia  menulis  dalam  meanggapi artikel saya  Jawabanku untuk Muhammad Idrus Ramli ke 33 , antara lain  sbb:



Istighfar Rosul itu terus berlanjut berdasarkan hadis riwayat Ibnu Sa’ad dari Bakr bin Abdillah; Rosul bersabda “Kehidupanku baik untuk kalian, begitu pula wafatku. Ditampakkan kepadaku amal-amal kalian, kalau kutemukan amal itu baik, aku memuji Allah, kalau buruk, aku beristighfar memohonkan ampunan untuk kalian”(hadis Hasan), dengan demikian, yang dituntut dari kita yang hidup setelah Rosul meninggal adalah memohon ampun kepada Allah dan datang kepada beliau melalui merujuk kepada sunnah yang beliau tinggalkan.

Komentarku ( Mahrus ali ):
Syekh Muhammad Nashiruddin Al albani berkata :

ثُمَّ قَالَ الْبَزَّارُ : " لَمْ نَعْرِفْ آخِرَهُ يَرْوِى عَنْ عَبْدِ اللهِ إِلاَّ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ "
قُلْتُ : فَاتِّفَاقُ جَمَاعَةٍ مِنَ الثِّقَاتِ عَلَى رِوَايَةِ الْحَدِيْثِ عَنْ سُفْيَانَ دُوْنَ آخِرِ الْحَدِيْثِ " حَيَاتِي .... " ، ثُمَّ مُتَابَعَةُ اْلأَعْمَشِ لَهُ عَلَى ذَلِكَ مِمَّا يَدُلُّ عِنْدِي عَلَى شُذُوْذِ هَذِهِ الزِّيَادَةِ ، ِلَتفَرُّدِ عَبْدِ الْمَجِيْدِ بْنِ عَبْدِ اْلعَزِيْزِ بِهَا، لاَسِيَمَا وَ هُوَ مُتَكَلَّمٌ فِيْهِ مِنْ قَبْلِ حِفْظِهِ ، مَعَ أَنَّهُ مِنْ رِجَالِ مُسْلِمٍ وَ قَدْ وَثَّقَهُ جَمَاعَةٌ وَضَعَّفَهُ آخَرُوْنَ وَ بَيَّنَ ...... ، فَقَالَ الْخَلِيْلِي : " ثِقَةٌ ، لَكِنَّهُ أَخْطَأَ فِي أَحَادِيْثَ ،
 وَ قَالَ النَّسَائِي : " لَيْسَ بِاْلقَوِيِّ ، يُكْتَبُ حَدِيْثُهُ " .
و َقاَلَ ابْنُ عَبْدِ الْبَرِّ : " رَوَى عَنْ مَالِكٍ أَحَادِيْثَ أَخْطَأَ فِيْهَا " .
 وَقَالَ ابْنُ حِبَّانُ فِي " الْمَجْرُوْحِيْنَ " ( 2 / 152 ) : " مُنْكَرُ
الْحَدِيْثِ جِدًّا ، يُقَلِّبُ اْلأَخْبَارَ ، وَ يَرْوِي الْمَنَاكِيْرَ عَنِ الْمَشَاهِيْرِ ، فَاسْتَحَقَّ التَّرْكَ " .
قُلْتُ : وَ لِهَذَا قَالَ فِيْهِ الْحَافِظُ فِي " التَّقْرِيْبِ : " صَدُوْقٌ يُخْطِىءُ " . وَ إِذَا عَرَفْتَ مَا تَقَدَّمَ فَقَوْلُ الْحَافِظِ الْهَيْثَمِي فيِ " الْمَجْمَعِ " ( 6 / 24 ) : " رَوَاهُ الْبَزَّارُ ، وَ رِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيْحِ " . فَهُوَ يُوْهِمُ أَنَّهُ لَيْسَ فِيْهِ مَنْ هُوَ مُتَكَلَّمٌ فِيْهِ ! وَلَعَلَّ السُّيُوْطِي اِغْتَرَّبِهَذَا حِيْنَ قَالَ فِي " الْخَصَائِصِ اْلكُبْرَى " ( 2 / 281 ) : " سَنَدُهُ صَحِيْحٌ " . وَ لِهَذَا فَإِنِّي أَقُوْلُ : إِنَّ الْحَافِظَ اْلعِرَاقِي - شَيْخَ الْهَيْثَمِي - كَانَ أَدَقَّ فِي التَّعْبِيْرِ عَنْ حَقِيْقَةِ إِسْنَادِ اْلبَزَّارِ حِيْنَ قَالَ عَنْهُ فِي " تَخْرِيْجِ اْلإِحْيَاءِ " ( 4 / 128 ) : " و َرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيْحِ ، إِلاَّ أَنَّ عَبْدَ الْمَجِيْدِ بْنَ أَبِي رَوَادٍ وَ إِنْ أَخْرَجَ لَهُ مُسْلِمٌ ، وَوَثَّقَهُ ابْنُ مَعِيْنٍ وَ النَّسَائِي ، فَقَدْ ضَعَّفَهُ بَعْضُهُمْ " .
 قُلْتُ : وَأَمَّا قَوْلُهُ هُوَ أَوِ ابْنُهُ فِي " طَرْحِ التَّثْرِيْبِ فِي شَرْحِ التَّقْرِيْبِ " ( 3 / 297 ) : " إِسْنَادُهُ جَيِّدٌ " . فَهُوَ غَيْرُ جَيِّدٍ عِنْدِي ، وَكَانَ يَكُوْنُ ذَلِكَ لَوْلاَ مُخَالَفَةُ عَبْدِ الْمَجِيْدِ لِلثِّقَاتِ عَلَى مَا سَبَقَ بَيَانُهُ ، فَهِيَ عِلَّةُ الْحَدِيْثِ ، وَ إِنْ كُنْتُ لَمْ أَجِدْ مَنْ نَبَّهَ عَلَيْهَا ، أَوْ لَفَتَ النَّظَرَ إِلَيْهَا ، إِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ الْحَافِظُ بْنُ كَثِيْرٍ فِي كَلِمَتِهِ الَّتِي نَقَلْتُهَا عَنْ كِتَابِهِ " الْبِدَايَة " ، وَاللهُ أَعْلَم
طرح التثريب - (ج 4 / ص 308)
Syekh Muhammad Nashioruddin al albani menyatakan :
………………. Al Bazzar berkata : Kami tidak mengetahui kalimat terahir ya`ni :حَيَاَتِيِ.............   dari Abdillah  kecuali dari jalur ini .
Aku ( Al bani ) berkata :  Golongan ahli hadis telah sepakat hadis tsb dari Sofyan bukan ahir hadis yaitu : حَيَاَتِيِ.............  , lalu ada dukungan dari riwayat Al a`masy tentang hal tsb menunjukkan tanda tambahan  حَيَاَتِيِ.............
(“Kehidupanku baik untuk kalian, begitu pula wafatku. Ditampakkan kepadaku amal-amal kalian, kalau kutemukan amal itu baik, aku memuji Allah, kalau buruk, aku beristighfar memohonkan ampunan untuk kalian” )

Adalah syadz, sebab hanya  Abd Majid bin Abd Aziz yang meriwayatkannya secara sendirian . Apalagi dia  masih di perbencangkan  tentang hapalannya , sekalipun beliau termasuk perawi muslim . Sebagian  golongan ahli hadis menyatakan beliau terpercaya ,juga sebagian lainnya melemahkannya  dengan keterangan …………..
Al Kholili berkata : Dia perawi terpercaya , tapi keliru dalam beberapa hadis .
Imam Nasai menyatakan : Abd Majid  tidak kuat , boleh ditulis hadisnya .
Ibnu Abdil bar berkata :  Abd Majid meriwayatkan beberapa hadis dari Imam Malik , yang keliru .
Ibnu Hibban menyatakan  dalam bukunya : Al Majruhin :  Dia sangat mungkar hadisnya , suka memutar balikkan  hadis , meriwayatkan hadis – hadis mungkar dari perawi – perawi yang masyhur Jadi layak di tinggalkan .
Karena itu , Al Hafizh berkata  dalam kitab Taqrib : Dia perawi yang suka berkata benar tapi keliru .
Bila kamu telah mengetahui keterangan yang lalu maka perkataan Al hafizh Al Haitsami  dalam kitab al majma`  24/6   . HR Al Bazzar , dan perawi – perawinya adalah perawi sahih Bukhari , memberikan arti seolah tiada perawi yang di perbencangkan . Barang kali Imam Suyuthi terpedaya  dengan keterangan  itu ketika beliau berkata  dalam kitab  al khoshoishul kubra  281/ 2  , sanadnya sahih .
Karena itu ,  saya katakan  : Sesungguhnya  al hafizh al Iraqi – guru Al Haitsami lebih cerdik  dalam memilih kata – kata  tentang sanad al Bazzar , beliau berkata  dalam  Takhrij Ihya`  128/4 – perawi perawinya  adalah perawi sahih Bukhari  kecuali Ab d Majid bin  Abu Rawad , sekalipun Imam Muslim menjadikannya sebagai perawi. Dia  di nyatakan terpercaya oleh Ibnu Ma`in dan Nasa`I  , tapi di lemahkan oleh sebagian  ulama
Adapun perkataan  dia dan anaknya  dalam kitab Tharhut tasrib fii syarhit taqrib  297/3  sanadnya  jayyid , maka sanad tsb tidak jayyid menurutku .  Memang  begitu bila  Abd Majid  tidak menyelisihi dengan perawi – perawi terpercaya sebagaimana  keterangan yang lalu .  Dan ini illat hadis . Aku sendiri tidak menjumpai  orang yang mengingatkannya hanya dari kalimat Ibnu Katsir dalam kalimatnya yang  telah kami kutip  dari kitabnya Al Bidayah . Wallahu a`lam [1]
Saya katakan : Hadis tsb lemah [2]

Abd Majid bin Abd Aziz bin Abu Rawad Al azdy – Abu Abd Hamid Al makki , wafat 206 H . Ibnu hajar berkomentar :

  صَدُوْقٌ يُخْطِىءُ وَ كاَنَ مُرْجِئًا أَفْرَطَ ابْنُ حِبَّانَ فَقَالَ : مَتْرُوكٌ
Dia  perawi yang suka berkata benar , murji`ah . Ibnu Hibban melampaui batas lalu berkata : Dia ditinggalkan oleh ulama .
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبـِي : قَالَ أَحْمَدُ : ثِقَةٌ يَغْلُو فِى اْلإِرْجَاءِ ، وَ قَالَ أَبُو حَاتِمٍ : لَيْسَ بِالْقَوِى
وَ قَالَ الْعُقَيْلِى : ضَعَّفَهُ مُحّمَّدٌ بْنُ يَحْيَى .
وَقَالَ أَبُو أَحْمَدَ الْحَاكِمُ : لَيْسَ بِالْمَتِيْنِ عِنْدَهُمْ .
وَ قَالَ ابْنُ سَعْدٍ : كَانَ كَثِيْرَ الْحَدِيْثِ ، مُرْجِئًا ، ضَعِيْفًا
وَ قَالَ السَّاجِى : رَوَى عَنْ مَالِكٍ حَدِيْثًا مُنْكَرًا
Martabat Abd Majid bin Abd Aziz menurut Adz dzahabi : Imam Ahmad berkata : Dia perawi terpercaya , yang  berlebihan dalam membela murjiah
Abu hatim berkata : Dia tidak kuat .
Al Uqaili berkata : Imam Muhammad bin Yahya menyatakan  dia lemah .
Abu Ahmad Al Hakim berkata : Menurut mereka tidak kuat
Ibnu Sa`d berkata : Dia banyak meriwayatkan hadis , murji`ah , lemah .
Assaji berkata : Dia meriwayatkan hadis mungkar dari Imam Malik . [3]
Ibnu katsir menyatakan  hadis حَيَاَتِيِ.............  adalah mursal ( lemah ) [4]Begitu juga pengarang kitab al fathul kabir 76/2
Ada perawi lagi bernama Zadzan – guru Abdullah bin Assa`ib .
Dia suka memursalkan hadis dan condong kepada syi`ah . Ibnu Hibban berkata : Dia sering keliru dalam menyampaikan  hadis [5]
Dengan hadis lemah tersebut Tim Penulis LBM NU  cabang Jember  memperbolehkan minta doa kepada Rasulullah SAW sekalipun sudah berbaring di bawah pusaranya . Lantas  kapan para sahabat, imam madzhab empat  minta doa kepada Rasulullah SAW  yang sudah meninggal  dunia . Kita ini ikut pemikiran yang sederhana . bila ada hadisnya yang sahih , kita harus mengikutinya dan jangan golongan yang di kedepankan . Akhirnya ajaran  golongan salah atau benar dibela.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Jadi hadis  yang di tulis  oleh Von Edison Alouici itu adalah lemah.
Abu Abd Rahman berkata:
أولا الحديث ضعيف من جميع طرقه اي لا تصح نسبته ولم تثبت عن النبي صلي الله عليه وسلم
………………., pertama  hadis tsb dari segala jalur riwayat adalah lemah, tidak sahih di nisbatkan kpd Nabi shallallahu 'alaihi wasallam  Dan tidak sahih  dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam .
Bila  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di kuburan memintakan ampun terhadap keburukan umatnya yang jumlahnya banyak sekali, maka berapa kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memintakan ampun untuk umatnya  pada tiap hari dan  jamnya. Kalau benar begitu, maka seluruh umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan bersih  dari dosa karena doa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mustajab dan umatnya akan masuk surga semuanya karena dosanya sudah diampun.
Lalu bagaimana  dengan ayat yang menyatakan penduduk surga sedikit sbb:
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلًا
Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".[6]


[1] Ad dho`ifah 474/2
[2] Fadhlus sholah alan nabi 36/1  dho`if jami`  2746
[3] Mausuatuh ruwatil hadis  4160
[4] Jami`ul masanid wal marosil  241/4
[5] Mausuatuh ruwatil hadis 1976
[6] Al Isra` 62
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan