Meluruskan Ritual-ritual Ahli Bid'ah yang dianggap Sunnah.
Menggugat sholawat dan dzikir syirik.
Menyampaikan pengkajian hadis secara jujur dan ilmiyah
Pergilah ke blog ke II : www.mantankyainu2.blogspot.com
Aneh, kita yg TAK SADAR MEILIH YANG SALAH, ee kok orang lain yang dituding macam-macam. Astaghfirullah
NU DAN SYIAH: BAK UANG LOGAM YANG MEMPUNYAI ‘DUA’ SISI MATA UANG??? SETELAH SYIAH DIAMBIL NU, JADILAH ISLAM NUSANTARA? AKOMODASI NU PADA TRADISI SYIAH MENUNJUKKAN SUNATULLAH
“Coba kalau tak ada tradisi itu, makin bisa dipecah-belah NU dan Syiah,” tambah Zuhairi. “Karena kalau terjebak dalam fikih, yang terjadi adalah perdebatan tanpa ujung.”
Tak bisa dipungkiri, tradisi NU dan Syiah itu sama, mulai dari maulid, ziarah, shalawatan, tahlilan, semuanya sama. Karenanya tak heran Gus Dur mengatakan, ‘NU itu Syiah minus Imamah, Syiah itu NU plus Imamah’. Hal ini menurut Zuhairi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menguatkan ukhuwah.
“Akomodasi NU pada tradisi Syiah menunjukkan sunnatullah. Bahwa sesama Muslim itu harus saling belajar. Yang NU belajar dari Syiah, yang Syiah belajar dari NU.”
“Nilai penting persamaan tradisi ini ya, NU harus sadar, bahwa tradisinya adalah tradisi (yang berasal dari) Syiah. Yang menarik, tradisinya (Syiah) diterima dengan baik oleh Islam Sunni. Itu kan Islami banget, sangat mencerminkan semangat persaudaraan. Jadi melalui kultur itu akan membangun persaudaraan antar Sunni dan Syiah,” tegas Zuhairi.
“Kultur itu merupakan sesuatu yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Itu kan dalam tradisi keagamaan kita intinya menjaga kebersamaan dalam masyarakat, gotong-royong dalam hidup. Karena itulah agama punya peran menjaganya,” pungkas Zuhairi.
Aneh, kita yg TAK SADAR MEILIH YANG SALAH, ee kok orang lain yang dituding macam-macam. Astaghfirullah
BalasHapusNU DAN SYIAH: BAK UANG LOGAM YANG MEMPUNYAI ‘DUA’ SISI MATA UANG???
SETELAH SYIAH DIAMBIL NU, JADILAH ISLAM NUSANTARA?
AKOMODASI NU PADA TRADISI SYIAH MENUNJUKKAN SUNATULLAH
“Coba kalau tak ada tradisi itu, makin bisa dipecah-belah NU dan Syiah,” tambah Zuhairi. “Karena kalau terjebak dalam fikih, yang terjadi adalah perdebatan tanpa ujung.”
Tak bisa dipungkiri, tradisi NU dan Syiah itu sama, mulai dari maulid, ziarah, shalawatan, tahlilan, semuanya sama. Karenanya tak heran Gus Dur mengatakan, ‘NU itu Syiah minus Imamah, Syiah itu NU plus Imamah’. Hal ini menurut Zuhairi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menguatkan ukhuwah.
“Akomodasi NU pada tradisi Syiah menunjukkan sunnatullah. Bahwa sesama Muslim itu harus saling belajar. Yang NU belajar dari Syiah, yang Syiah belajar dari NU.”
“Nilai penting persamaan tradisi ini ya, NU harus sadar, bahwa tradisinya adalah tradisi (yang berasal dari) Syiah. Yang menarik, tradisinya (Syiah) diterima dengan baik oleh Islam Sunni. Itu kan Islami banget, sangat mencerminkan semangat persaudaraan. Jadi melalui kultur itu akan membangun persaudaraan antar Sunni dan Syiah,” tegas Zuhairi.
“Kultur itu merupakan sesuatu yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Itu kan dalam tradisi keagamaan kita intinya menjaga kebersamaan dalam masyarakat, gotong-royong dalam hidup. Karena itulah agama punya peran menjaganya,” pungkas Zuhairi.
http://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/zuhairi-misrawi-kesamaan-tradisi-satukan-nu-syiah/
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10154069340918909&set=gm.974241375996466&type=3&theater