Hhhhh
Padahal, sejarah telah menjadi saksi kekejaman Partai
Komunis Indonesia (PKI) yang banyak membantai umat Islam termasuk pula para
pejabat militer di negeri ini.
Namun, perlakuan terhadap Puteri Indonesia 2015, Anindya
Kusuma Putri sangat berbeda dengan Ade Puji Kusmanto (31), warga Terlangu, Brebes,
Jawa Tengah. (Baca: Puteri Indonesia 2015 Bangga Selfie Pakai Baju Palu Arit
Berlambang Komunis)
Ade, pedagang es kelapa muda itu ditangkap aparat kepolisian
lantaran mengenakan kaos bertuliskan kalimat tauhid yang dituding bagian dari
simbol ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) yang
kini mendeklarasikan Daulah Islamiyah.
Saya sudah sampaikan ke Menteri Agama, kemarin orang yang
pakai baju ISIS ditangkap-tangkapi padahal itu
kekuatan hukum positif atau hukum tetap yang bisa dijadikan dasar untuk
menangkap orang yang menggunakan baju itu
Hal itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim yang juga
pengamat anti Komunis, Ustadz Alfian Tanjung.
“Saya sudah sampaikan ke Menteri Agama, kemarin orang yang
pakai baju ISIS ditangkap-tangkapi padahal itu
kekuatan hukum positif atau hukum tetap yang bisa dijadikan dasar untuk
menangkap orang yang menggunakan baju itu,” kata Ustadz Alfian Tanjung kepada
redaksi Panjimas.com, Rabu (25/2/2015).
Menurut Ustadz Alfian Tanjung, siapa pun mereka baik itu
publik figur atau seorang rakyat jelata harus disikapi sama.
Kenapa orang yang memakan simbol sebuah partai yang sangat terlarang,
apa pun alasannya, malah dibela katanya sekedar untuk rekreasi atau menghargai.
Sedangkan tukang es kelapa malah ditangkap-tangkapi oleh polisi
“Kenapa orang yang memakan simbol sebuah partai yang sangat
terlarang, apa pun alasannya, malah dibela katanya sekedar untuk rekreasi atau
menghargai. Sedangkan tukang es kelapa malah ditangkap-tangkapi oleh polisi,”
ungkapnya.
Lebih lanjut, Ustadz Alfian Tanjung menilai, penggunaan
simbol komunis yang dilakukan seorang publik figur seperti Puteri Indonesia
bukan tanpa sengaja, melainkan ada tujuan tertentu.
“Ini sebagai isyarat PKI sedang melakukan familiarisasi
bahwa simbol mereka juga merupakan simbol yang berhak ditampilkan di hadapan
publik,” tutupnya. [AW]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan