مصنف ابن أبي شيبة - (ج 5 / ص 576)
حدثنا أبو بكر قال حدثنا وكيع عن سفيان عن عمرو بن ميمون عن نافع عن ابن عمر أنه كان يحبس الدجاجة الجلالة ثلاثا
bercerita kepada kami Abu bakar, lalu berkata: bercerita kepada kami Waki` dari Sofyan dari Amar bin Maimun dari Nafi` dari Ibnu Umar , sesungguhnya beliau menahan ayam yang makan kotoran tiga hari ( untuk bisa di makan) .
Segi lemahnya atsar ini adalah Sofyan yang terkenal mudallis dan tidak menyatakan mendengar kisah itu, tapi dia meriwayatkan dengan menggunakan kalimat "dari" , tiada pernyataan mendengar . Kadang al bani melemahkan suatu hadis karena ini:
Al bani berkata:
مُدَلِّسُ وَ قَدْ عَنْعَنَهُ
Dia perawi mudallis yang meriwayatkan dengan kalimat "dari "
.
( مَنْ أَكْثَرَ مِنَ التَّدْلِيْسِ فَلَمْ يَحْتَجّ اْلأَئِمَّةُ مِنْ أَحَادِيْثِهِمْ إِلاَّ بِمَا صَرَّحُوا فِيْهِ بِالسَّمَاعِ وَمِنْهُمْ مَنْ رَدَّ حَدِيْثَهُمْ مُطْلَقاً وَمِنْهُمْ مَنْ قَبِلَهُمَا ) اهـ .
Orang yang banyak menyelinapkan perawi lemah ( mudallis ), hadis – hadis mereka tidak bisa di buat pegangan kecuali menyatakan haddatsana .
Di antara ulama ada orang yang menolak hadis mereka secara total dan ada pula yang menerimanya .
Komentarku ( Mahrus ali ) ::
مُحَاضَرَاتٌ فِي عُلُوْمِ الْحَدِيْثِ - (ج 1 / ص 30)
( الْتَّدْلِيْسُ أَخُو الْكَذِبِ )) ،
وَقَالَ أَيْضًا : (( لأََنْ أَزْنِيَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ أَنْ أُدَلِّسَ )) .
Kuliah tentang Ilmu hadis - ( Juz 1 /hal. 30)
(Tadlis adalah saudara kedustaan )),
Syu`bah juga mengatakan: (( Saya berzina lebih kusenangi bagi saya daripada berbuat tadlis / menyimpan perawi lemah .))
. بُحُوْثٌ فِي الْمُصْطَلَح لِلْفَحْل - (ج 1 / ص 302)
وَعَلَى هَذَا نَصَّ الْشَّافِعِي -رَحِمَهُ اللهُ - فَقَالَ: ((وَمَنْ عَرَفْنَاهُ دَلَّسَ مَرَّةً فَقَدْ أَبَانَ لَنَا عَوْرَتَهُ فِي رِوَايَتِهِ، وَلَيْسَتْ تِلْكَ الْعَوْرَةُ بِالْكَذِبِ فَنَرُدَّ بِهَا حَدِيْثَهُ،وَلاَ الْنَّصِيْحَةُ فِي الْصِّدْقِ،فَنَقْبَلَ مِنْهُ مَا قَبِلْنَا مِنْ أَهْل الْنَّصِيْحَةِ فِي الْصِّدْق))
وَيُمْكِنُ حَمْلُ الْتَّشَدُّدِ الْوَارِدِ عَنْ شُعْبَةَ عَلَى (( الْمُبَالَغَةِ فِي الزَّجْرِ عَنْهُ وَالتَّنْفِيْرِ ))
Buhus fil mustholah lilfahl - ( Juz 1 / hal 302)
Pada masalah ini teks Syafii- Rahimahullah menyatakan -: (( Dan orang yang kami tahu melakukan tadlis sekali . sungguh dia telah menunjukkan kepada kita celanya / aibnya dalam meriwayatkan hadis , Ia bukan kebohongan yang kita tolak , dan bukan nasihat yang jujur , lalu kita terima sebagaimana apa yang kita menerima dari orang-orang ahli nasihat dengan kejujuran)) .
Dan sikap ekstrim Syu`bah itu mungkin untuk bersikap ketat dalam melarang tadlis dan sebagai pencegah))
مُقَدِّمَةُ ابْنِ الصَّلاَحِ - (ج 1 / ص 13)
ثُمَّ اخْتَلَفُوْا فِي قَبُوْلِ رِوَايَةِ مَنْ عُرِفَ بِهَذَا الْتَّدْلِيْسِ: فَجَعَلَهُ فَرِيْقٌ مِنْ أَهْلِ أَلْحَدِيْثِ وَالْفُقَهَاءِ مَجْرُوْحَا بِذَلِكَ، وَقَالُوْا: لاَ تُقْبَلُ رِوَايَتُهُ بِحَالٍ، بَيَّنَ الْسَّمَاعِ أَوْ لَمْ يُبَيِّنْ.
Muqaddimah Ibnus sholah , juz 1. hal 13
Kemudian mereka berbeda pendapat dalam penerimaan riwayat orang yang dikenal dalam penipuan ini( tadlis ) . Team kalangan ahli hadis dan sarjana fikih mengganggp riwayatnya cacat , dan mereka berkata: Tidak diterima riwayatnya-nya dalam keadaan apapun, menjelaskan telah mendengar hadis atau tidak menjelaskan .
Ada lagi tafarrud fis sanad yaitu seluruh periwayatan tentang Ibnu Umar menahan ayam terlebih dulu ketika akan menyembelih itu hanya dari seorang tabiin yaitu Nafi`, tiada perawi lain. Aneh tabiin sekian banyaknya tidak tahu kisah itu kecuali Nafi`. Dan istri Ibnu Umar atau anaknya dan sahabat – sahabat yang lain tidak tahu kisah itu. Ini suatu keganjilan yang membikin lemahnya kisah itu, bukan wajar yang menguatkannya
DR Abu Lubabah At thahir Shalih Husain kepala bagian dirosah Islamiyah di Emirat menyatakan :
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ عَلَى التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي كَلاَمِ كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ الْحَدِيْثِ
Mengghukumi perawi yang secara sendirian meriwayatkan agar riwayatnya tertolak , dikatakan mungkar , syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli hadis . Ulumul hadis 12/1
Imam Syafi`I pernah menyatakan :
إِنَّهُ تَفَرُّدُ الثِّقَةِ بِمُخَالَفَةِ مَنْ هُوَ أَرْجَحُ مِنْهُ
Syadz adalah seorang perawi hadis meriwayatkan secara sendirian dengan bertentangan dengan perawi yang lebih rajih. Nukat karya Ibnu Hajar 69/1
Ada juga yang membikin lemah yaitu kontradiksi antara redaksi hadis sbb:
.
مصنف عبد الرزاق - (ج 4 / ص 522)
- عبد الرزاق عن عبد الله عن نافع عن ابن عمر أنه كان يحبس الدجاجة ثلاثة إذا أراد أن يأكل بيضها.
Abd Razzaq dari Abdullah dari Nafi` dari Ibnu Umar bahwa beliau menahan ayam tiga hari bila ingin makan telornya.
Disini ada tambahan bila ingin makan telornya. Di hadis di atas tambahan itu tidak ada. Hadis yang re daksinya kacau belau seperti ini membikin orang sulit memilih, mana di antara keduanya yang keliru, dan mana yang benar atau benar semua tidak mungkin. Hal ini juga membikin hadis itu lemah.
Dalam ilmu mustholahul hadis di katakan :
وَذُو اخْتِلاَفِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنٍ مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ اْلفَنِ
Kekacauan sanad atau redaksi termasuk mudhtharib menurut ahli mustholah hadis.
Al Utsaimin menyatakan :
فَإِنْ أَمْكَنَ الْجَمْعُ فَلاَ اضْطِرَابَ، وَإِنْ أَمْكَنَ التَّرْجِيْحُ أَخَذْنَا بِالرَّاجِحِ وَلاَ اضْطِرَابَ0
Bila masih mungkin di ambil jalan tengah , maka tidak termasuk kacau redaksi hadis atau sanadnya . Bila bisa di ambil yang rajih , kita ambil yang rajih dan tidak ada kekacauan lagi
Sisi lemah lainnya adalah perawi Abdullah bin siapa ? Ada dua kemungkinan seorang yang bernama Abdullah dari murid Nafi` sbb
عبد الله بن زياد بن سليمان
اتهمه بالكذب أبو داود وغيره
ذهبي أحد المتروكين فى الحديث كذبه مالك
3326
Abdullah bin Ziyad bin Sulaiman yang tertuduh pendusta oleh Imam Abu Dawud dll. Imam Dzahabi menyatakan dia perawi yang ditinggkan oleh ulama ahli hadis. Imam Malik menyatakan dia pendusta. Mausuah ruwatil hadis 3326
عبد الله بن سعيد بن أبي هند
حجر صدوق ربما وهم
Abdullah bin Said bin Abu Hind . Ibnu Hajar menyatakan dia adalah perawi yang berkata benar tapi keliru atau ngelantur.
Jadi hadis tersebut bertentangan dengan hadis sahih yang melarang makan hewan yang bercakar( bukan cengkerem yang memangsa
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan