ﻣﺮﻭﻥ ﻫﺮﻣﻮﻥ
iya betul pak kyai.. tp knp antum gk tanya dulu ke ulama.. Syaikh Robi, syaikh
fauzan, syaikh ubaid, syaikh muhammad bin hadi semua msh hidup, knp gk tanya ke
mereka..?
ﻣﺮﻭﻥ ﻫﺮﻣﻮﻥ
apa antum sudah merasa selevel dgn ulama, krna dri kecil belajar sm kyai NU
sejagad raya, ato merasa lama belajar disaudi, ahli bhs arab, nahwu dan yg
lain.... ya ustadz kita ttp harus sadar diri siapa ulama dan siapa kita...
Komentarku ( Mahrus ali ):
Omonganmu kepada saya itu persis
dengan omongan orang kepada Syakh Al Fauzan yang
kamu sebut itu. Omongannya sbb:
سئل الشيخ العلامة الفوزان - حفظه الله هل الشيخ ربيع حامل لواء الجرح
والتعديل
فقال الجرح والتعديل في الحديث يعني في الراوية والرواة فقط ،
فقال السائل يا شيخ هم يحتجون بكلام الألباني أنه قال في الشيخ
ربيع حامل لواء الجرح والتعديل
قال الشيخ الفوزان : ما علينا من الألباني ولا غير الألباني
فقال السائل يا شيخ عندنا أناس يحتجون بأقوال الشيخ ربيع ، وإن
لم تبدع من بدعه الشيخ ربيع قد تبدع أو تهجر
قال ما عليك منهم اعتبرهم غير موجودين ، واشتغلوا بالدعوة إلى الله ،
وعلموا الناس الخير
انتهي من الساحة الإسلامية
Sumber : https://www.facebook.com/notes
Syaikh Al-Fawzan
hafidhahulah di tanya : Apakah Syaikh
Rabi` tokoh dalam al jarh wat ta`dil
Beliau menjawab: Jarh wat ta`dil
dalam hadis hanya dalam bab riwayat
dan perawi saja.
Penanya itu berkata: Wahai Syaikh
! Mereka berpegangan kepada perkataan Al bani yang berkata bahwa Syaikh
Rabi` adalah pembawa bendera ( tokoh ) dalam bidang Jarh watta`dil.
Syaikh Fauzan menjawab: Apa yang
membahayakan kita bila tidak ikut albani
atau lainnya.
Penanya berkata lagi: Banyak
orang di kita ini berpegangan
dengan perkataan Syaikh Rabi` . Bila tidak membid`ahkan pada orang yang dinyatakan ahli bid`ah oleh Syaikh
Rabi` , maka dia ahli bid`ah dan berhak di hajr ( atau
disingkiri ).
Syaikh Fauzan berkata: Kamu tidak berbahaya untuk menyelisihi mereka,
anggap saja mereka sudah mati. Dan sibukkan dirimu dengan dakwah kepada Allah dan ajarilah kebaikan kepada manusia
………………, dari Sahah Islamiyah
Sumber : https://www.facebook.com/notes
Saya ini sebelum memutuskan persoalan
sudah bermusawarah dengan Ibnu Hajar dalam kitab – kitab karangan beliau, Ibnu
Taimiyah,l Imam Syafii, Ahmad, Imam Malik, dan hampir seluruh pengarang kitab –
kitab hadis yang saya miliki, juga pengarang – pengarang kitab – kitab tafsir . Kitab – kitab mereka saya baca dulu, baru
saya bisa memutuskan persoalan yang saya
hadapi. Sungguhpun demikian saya juga ingat perkataan para imam Syafii :
مَهْمَا قُلْتُ مِنْ قَوْلٍ أَوْ
أَصَّلْتُ مِنْ أَصْلٍ فَبَلَغَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم خِلاَفُ
مَا قُلْتُ، فَالْقَوْلُ مَا قَالَهُ صلى الله عليه وسلم
Sekalipun saya sudah mengatakan sesuatu atau telah ku bikin suatu kaidah,
lalu ada hadis Rasulullah SAW yang bertentangan dengan apa yang aku katakan,
maka perkataan yang benar adalah
sabda Rasulullah SAW.
Kita cukup menjalankan ayat:
وَالْعَصْرِ(1)إِنَّ
اْلإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2)إِلاَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Surat
al ashr
Dan kita diperintahkan untuk kembali kepada al Quran dan hadis
sebagaimana ayat:
فَاِنْ
تَنَازَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللهِ والرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ
تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ والْيَوْمِ اْلآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَاَحْسَنُ تَاْوِيْلاً.
"Jika kamu saling berbantah-bantahan dalam sesuatu perkara, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (as-Sunah) jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".
An-Nisa, 4:59.
Juga ada ayat lainnya sbb :
وَمَا كَانَ
لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ
لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ
ضَلَالًا مُبِينًا(36)
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min
dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah
dia telah sesat, sesat yang nyata.[1]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan