Ini Hasil Rapat Dengan Pimpinan DPR RI, Sangat Dimungkinkan Jokowi Tidak Dilantik
JAKARTA (voa-islam.com) - Siang tadi (9/10), 9 Oktober, pukul 13.00 WIB, Progres 98 dan Front Pelopor pimpinan Ibu Rachmawati Soekarnoputri bersama 20 delegasi melakukan audiensi dengan lima pimpinan DPR RI, guna menyampaikan desakan penundaan pelantikan Jokowi - JK oleh MPR RI.
Punundaan pelantikan Jokowi dimaksud, terkait dengan berbagai kasus korupsi yang harus dipertimbangkan oleh DPR RI untuk diklarifikasi, agar dapat dipastikan bahwa sebelum dilantik, Jokowi telah terbebas dari jeratan hukum.
Dalam pertemuan nanti, Progres 98 juga akan menyerahkan berbagai dokumen kasus yang diduga melibatkan Jokowi - JK yang saat ini tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung dan KPK.
Faizal Assegaf Progres 98 menyatakan dalam Facebooknya, "Ini Hasil Rapat Dengan Pimpinan DPR RI, Sangat Dimungkinkan Jokowi Tidak Dilantik !!!" tegasnya.
Berikut pernyataan Faizal Assegaf usai pertemuan tersebut:
Alhamdulillah, setelah melakukan pertemuan Progres 98 dan Ibu Rachmawati Soekarnoputri dengan pimpinan DPR RI siang tadi, terkait usulan penundaan pelantikan Jokowi yang terlibat berbagai kasus, akhirnya disepakati sebagai berikut:
1. Pihak pimpinan DPR RI akan segera memanggil Jaksa Agung dan Komisioner KPK guna meminta klarifikasi soal penanganan kasus-kasus Jokowi yang telah kami adukan.
2. Pemanggilan Jaksa Agung dan Komisioner KPK oleh pimpinan DPR akan dilakukan secara terbuka kepada publik. Bila ditemukan adanya indikasi keterlibatan Jokowi dalam kasus KKN, maka akan menjadi pertimbangan bagi MPR RI untuk tidak melantik Jokowi - JK.
3. Berbagai dokumen kasus yang diduga melibatkan Jokowi - JK telah kami serahkan kepada pimpinan DPR. Dokumen-dokumen tersebut berupa serangkaian fakta praktek korupsi yang secara sengaja telah diabaikan oleh Kejaksaan Agung dan KPK.
Kami memberi apresiasi kepada pimpinan DPR RI yang telah menjalin kersama dalam gerakan anti korupsi serta mengajak seluruh pihak untuk ikut berpartisipasi dalam upaya penyelamatan kepentingan nasional.
salam
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98
Demikian rilis Progres 98 dan Front Pelopor. [adivammar/voa-islam.com]
JAKARTA (voa-islam.com) - Siang tadi (9/10), 9 Oktober, pukul 13.00 WIB, Progres 98 dan Front Pelopor pimpinan Ibu Rachmawati Soekarnoputri bersama 20 delegasi melakukan audiensi dengan lima pimpinan DPR RI, guna menyampaikan desakan penundaan pelantikan Jokowi - JK oleh MPR RI.
Punundaan pelantikan Jokowi dimaksud, terkait dengan berbagai kasus korupsi yang harus dipertimbangkan oleh DPR RI untuk diklarifikasi, agar dapat dipastikan bahwa sebelum dilantik, Jokowi telah terbebas dari jeratan hukum.
Dalam pertemuan nanti, Progres 98 juga akan menyerahkan berbagai dokumen kasus yang diduga melibatkan Jokowi - JK yang saat ini tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung dan KPK.
Faizal Assegaf Progres 98 menyatakan dalam Facebooknya, "Ini Hasil Rapat Dengan Pimpinan DPR RI, Sangat Dimungkinkan Jokowi Tidak Dilantik !!!" tegasnya.
Berikut pernyataan Faizal Assegaf usai pertemuan tersebut:
Alhamdulillah, setelah melakukan pertemuan Progres 98 dan Ibu Rachmawati Soekarnoputri dengan pimpinan DPR RI siang tadi, terkait usulan penundaan pelantikan Jokowi yang terlibat berbagai kasus, akhirnya disepakati sebagai berikut:
1. Pihak pimpinan DPR RI akan segera memanggil Jaksa Agung dan Komisioner KPK guna meminta klarifikasi soal penanganan kasus-kasus Jokowi yang telah kami adukan.
2. Pemanggilan Jaksa Agung dan Komisioner KPK oleh pimpinan DPR akan dilakukan secara terbuka kepada publik. Bila ditemukan adanya indikasi keterlibatan Jokowi dalam kasus KKN, maka akan menjadi pertimbangan bagi MPR RI untuk tidak melantik Jokowi - JK.
3. Berbagai dokumen kasus yang diduga melibatkan Jokowi - JK telah kami serahkan kepada pimpinan DPR. Dokumen-dokumen tersebut berupa serangkaian fakta praktek korupsi yang secara sengaja telah diabaikan oleh Kejaksaan Agung dan KPK.
Kami memberi apresiasi kepada pimpinan DPR RI yang telah menjalin kersama dalam gerakan anti korupsi serta mengajak seluruh pihak untuk ikut berpartisipasi dalam upaya penyelamatan kepentingan nasional.
salam
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98
Demikian rilis Progres 98 dan Front Pelopor. [adivammar/voa-islam.com]
Artikel Terkait
Jokowi
- SIMAK PERNYATAAN PANGLIMA TNI KEADAAN NKRI
- Pertemuan rahasia di Istana
- Sri Bintang: "Jokowi Kalap Ditekan Polit-Biro RRC"
- Tidak adail Jokowi
- Mahasiswa: Penegakan Hukum Era Jokowi seperti Jaring Laba-Laba, Hanya Menjerat yang Lemah
- Bungkamnya Media Nasional atas aksi unjuk rasa Mahasiswa di Istana Negara, Pertanda apa?
- Aktivis Malari: Sungguh menjijikkan rezim sekarang ini, selalu berpihak kepada cukong dan para taipan
- Muhammadiyah Pertanyakan Pertemuan "Haram" Hakim MK dengan Presiden
- Pengamat: Sumber pembiayaan pemerintah Jokowi mulai roboh, untuk bayar utang sudah tak sanggup
- SBP: Jokowi sengaja biarkan mafia Cina tak bayar pajak, dananya dipakai untuk proyek apartemen guna menampung jutaan Cina yang masuk dari RRC
- "DEFISIT ANGGARAN: SOEHARTO-ROUSEFF-PETRUK"
- HEBOH….!! Permadi SH: Presiden Jokowi Akan Lengser Di Tahun 2016
- Dikritik Gak Mau, Didoain Kepanasan, Terus Maunya Apa
- Doa Jokowi di dengar kata Husni Kamil yg teمah mennggal
- SURVEI INI TERNYATA Mayoritas Rakyat Indonesia Inginkan Presiden Jokowi Berhenti Sampai Disini
- Inilah Perda Bernafaskan Islam yang Dihapus Presiden Jokowi
- Perda Islami Dihapus, Jokowi Rezim Anti Islam dan Pro Kapitalis!
- Pengamat: TNI terus dihina & dilecehkan Rezim Jokowi, kesabaran para Jenderal senior akan habis
- Dua Sejoli Jokowi-Ahok adalah Bencana Bagi NKRI Dan Sarana Cukong Jarah NKRI"
- Duh, Muncul Petisi Desak Jokowi Tes DNA dengan Sujiyatmi
- Jokowi Temui Politikus Cina, Bahas Kerja Sama dengan Partai Komunis Cina
- SBY Sindir Revolusi Mental Jokowi Mirip Ajaran Komunisme
- Rezim Jokowi-JK Menyengsarakan Rakyat Dengan Timbunan Utang
- Ngakunya Tiga Bank BUMN Pinjam ke China untuk Infrastruktur, Ternyata Buat 47 Perusahaan Ini
- Uang Jajan Anak Jokowi Capai 5Miliar/Bulan Ini Pengakuan Kaesang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan