Abu Hammam berkata: Hati-hatilah dari syubhat yang di dengungkan oleh orang2 yang belum jelas di ketahui keilmuanya. *Cara Mengenali Ahli Ilmu* Ada tiga cara untuk mengenali ahlul ilmu yang berhak di ambil ilmunya. (1). Orang2 yang berilmu dan terkenal akan keilmuanya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Syu'bah, "Ambillah ilmu dari orang2 yang masyur/terkenal." (diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim di dalam kitab al-Jarh wa Ta'dil, 2/28) sebagai permisalan di masa kita adalah seperti Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz, asy-Syaikh al-Albani, Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, dll. (2). Bertanya pada ahlul ilmi di jaman tersebut. (3). Orang2 yang mansyhur bahwa dia menuntut Ilmu di majelis2 para ulama. *Syu'ba berkata, " Ambilah ilmi dari orang2 yang terkenal (keilmuanya)." (diriwayatkan oleh al-Khatib didalam al-Kifayah, hlm. 161). *Ibnu Aun berkata, "Tidak boleh diambil ilmu ini kecuali dari orang2 yang dipersaksikan dengan menuntut ilmu."
Saya jawab:
•
•
Mahrus Ali Ali Bin Baz , al bani, Utsaimin itu manusia saja, mungkin benar mungkin salah. Apakah ulama selain tiga itu salah semua. Ini akidah yang membahayakan umat. Imam Ahmad berkata : .
لاَ تُقَلِّدْنِي وَلاَ مَالِكًا وَلاَ الثَّوْرِيَّ وَلاَ الشَّافِعِيَّ ;
Jangan ikut kepadaku ,atau Imam Malik , Tsauri atau Syafii
Ali ra berkata :
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku tidak akan meninggalkan sunah Nabi S.A.W. karena perkataan orang “.
Imam Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu , cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .
Imam Syafii yang menyatakan :
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي .
Bila ada hadis sahih , maka lemparkan perkataanku ke tembok . Bila kamu lihat hujjah telah berada di jalan , maka itulah perkataan ku
لاَ تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab mereka mungkin juga salah
•
•
Mahrus Ali Ali Bin Baz , al bani, Utsaimin itu manusia saja, mungkin benar mungkin salah. Apakah ulama selain tiga itu salah semua. Ini akidah yang membahayakan umat. Imam Ahmad berkata : .
لاَ تُقَلِّدْنِي وَلاَ مَالِكًا وَلاَ الثَّوْرِيَّ وَلاَ الشَّافِعِيَّ ;
Jangan ikut kepadaku ,atau Imam Malik , Tsauri atau Syafii
Ali ra berkata :
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku tidak akan meninggalkan sunah Nabi S.A.W. karena perkataan orang “.
Imam Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu , cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .
Imam Syafii yang menyatakan :
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي .
Bila ada hadis sahih , maka lemparkan perkataanku ke tembok . Bila kamu lihat hujjah telah berada di jalan , maka itulah perkataan ku
لاَ تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab mereka mungkin juga salah
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan