Senin, Oktober 13, 2014

Tuntunan salat menurut pemahaman sahabat, bukan pemahaman asatidz sekarang




Untuk Khazanah Buku Islami , ini jawaban saya ust.
كَانَ يُصَلِّي عَلَى الْـخُمْرَةِ
“Adalah Rasulullah shalat beralaskan khumrah12.” (HR. Al-Bukhari no. 379 dan diriwayatkan pula oleh Muslim no. 1502 dari hadits Maimunah x)
Dalam hadis tsb tidak dijelaskan salat wajib atau salat sunnat. Karena  itu, tidak boleh di buat pegangan untuk salat wajib. Kalau salat sunat siahkan.Untuk salat wajib, jangan pakai sajadah. Ia  bid`ah sekali, kata Imam Malik  tokoh ulama Medinah.
Sebetulnya, hadis semakna dengannya  di riwayatkan oleh Maimunah dan dijelaskan pula salat beliau saat itu adalah salat sunat, bukan salat wajib.
Maimunah berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَأَنَا حِذَاءَهُ وَأَنَا حَائِضٌ وَرُبَّمَا أَصَابَنِي ثَوْبُهُ إِذَا سَجَدَ قَالَتْ وَكَانَ يُصَلِّي عَلَى الْخُمْرَة
Rasulullah saw menjalankan salat dan aku dimukanya,aku lagi mean.terkadang baju beliau menyentuh aku bila bersujud.Beliau menjalankan salat dan bersujud diatas kainBukhari  379, Muslim 513.
Bukti hadis tsb untuk salat sunat adalah Maimunah berada dimuka Rasulullah  SAW. Sudah tentu salatnya tidak di masjid  tapi di rumah.  Seorang haid  tidak boleh berada di masjid karena ada ayat:

وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا

(jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.[1]


Kalau itu dikatakan hadis umum baik  untuk salat sunat dan fardhu, maka  bisa kita katakan: Tunjukkan satu hadispun yang sahih dimana Rasulullah SAW pernah menjalankan salat  wajib dengan tikar , sajadah atau khumrah.
Sayang , hadis  itu langsung di buat pegangan oleh orang yang  menjalankan  salat di karpet.  Ini adalah kekeliruan yang nyata bukan kebenaran yang samar. Pada hal, Rasul selama hidupnya  tidak pernah  melakukan salat wajib di sajadah sekalipun sekali, tapi langsung ke tanah, begitu juga sahabatnya.
Salat di tanah adalah  tuntunan salat menurut pemahaman sahabat dan tuntunan salat di karpet adalah  tuntunan salat menurut pemahaman orang sekarang. Beda jauh. Kita disuruh mengikuti sahabat dalam ayat:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. 100 Tobat

Untuk  komentator yang lain yang menyampaikan hadis  tentang salat di sajadah itu sebetulnya sudah saya jawab kepada Ust Naufal . Tapi insya Allah akan saya  jawab satu persatu agar lebih mantap. Tapi mohon maaf, agak lambat karena saya juga banyak kesibukan. 

Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
 




[1] Annisa`  43
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan