Jumat, Oktober 24, 2014

Undangan dari forum diskusi hadis:


An-Nazhzhaar menulis:
Bismillah.. Akhir-akhir ini jagad maya diramaikan oleh satu tulisan dari saudara kita, Ustadz Mahrus Ali Ali dimana beliau berpendapat dengan kesimpulan dari hasil kajiannya bahwa ayam tidaklah boleh dimakan alias haram.

Meski jelas dalam shahih Al-Bukhari dari hadits Abu Musa Al-Asy'ari r.a bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memakannya, namun menurut beliau hadits tersebut lemah dengan alasan bahwa ia hanya diriwayatkan oleh Zahdam.
Akhirnya sebagian dari saudara-saudara kita baik dari teman-teman salafiyyin ataupun nahdhiyyin pun mulai mengkritik (bahkan sampai kepada kritikan yang keras dengan tetap berdiri di atas ilmu) di status-status beliau ataupun dalam status teman-teman yang men-tag beliau. Bagi para ikhwah yang hendak melihatnya, bisa menuju wall beliau dan melihat status-status beliau berkenaan hal tersebut. Dan kritikan-kritikan tersebut adalah hal yang wajar-wajar saja layaknya fenomena kritik dalam dunia keilmuan.
Semua kritik yang berdatangan mulai dari kritik terhadap kesimpulan Ustadz Mahrus mengenai para perawinya, dan juga masalah mikhlab ditinjau dari bahasa apakah ayam (dajaj) termasuk di dalamnya atau justru tidak, sangat bermanfaat dan penuh dengan nuansa ilmu. Namun Ustadz Mahrus masih tetap dalam kesimpulan beliau bahwa ayam tetap tidak boleh dimakan.
Sekiranya berkenan, ustadz Mahrus dapat menyumbangkan kesimpulannya dalam grup ini, Insya Allah akan mendatangkan faidah baru bagi teman-teman dan para asatidzah yang belum mengetahui dialog-dialog tersebut dikarenakan tidak semua yang telah berdiskusi dengan ustadz Mahrus merupakan member aktif dalam grup ini.
Adapun saya dengan keterbatasan ilmu yang saya punya hanya menyimak dan mencoba untuk menjadi moderator yang baik. Semoga admin grup, Al-Ustadz Danang Kuncoro Wicaksono dan para asatidzah lainnya yang kami cintai, Ustadz Babanya Shofia, Ustadz Abduh Zulfidar Akaha dan yang lainnya bila berkesempatan dapat menyumbangkan faidahnya.
Jazaakumullaahu khairan.
Saya jawab:
Kepada Ikhwan - ikhwan yang mulia di forum diskusi hadits, saya minta maaf tidak bisa mendatangi undangan anda sekalian atau melayani apa yang anda inginkan Sebab saya sendiri sudah banyak tugas untuk mengisi blog saya, fb, mengajar jamaah saya tafsir ayat bil ayat, pengajian rutin bergilir, melayani sms pertanyaan dari ikhwan - ikhwan yang ingin tahu tentang agama dan memenuhi pesanan penerbit untuk membikin kamus arab - indonesia yang besar - kira - kira sama dengan kamus al Munawwir.
Sekali lagi, saya minta maaf dan saya ucapkan wajazakumullahu khairan katsira
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan