Artikel ini , saya publikasikan atas permintaan Ust Aly Raihan El misri . Tapi sebagian dari permintaannya dulu. Insya Allah saya akan menjawab semuanya. Untuk haramnya
ayam , saya sudah punya naskahnya
sekitar 200 halaman tapi belum
diterbitkan. Makanya , orang ribut masalah ini, saya tenang saja. Mau jawab
semuanya, waktunya tidak cukup. Tapi insya Allah saya berusaha juga melayani umat untuk mengembalikan kepada
ajaran Islam yang asli bukan Islam palsu
yang lagi membudaya, ingin memberikan pencerahan dengannya setelah mereka di gelapkan dengan ajaran
Islam yang palsu.
Aly Raihan
El-Mishry Terima kasih sebelumnya.
Saya minta klarifikasi kepada kiyai mahrus Ali sebagai senior saya yang terhormat,mengenai:
-Haramnya Telor
-Ayam
-Tahu(dibuat dari bahan cuka)..
Untuk dalil-dalilnya cukup di sebutkan Kitab Marja'nya saja disertai Nama Penerbit dan tahun cetakan.
Nanti akan ana chek sendiri insyaaAllah..
Saya minta klarifikasi kepada kiyai mahrus Ali sebagai senior saya yang terhormat,mengenai:
-Haramnya Telor
-Ayam
-Tahu(dibuat dari bahan cuka)..
Untuk dalil-dalilnya cukup di sebutkan Kitab Marja'nya saja disertai Nama Penerbit dan tahun cetakan.
Nanti akan ana chek sendiri insyaaAllah..
Mengapa
saya tidak makan telor
Dahulu saya senang makan telor, martabak
dll. Suatu saat, terlintaslah dalam benak saya apakah Rasul dan para sahabat
memakannya ?. Saya kaji dan saya cari
dalil- dalil di al Quran dan hadis,ternyata
nonsen belaka. Saya katakan di pengajian, malah saya dikatakan ghuluw.
Ternyata sebagian orang mengatakan
ghuluw karena tidak mengerti persoalan. Ada yang bilang: Telor enak bila di kasih
bumbu. Bila ayam di halalkan, maka
dihalalkan seluruhnya sampai telor dan ususnya .
Dia hanya ingin enak.
Katakpun bila di kasih bumbu lalu dibotok akan nikmat. kembalilah kepada ajaran
Allah dan taatlah. Allah berfirman:
إِنَّمَا
كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ
بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka
dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara
mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.[1]
Kita punya tanda
tanya besar,mengapa para sahabat dan
para Rasul tidak memakan telor ? Pada hal saat itu banyak burung dan ayam
sebagaimana hadis:
Hisyam bin zaid
berkata: Aku masuk bersama Anas ke Al
hakam bin Ayyub lalu melihat pemuda – pemuda yang menjadikan ayam sebagai bidikan, Anas berkata:
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُصْبَرَ الْبَهَائِمُ *
Nabi SAW melarang binatang di jadikan bidikan [2]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ
عَنِ النَّبِي صَلَّى الله عَليه وسلم أَنَّ نَبِيًّا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ شَكَا
إِلَى الله عَزَّ وَجَلَّ الضُّعْفَ فَأَمَرَهُ بِأَكْلِ الْبَيْضِ تَفَرَّدَ بِهِ أَبوُ الْأَزْهَرِ عَنِ أَبِي
الرَّبِيْعِ
Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW bersabda:
“ Sesungguhnya seorang Nabi dari para nabi mengadu kepada Allah azza wajal tentang tubuhnya yang lemah,lalu
diperintah untuk makan telor. [3] Imam Al baihaqi menyatakan hadis tersebut hanya Abulazhar yang
meriwayatkan ( lemah )
عَنِ ابْنِ عُمَرَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِي صلى الله
عليه وسلم فَشَكاَ إِلَيْهِ قِلَّةَ الْوَلَدِ فَأَمَرَهُ بِأَكْلِ اْلبَيْضِ
وَالْبَصَلِ
Dari Ibn Umar, seorang
lelaki datang kepada Nabi SAW lalu mengadukan punya anak sedikit,lalu
diperintah untuk makan telor dan bawang merah [4]
قَالَ ابْنُ حِبَّانَ
وَلاَ نَشُكُّ أَنَّهُ مَوْضُوْعٌ
Ibnu Hibban berkata: “Tidak
ragu lagi hadis tsb palsu “. [5]
Dalam kitab AlMuhalla di
jelaskan:
وَقَالَ مَالِكٌ فِي
بَيْضَةِ النَّعَامَةِ عُشْرُ الْبَدَنَةِ وَفِي بَيْضَةِ الْحَمَامَة عُشْرُ
الشَّاةِ قَالَ وَلاَ يَحِلُّ أَكْلُهُ لِلْمُحْرِمِ وَلاَ لِلْحَلاَلِ إِذَا
شَوَاهُ الْمُحْرِمُ أَوْ كَسَّرَهُ
Imam Malik berkata: “ Bagi
orang yang berihram yang mengambil telor burung onta harus membayar seper sepuluh onta. Bila
mengambil telor burung merpati, maka wajib membayar seper sepuluh kambing. Bagi orang yang berihram atau tidak
berihram haram memakan telor itu
bila dipanggangkan oleh orang yang berihram atau di pecahkan [6]
عَنْ عَبْدِ الله
بْنِ الْحَارِثِ بْنِ نَوْفَلَ أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَهْدَى إِلىَ رَسُوْلِ الله
صلى الله عليه وسلم بَيْضًا قَالَ لَهُ أَطْعِمْهُ أَهْلَكَ فَإِنَّا حُرُمٌ
Dari Abdillah bin Al haris
bin Naufal berkata:’ seorang arab badui
memberikan hadiah telor kepada Nabi SAW,lalu beliau bersabda: “ berikan kepada
keluargamu, sesungguhnya kami dalam keadaan ihram [7]
Abu Muhammad berkata: Hadis tersebut mursal (
lemah )
وَقَالَ الْقَاضِي
يَحْرُمُ عَلَى الْحَلاَلِ أَكْلُهُ كَمَا لَوْ ذَبَحَ الصَّيْدَ لِأَنَّ كَسْرَهُ
جَرَى مَجْرَى الذَّبْحِ
Al Qadhi berkata : “ Bagi
orang yang tidak berihram haram makan telor
sebagaimana menyembelih buruan. sebab memecah telor sama dengan
menyembelihnya. [8]
Dalam kitab almunghni di
jelaskan:
وَنَهَى عَنْ بَيْعِ
الدِّيْبَاجِ لِلرِّجَالِ وَلاَ بَأْسَ بَبْيُعُهُ لِلنِّسَاءِ وَرُوِيَ عَنْهُ
لَا يَبِيْعُ الْجَوْزَ لِلْقِمَارِ وَعَلىَ قِيَاسِهِ البَيْضُ فَيَكُوْنُ بَيْعُ ذَلِكَ كُلُّهُ
بَاطِلاً
Dilarang menjual sutra
kepada lelaki . Boleh dijual untuk perempuan. Diriwayatkan pula tidak diperkenankan menjual pala
untuk judi. Juga dilarang menjual telor
atas nama kiyas. Jadi jual beli seluruhnya tidak sah. [9]
وَإِنمَّاَ شَبَّهَ
مَالِكٌ الْبَيْضَ بِجَنِيْنِ الْحُرَّةِ
Imam Malik
menyerupakan telor seperti janin wanita merdeka [10]
Muawiyah bin Qurrah berkata:
seorang lelaki Ansor berkata:
أَنَّ رَجُلًا
أَوْطَأَ بَعِيرَهُ أُدْحِيَّ نَعَامٍ وَهُوَ مُحْرِمٌ فَكَسَرَ بَيْضَهَا
فَانْطَلَقَ إِلَى عَلِيٍّ رَضِي اللَّه تَعَالَى عَنْه فَسَأَلَهُ عَنْ ذَلِكَ
فَقَالَ لَهُ عَلِيٌّ عَلَيْكَ بِكُلِّ بَيْضَةٍ جَنِينُ نَاقَةٍ أَوْ ضِرَابُ
نَاقَةٍ فَانْطَلَقَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَدْ قَالَ عَلِيٌّ بِمَا سَمِعْتَ وَلَكِنْ هَلُمَّ إِلَى الرُّخْصَةِ عَلَيْكَ
بِكُلِّ بَيْضَةٍ صَوْمٌ أَوْ إِطْعَامُ مِسْكِينٍ *
Sesungguhnya seorang lelaki
yang muhrim menderumkan ontanya di sarang nurung onta,lalu telornya pecah. Dia
pergg kepada Ali ra, lalu bertanya tengan hal itu.
Ali menjawab: Setiap telor
harus di ganti dengan janin onta atau mengwinkan pejantan onta
kepada perempuannya “.
Lelaki tsb pergi kepada Rasulullah SAW, lalu
menuturkan hal itu kepadanya.
Rasulullah SAW bersabda: Sungguh
Ali berkata sebagaimana yang kamu
dengar.sekarang gunakanlah kemudahan
yaitu setiap telor,kamu harus berpuasa
sehari atau memberi makan kepada orang
miskin. [11]
وَعَنْ جَابِرٍ قَالَ
قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم إِنَّ لِلْكَعْبَةِ لِسَانًا وَشَفَتَيْنِ
وَلَقَدْ اشْتَكَتْ إِلَى الله فَقَالَتْ يَارَبِّ قُلْ عَوَّادِي وَقُلْ
زُوَّارِي فَأَوْحَى الله عَزَّ وَجَلَّ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا خُشَّعًا سُجَّدًا
يَحِنُّوْنَ إِلَيْكَ كَمَا تَحِنُّ الْحَمَامَةُ إِلَىبَيْضِهَا رواه الطبراني في
الأوسط
Jabir ra berkata: Rasulullah
SAW bersabda: “ Sesungguhnya Ka`bah memilikilidah dan dua bibir,lalu mengadu
kepada Allah seraya berkata: “ Wahai Tuhanku ! Pengunjungku
!
Allah azza wajal menurunkan wahyu : “ sesungguhnya aku menciptakan manusia yang sama husyu`, bersujud yang
rindu kepadamu sebagaimana merpati rindu kepada telornya. [12]
Ali bin Abu Bakar Al Haitami,wafat 807
berkata:
وَفِيْهِ سَهْلٌ بْنُ
قَرِيْنٌ وَهُوَ ضَعِيْفٌ
Terdapat perawi bernama
Sahal bin Qarin yang lemah dalam hadis tsb. [13]
Saya belum menjumpai hadis yangmenjelaskan
para sahabat atau para Nabi dan Rasul yang makan telor. Bahkan imam Malik
menyatakan telor laksana janin. dan memang telor ibarat rahim tempat peroses pembikinan
hewan, seolah kita ini makan rahim atau menggorengnya. Rasulullah SAW memerintah kepada orang yang mengambil telor untuk
dikembalikan ke sarangnya sebagaimana hadis:
عَنْ عَبْدِ الله أَنَّ النََبِيَّ صلى الله
عليه وسلم نَزَلَ مَنْزِلاً فَأَخَذَ
رَجُلٌ حُمْرَةً فَجَاءَتْ تَرُفُّ عَلىَ رَاْسِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ أَيُّكُمْ فَجَعَ هَذِه بَبْيضَتَهاَ
فَقَالَ رَجُلٌ يَارَسُوْلً الله أَناَ أَخَذْتُ بَيْضَتَهَا فَقَالَ
النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم اُرْدُدْهُ رَحْمَةً لَهَا
Dari Abdullah,sesungguhnya
Nabi singgah di suatu tempat,lalu seorang lelaki mengambil …. Burung
merah. Lantas burung itu
datang mengelilingi kepala Rasulullah
SAW, Rasulullah SAW bersabda:”Siapakah yang menyakiti burung ini dengan
mengambil telornya “.
Seorang lelaki berkata: Wahai Rasulullah ! Aku
mengambil telornya “.
Rasulullah SAW bersabda: “
Kembalikan karena belas kasih kepadanya
“. [14] lihat pula di Musnad Thoyalisi 44/1
Abu bakar – Ahmad bin Amar
bin Abd Kholiq AlBazzar,lahir 215, wafat 292
berkata:
وَهَذاَ الْحَدِيْثُ
إِنَّمَا نَحْفَظُهُ بِهَذاَ الْإِسْنَادِ
Hadis tsb, kami hafal
dengan sanad itu [15]
Muhammad Syamsul haq berkata:
وَأَخْرَجَ أَبُو
دَاوُدَ الطَّيَالِسِي وَالْحَاكِمُ وَقاَلَ صَحِيْحُ الْإِسْنَادِ عَنِ ابْنِ
مَسْعُوْدٍ
Abu dawud Atthoyalisi dan Al Hakim meriwayatkannya dan beliau
berkata: Sanad hadis tersebut sahih dari
Ibnu Mas`ud. [16]
Kita tidak diperkenankan
mengganggu burung sebagaimana hadis:
Rasulullah SAW bersabda:
أَقِرُّوا
الطَّيْرَ علىَ مَكِنَّاتِهَا
Tenangkan burung di tempat
sarangnya.
Pengarang faidhulqadir
berkata:
فَلاَ تُنَفِّرُوْهَا
عَنْ بَيْضِهَا وَلاَ تُزْعِجُوْهَا عَنْهُ وَلاَ تَتَعَرَّضُوْا لهَاَ
Jangan dibuat kabur, jangan
dibikin terkejut dan jangan diganggu.
Biarkan tenang bersama telornya.[17]
Saya merasa kasihan kepada burung yang
diambil telornya, ibaratnya dia lagi hamil,apalagi bila telornya di goreng dan
kita diperintah untuk berbelas kasih kepada hewan sebagaimana
hadis:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّه
عَنْه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا
رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا
ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ
فَقَالَ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلَأَ خُفَّهُ ثُمَّ
أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ
لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا قَالَ
فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
Abu Hurairah ra berkata:” Seorang lelaki berjalan – jalan lalu merasakan sangat haus,Dia turun ke sumur,lalu minum dari padanya. Dia
berjumpa dengan anjing yang menjilat –
jilat memakan tanah karena haus. Dia
berkata :” Sungguh anjing ini telah
merasakan apa yang ku alami. Dia memenuhi pantopelnya dengan air,lalu di pegang
dengan giginya. Dia naik lalu memberi
minuman kepada anjing. Allah menerima
amal perbuatannya lalu mengampun dosanya.
Para sahabat
berkata :” Sesungguhnya kita mendapat pahala untuk melayani binatang ?
“.
Rasulullah SAW
bersabda:” Bahkan setiap mahluk
yang punya limpa yang basah kita mendapat pahala “. [18]
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا
ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ
ذَبِيحَتَهُ
Sesungguhnya Allah telah
mewajibkan berbuat baik atassegala sesuatu. Bila kamu membunuh, bunuhlah dengan
baik. Bilakamu menyembelih, sembelihlah dengan baik . hendaklah seseorang
diantaramu menajamkan pisaunya dan tidak
menyakiti hewan sembelihannya. [19]
Saya hanya ikut kepada
Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang
tidak makan telor.
Rasulullah SAW bersabda:
أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ
وَأَتْقَاكُمْ لَهُ لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ
وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي *
Ingat !Demi Allah,
aku orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa diantaramu . tapi
aku juga berpuasa, terkadang berbuka, menjalankan salat, tidur dan kawin
dengan perempuan. Barang siapa yang benci sunahku tidak termasuk golonganku[20]
Kita akan dibalas bila
kita menyakiti hewan sebagaimana hadis:
وَدَنَتْ مِنِّي النَّارُ حَتَّى قُلْتُ
أَيْ رَبِّ وَأَنَا مَعَهُمْ فَإِذَا امْرَأَةٌ حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ
تَخْدِشُهَا هِرَّةٌ قُلْتُ مَا شَأْنُ هَذِهِ قَالُوا حَبَسَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ
جُوعًا لَا أَطْعَمَتْهَا وَلَا أَرْسَلَتْهَا تَأْكُلُ
Neraka ditampakkan kepadaku,hingga aku berkata: Wahai Tuhanku, aku bersama mereka.Tahu – tahu
aku berjumpa dengan orang perempuan yang
kukira di cakari kucing. Aku bertanya :”Mengapa
demikian ?”.
Mereka berkata:”Dia menahan kucing hingga mati kelaparan,tidak
diberi makan atau dilepaskan untuk makan. [21]
[1] An nur 51
[2] Muttafaq alih ,
Bukhori 5513
[3] Syuabul iman 102/5
[4] Mizanuli`tidal fii naqdir rijal 365/6 Lisanul mizan 421/5
[5] Ibid
[6] Al Muhalla
233/7
[7] Al Muhalla
233/7
[8] Al Mughni 273/3
[9] Al Mughni 155/4
[10] Al mudawwanah alkubra
437/2
[11] HR Ahmad 20059.
[12] HR Thobroni dalam kitab Ausath .
[13] Majmauz zawaid 208/3
[14] HR Bukhori dalam kitab Al
adabul mufrad 139/1
[15] Musnad Al Bazzar 379/5
[16] Aunul ma`bud 120/14
[17] Faidhul aqadir 70/20
[18] Muttafaq alaih
, Bukhori 2363
[19] HR Muslim 1955
[20] Muttafaq alih 5063
[21] Muttafaq alih , Bukhori
745
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan