Para penyembah kubur
lagi-lagi melantunkan syair-syair sesatnya dengan suara yang merdu, yang dapat
mengetarkan jiwa serta perasan akan terhanyut dalam suasana tersebut, syairnya
sebagai berikut :
أَتَيْنَاكُمْ أَتَيْنَاكُمْ
وَلِلْأَبْوَابِ جِئْنَاكُمْ
وَفِى أَمْرٍ قَصَدْنَاكُمْ
فَشُدُّوْا عَزْمَكُمْ بِالله
Kami datang kepada
kalian ( para wali – wali di kuburan ) . Kami datang kepada kalian. Kami datang
kepada kalian di muka pintu–pintu ingin sesuatu. Untuk menunaikan hajat, kami
datang pada kaliman . maka teguhkan kemauan kalian untuk Allah.
فَيَا أَقْطاَبْ وَيَا أَوْتَادْ
وَيَا أَسْيَادْ وَيَا أَبْدَالْ
أَجِيْبُوْا يَا ذَوِى اْلِإمْدَادْ
وَفِيْنَا فَاشْفَعُوْا بالله
Wahai wali–wali quthub,
autad, sayid–sayid, abdal, penuhilah wahai
orang–orang yang punya bantuan, dan berilah syafa’at kepada kami dengan nama Allah.
Komentarku ( Mahrus ali ).
Syair – syair tsb adalah
syirik murni bukan tauhid lagi, karena minta
- minta pada wali – wali di kuburan
bukan minta pada Allah di langit. Pembacanya
adalah musyrik sekalipun puasa, salat , haji atau mengenakan gamis putih
dan serban putih. Bila tidak tobat, lalu
meninggal dunia akan di masukkan ke dalam Neraka selamanya.
Pembaca syair ini bila mati,
tidak boleh di bacakan doa, tidak boleh
di salati dan jangan ikut melakukan salat jenazah padanya untuk menghormati ayat sbb:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي
قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah
sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada
Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum
kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu,
adalah penghuni Neraka Jahanam.( At tobat 113)
Guru yang memberi
ijazah tsb baik habib, kiai, Ustaz, orang biasa adalah sesat. Buang saja ijazahnya itu, jangan disimpan apalagi di ijazahkan
lagi. Guru , Ustaz yang anti padanya di
jalan para nabi dan Rasul.
Wali yang di mintai tidak bisa mengabulkan.
Bila bisa mengabulkan, maka dia akan berdoa untuk dirinya sendiri agar Allah meningkatkan derajatnya di
surga. Ingatlah firman Nya:
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ
يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُون
Dan siapakah yang
lebih sesat daripada orang yang berdoa kepada selain Allah yang tiada dapat
memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari
(memperhatikan) do`a mereka?
Allah di abaikan,
wali dikuburan di perhatikan dan di agungkan. Allah sangat geram dan setan –
setan jin dan manusia sangat senang. Karena itu, Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik. Ingat ayat ini:
:
إِنَّ
اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ
يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia
telah tersesat sejauh-jauhnya. [1]
Keturunan
Rasulullah shallahu alaihi wasalam bila membaca
syair tsb akan dicelakakan ke
dalam Neraka selamanya dan keturunan Gajah
mada yang tidak membacanya – dia mukmin
maka di masukkan ke surga selamanya. Orang
Mekah membacanya akan di masukkan ke dalam Neraka dan orang mukmin Bali yang tidak membacanya akan di masukkan ke Surga. Jangan
ragu, yakinilah hal itu.
Pembacanya ngerti syair itu syirik atau tidak
tetap berbahaya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan