SystemAnalyst di systemanalyst
2011 sampai
Tinggal di Malang,
Sulawesi Selatan, Indonesia
Menulis:
ngapunten
yi. membaca syair ??? saya tidak punya dalil. syair ungkapan hati pecinta.
dalil mencintai Kanjeng Nabi saya pernah dengar. bukankah ungkapan hati pecinta
kadang aneh dan gak masuk akal. seperti ungkapan engkau adalah matahariku,
engkau adalah rembulanku, engkau adalah nafasku, aku tidak bisa hidup tanpa
dirimu. dll. karna begitu besarnya rasa cinta dan rindu. syair kan hanya bahasa
perumpamaan untuk menggambarkan suasana hati.
bukankah
kita di haruskan berbaik sangka dan kita tau ungkapan ungkapan pecinta memang
gila bagi yang tidak pernah merasakan cinta.
saya
dengar banyak dari mereka yang bermimpi bertemu Kanjeng Nabi. ngapunten.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Cinta pada Rasulullah
shallahu alaihi wasallam itu baik tapi
harus di sertai fakta amaliah yaitu ittiba`. Begitu juga benci kepada musuh
Allah itu baik, tapi harus ada fakta amaliyah yang jelas tentang kebencianmu. Jangan anda
mengaku benci pada musuh Allah lalu anda berangkulan.
Bila mulut menyatakan cinta, fakta amaliahnya kebid`ahan
dan kesyirikan , maka ini adalah cinta tanpa fakta – cinta, faktanya
membencikan. Itu namanya cinta
palsu,hakikatnya benci. Cinta yang tidak
dijalankan dengan ilmu tapi cinta landasannya kebodohan. Hal itu seperti
pengakuan kebanyakan ahli bid`ah yang ngakunya cinta Rasulullah shallahu alaihi
wasallam , faktanya menentang tuntunan dan menjalankan kebid`ahan.
Cinta berhala, lalu minta –
minta padanya tetap syirik.
Begitu juga orang yang cinta pada Rasulullah shallahu alaihi wasallam
lalu minta – minta pada beliau setelah meninggal dunia , maka ini
syirik. Bila tidak syirik maka apa artinya ayat ini:
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ
إِلَهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ
إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
Dan barangsiapa
berdoa kepada tuhan yang lain di samping
Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya
perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada
beruntung.
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ
اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ
الظَّالِمِينَ
Dan janganlah
kamu berdoa kepada apa-apa yang tidak
memberi manfa`at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab
jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu
termasuk orang-orang yang zalim”.
Doa adalah ibdah.
Orang yang berdoa kepada berhala ber
arti ibadah kepadanya . Begitu juga
berdoa kepada mayat. Ingat hadis:
Rasulullah SAW bersabda
:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ وَقَرَأَ (
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ) إِلَى قَوْلِهِ ( دَاخِرِينَ )
Doa adalah ibadah (
penyembahan ) . Allah berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ
يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina".
Ghofir 60.[1]
Kalimat syirik di
katakan dengan ungkapan syair atau tidak, maka tetap syirik. Tidak boleh di
katakan boleh melontarkan kalimat syirik
dengan sya`ir. Kita kembali saja kepada ayat :
وَالشُّعَرَاءُ
يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَ(224)أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ
يَهِيمُونَ(225)وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ(226)إِلَّا الَّذِينَ
ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانْتَصَرُوا
مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ
Dan
penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.Tidakkah kamu melihat
bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka
mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan (nya)?,kecuali orang-orang
(penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan
mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu
kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.[2]
Kebanyakan
penyair itu sesat, syirik, jarang sekali yang
berada di jalan lurus dan bertauhid. Syair – syar itu menyesatkan,kadang
syirik. Jarang syair yang mengarah ke
jalan yang lurus sepi dari syirik.
Untuk kalimat :
,
engkau adalah nafasku, aku tidak bisa hidup tanpa dirimu.
Kalimat
tsb membahayakan akidah bila di katakan kepada
mayat. Jangan bahas itu , bahasannya panjang . Kita kembali kepada point
persoalan yaitu minta minta pada mayat adalah syirik. Tidak boleh ditolernsi
baik dengan kalimat syair atau bukan.
Sayang
sekali bila kesyirikan dikatakan dengan kalimat syair diperbolehkan lalu bila
di kalimat natsar bukan syair
tidak boleh , mana dalilnya. Saya
belum menjumpai dalilnya bahwa penyair bila mengatakan syirik dalam syair nya di ampun. Oleh karena itu kalimat :
عَطْفَةً يَا جِيْرَةَ اْلعَالَمِ # يَا
أُهَيْلَ الْجُودِ وَاْلكَرَمِ
‘Atfata yaji
ratal Alami
YA Uhailaljudi
wal karomi.
Aku mohon belas
kasihmu wahai Rasul yang menjadi
pelindung alam
Wahai dermawan
………………, adalah
syirik, pembacanya musyrik . Bila mati akan masuk neraka selamanya baik habib
atau keturunan gajah mada. Dan tidak akan masuk surga selamanya. Itulah
janji Allah bagi kaum musyrikin.
Bila
anda menyatakan: karna begitu besarnya rasa cinta dan rindu. syair kan hanya bahasa
perumpamaan untuk menggambarkan suasana hati.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Sebesar
apapun cintamu, harus dalam koridor
syariat , jangan melewati batas lalu dikatakan seenaknya. Ingatlah hadis :
لاَ تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ .
فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ فَقُولُوا : عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ
Janganlah memuji aku
sebagaimana kaum Nasrani memuji kepada Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah
hamba . katakanlah hamba dan utusan
Allah .[3]
Pujaanmu pada Rasulullah
shallahu alaihi wasallam yang berlebihan telah menyalahi ajaran beliau. Dan
ini namanya bukan cinta. Bila cinta
sejati, maka perkataan dan perbuatan
harus sesuai dengan ajarannya.
Anda
menyatakan:
bukankah
kita di haruskan berbaik sangka dan kita tau ungkapan ungkapan pecinta memang
gila bagi yang tidak pernah merasakan cinta.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Bila
kita berbaik sangka dengan kalimat
syirik, lalu kita katakan itu kalimat yang
tidak syirik , masih bertauhid. Itu
kalimat nyata syirik, tidak perlu di sangka baik lagi. Masalah nya sudah
jelas, tidak samar lagi. Katakan dengan tegas, dasarnya fakta itu. Bukan buat –
buat atau menuduh jelek.
Bagaimana bila ada orang minta –minta pada pohon lalu kita berbaik sangka kepada
nya , lalu kita katakan dia muslim yang
bertauhid.
Anehnya
bila ada orang yang menegakkan sunah,
banyak yang berburuk sangka lalu
dikatakan dengan kalimat – kalimat yang buruk.
Anda
menyatakan lagi:
dan
kita tau ungkapan ungkapan pecinta memang gila bagi yang tidak pernah merasakan
cinta.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Ungkapkan
pecinta itu harus terkendali dengan syariat . Bila lepas syariat, maka akan
membahayakan. Ikutilah ayat ini saja.
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ
عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْئُولاً
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Isra` 36.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Isra` 36.
Anda menyatakan:
saya
dengar banyak dari mereka yang bermimpi bertemu Kanjeng Nabi. ngapunten.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Saya dulu ketika menjadi ahli bid`ah dan syirik ,
saya sering bermimpi bertemu dengan Rasulullah shallahu alaihi
wasallam , Umar bin Khatthab, Nabi Ibrahim , Abu bakar dan nabi – nabi yang lain.
Setelah saya buang kebid`ahan dan kesyirikan, saya jarang
ketemu beliau dalam mimpi.
Saya juga pernah dengar tokoh tarekat yang pernah berjumpa dengan Rasulullah shallahu
alaihi wasallam 70 puluh kali dengan
berjaga bukan mimpi , lalu di ijazahi doa. Anehnya doanya kok syirik sekali. Masak Rasulullah
shallahu alaihi wasallam memberi ijazah
doa syirik.
Masalah ini tidak saya jawab dengan lengkap karena keluar dari poin
yang kita bahas .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan