حدثنا
محمد بن بشار حدثنا أبو بكر الحنفي حدثنا الضحاك بن عثمان عن أيوب بن موسى
قال سمعت محمد بن كعب القرظي قال سمعت عبد الله بن مسعود يقول قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة
بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
Intinya : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam bersabda :
مَنْ
قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ
بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ
وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barang siapa membaca satu huruf kitabullah akan mendapat satu kebaikan yang akan di lipatkan sepuluh kali . Aku tidak berkata : Alimlammim satu huruf , tapi alif , satu huruf , lam satu huruf dan mim satu huruf . HR Tirmidzi
أبو تيمية إبراهيم وفقه الله
الأخ الشيخ أبو مجاهد
هذه المسألة كنت قد بحثتها منذ زمن ، و حاصلها : أن الحديث موقوف على ابن مسعود
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=6397Menurut Abu Taimiyah – Ibrahim menyatakan kpd Syaikh Abu Mujahid .
Masalah hadis ( membaca al quran tiap hurufnya di kasih pahala sbb):
Saya telah meneliti hadis itu sejak dulu, dan hasilnya hadis tsb adalah maukuf pada Ibn Mas`ud.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Hadis tsb bukan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tapi perkataan Ibn Masud. Ia lemah bukan hadis sahih.
Imam Tirmidzi menyatakan:
هذا حديث حسن صحيح غريب من هذا الوجه
Ini hadis hasan sahih gharib ( nyeleneh ) dari jalur ini . Komentarku ( Mahrus ali ):
Maksudnya dari jalur riwayat ini :
حدثنا محمد بن بشار حدثنا أبو بكر الحنفي حدثنا الضحاك بن عثمان عن أيوب بن موسى قال سمعت محمد بن كعب القرظي
تحفة الأشراف - (ج 9 / ص 114)
رفعه بعضهم ووقفه بعضهم على ابن مسعود
Dlm kitab Tuhfatul asyraf 114/9 dikatakan: Sebagaian ulama menyatakan hadis itu marfu` ( Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam yg bersabda ) Sebagian lagi menyatakan mauquf ( Ibn Mas`ud yg bilang bukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam ).
التفسير من سنن سعيد بن منصور - محققا (1/ 29)
وعليه فالحديث منقطع بين محمد ابن كعب وابن مسعود
Jadi sanad hadis tsb terputus antara ibn Ka`ab dan Ibnu Mas`ud , lihat tafsir dari Sunan Said bin Mansur . 29/1Komentarku ( Mahrus ali ):
Hadis tsb mursal , lemah tidak boleh dikatakan sahih.
مشكاة المصابيح - (ج 1 / ص 484)
137 - [ 29 ] ( صحيح )
وقال الترمذي هذا حديث حسن صحيح غريب إسنادا
Al bani menyatakan: Hadis itu sahih ( Misykat 484 /1 ).
خالد الباتلي
Khalid al batili menyatakan :
قال البخاري :لاأدري حفظه أم لا ؟ وبالرجوع إلى ترجمة محمد بن كعب نجد أن ولادته في سنة 40 هـ أي بعد وفاة ابن مسعود بثمان سنين
http://vb.tafsir.net/tafsir106/#.Vet6d3ZdLIUImam Bukhari sendiri menyatakan : Aku tdk mengerti dia hapal hadis tsb dari Ibn Mas`yd atau tidak
Komentarku ( Mahrus ali ): Syaikh Khalid :
Bila di tinjau dari biografinya maka kita akan menjumpai bahwa Muhammad bin Kaab ( yg meriwayatkan hadis “ siapa yg baca al quran maka tiap hurufnya mendapat pahala ) lahir setelah kematian Ibn Mas`ud selisih delapan tahun.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Bila demikian ,maka hadis tsb adalah lemah. Dan boleh dikatakan mursal. Jadi pernyataan al bani yang menyatakan hadis tsb sahih ternyata secara kenyataan hadis tsb adalah mursal. Ia juga bertentangan dengan pengkajian lama dari Abu Taimiyah yg menyatakan hadis tsb adalah maukuf ( bukan perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ). Bukhari sendiri masih meragukan hapalan salah satu perawinya benar atau salah. Bila kita katakan sahih dan benar dari perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, pada hal masih diperselisihkan. Dan datanya adalah menunjukkan ada sanad yg terputus.
Kita hawatir berbuat kedustaan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadis sbb:
إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Sesungguhnya berbuat bohong kepadaku tidak sebagaimana kebohongan kepada seseorang . Barang siapa berbuat kedustaan kepadaku dengan sengaja bertempatlah di tempat duduknya di neraka ( masuk nerakalah ) [1]Ikutilah ayat ini saja:
يَاأَيُّهَا
الْمُزَّمِّلُ(1)قُمِ اللَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً(2)نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ
مِنْهُ قَلِيلاً(3)أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلاً(4)
Hai
orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam
hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau
kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan
bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.
هُوَ
لِلَّذِينَ ءَامَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي
ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ
مَكَانٍ بَعِيدٍ
Jikalau Kami jadikan Al
Qur'an itu suatu bacaan dengan lain bahasa Arab tentulah mereka
mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?". Apakah (patut Al
Qur'an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab?
Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi
orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman ,
telinganye tersumbat, Mereka buta terhadapal Qur`an. Mereka itu adalah
(seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh".[2][1] Muttafaq alaih .
[2] Fusshilat 44
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan