JOIN
FALUJJAH (atjehcyber) - Mei 2015 lalu, Pasukan Islamic State -- yang berkekuatan 150 serdadu -- menyerang dan mengusir 3.000 pasukan Irak dari Ramadi. Kini, Irak mengerahkan 4000 personel dan bantuan serangan udara AS untuk mengusir ratusan tentara IS dan merebut kembali kota itu.
Namun jalan untuk mengambil alih kota berpenduduk Sunni itu tidak mudah. Hambatan terbesar adalah banyaknya peledak yang dipasang para pejuang IS di berbagai penjuru kota.
Padahal, diperkirakan jumlah pejuang ISIS yang berada di Ramadi saat ini hanya berkisar 250-300 militan saja.
Juru bicara koalisi anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat (AS) Steven Warren mengatakan, “Pejuang IS menciptakan pertahanan kuat dengan menggunakan bom rakitan sebagai ladang ranjau dan booby traps yang bisa membuat semua rumah meledak."
Booby trap adalah jebakan bom yang bisa meledak sendiri secara mekanis. Menurut Warren, koalisi AS menjatuhkan 50 bom di target-target IS di Ramadi pada hari Rabu.
Sementara, Juru bicara operasi gabungan Irak, Kolonel Mohammed Ibrahim menuturkan nada yang sama, ia membenarkan jalan menuju pusat kota dengan penduduk mayoritas Sunni itu saat ini semakin sulit, karena IS menempatkan banyak sekali bom di sepanjang jalan.
"Ribuan perangkat peledak improvisasi (IED) ditanam di distrik oleh Daesh (ISIS). Masing-masing membutuhkan setidaknya 30 menit untuk dibongkar," ucap Mohammed dalam sebuah pernyataan.
Padahal sebelumnya juru bicara Dinas Kontraterorisme Irak, Sabah al-Numani, mengatakan mereka akan merebut Ramadi dalam tempo tiga hari.
"Kota itu akan dibersihkan dalam waktu 72 jam mendatang," katanya kepada kantor berita AFP.
Ramadi terletak di Propinsi Anbar, di kawasan subur lembah Sungai Eufrat. Kejatuhan Ramadi ke tangan ISIS membuat malu Irak, dan koalisi anti-ISIS pimpinan AS.
Jatuhnya Ramadi ke tangan IS Mei lalu merupakan pukulan telak bagi Baghdad. Pada Juni 2014, IS mencaplok banyak wilayah di Irak dan kemudian memproklamirkan pembentukan kekalifahan di Irak dan Suriah.
Saat itu, Ramadi dipertahankan 3.000 tentara Irak yang dilatih AS. ISIS mengepung Ramadi selama sepekan, dan melakukan serangan cepat pada hari terakhir, untuk merebut kota. Pasukan Irak kocar-kacir dan lari meninggalkan kota.
Selain didukung serangan udara, operasi pembebasan Ramadi juga didukung milisi Syiah dari Iran. Mereka berjanji menyerahkan Ramadi ke penguasa lokal, jika telah mengusir IS.
PM Irak Haider al-Abadi mengatakan setelah membebaskan Ramadi, target Baghdad berikut adalah membebaskan Mosul.
Readmore: http://www.atjehcyber.net/2015/12/lawan-300-militan-is-4000-pasukan-irak.html#ixzz3vYharo8S
Sumber: @atjehcyber | fb.com/atjehcyberID
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan