Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata:
الجهر بالقراءة في الصلاة الجهرية ليس على سبيل الوجوب بل
هو على سبيل
الأفضلية، فلو أن الإنسان قرأ سراً فيما يشرع فيه الجهر
لم تكن صلاته
باطلة، لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "لا صلاة لمن لم يقرأ بأم القرآن" ولم يقيد هذه القراءة بكونها جهراً أو سراً، فإذا
قرأ الإنسان ما يجب قراءته سراً أو جهراً فقد أتى بالواجب، لكن
الأفضل الجهر فيما يسن فيه الجهر مما هو معروف كصلاة الفجر والجمعة.
Membaca jaher( bersuara sedang ) dalam shalat jahriyah
( shalat yang bacaannya di suarakan
sedang / jaher ) bukan wajib, tapi afdhol saja. Seandainya orang membaca dengan sirri ( dipelankan atau di rahasiakan/
berbisik – bisik ) dalam shalat yang
dianjurkan membaca jaher – maka salatnya tidak batal. Sebab, Nabi shallahu alaihi
wasallam bersabda: Tiada salat bagi orang yang
tidak membaca ummul quran “. Dan
bacaan di situ tidak dibatasi jaher atau sirri . Bila seseorang membaca bacaan yang wajib di baca dengan sirri atau jaher , maka dia telah menjalankan kewajiban. Tp utamanya
adalah menjaherkan bacaan dlm salat jahriyah yang sudah
makruf ( terkenal ) spt salat subuh dan jum`at.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Kalimat
dari tokoh idola salafy kali ini main
rasionalisasi agama, bukan berserah diri
apa kata dalil , atau murnikan ketaatan hanya pada Allah dan rasulNya. Dia mencampur aduk antara akal
dan dalil . Akal – akalan spt ini yang
mengotori kemurnian agama. Harus kita bersihkan kotoran itu agar agama tetap suci dari Allah dan tidak dikotori oleh tangan – tangan manusia. Kembalilah pada ayat :
أَلاَ ِللهِ الدِّينُ الْخَالِصُ
Ingatlah, hanya kepunyaan
Allah-lah agama yang bersih (dari syirik dan bid`ah ).[1]
Beliau menyatakan : “Membaca jaher( bersuara sedang ) dalam shalat
jahriyah ( shalat yang bacaannya di
suarakan sedang / jaher ) bukan wajib, tapi afdhol saja”. Jadi menurut beliau
dalam shalat maghrib Isya` subuh dan seluruh shalat boleh di baca dengan
berbisik, tpi tidak afdhol gitu saja. Ini pedapat yang bid`ah
sekali, menyalahi tuntunan, bahkan menentang ayat 110 al isra` . Allah
berfirman:
وَلَاتَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ
وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
dan janganlah kamu mengeraskan
suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya (seperti orang
berbisik ) dan carilah jalan tengah di
antara kedua itu"[2]
وَلَا تُخَافِتْ بِهَا
dan janganlah pula merendahkannya
(seperti orang berbisik )
kalimat ini larangan dari Allah untuk hambanya berbisik
- bisik dalam membaca ayat dalam shalat,
tidak boleh membaca ayat
quran dalam shalat dengan
berbisik. Lalu syaikh Muhammad bin
Shalih al Utsaimin memperkenankannya.
Sengaja menentang Allah bukan
mentaatinya. Ini jelas salah, tidak samar lagi, bukan agak benar apalagi di benarkan, harus di salahkan. Haram
diikuti.
Ikutilah Allah saja yang melarang membaca dengan berbisik dalam shalat. Dan jangan ikut syaikh al Utsaimin itu yang memperbolehkan baca sirri dalam
shalat maghrib, Isya atau Subuh. Bila kita ikut padanya, kita akan
menyalahi ayat. Bila kita ikut padanya ,
kita akan menyalahi tuntunan dan
menyalahi Nabi
shallahu alaihi wasallam.Ingatlah ayat ini:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ
يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,untuk
pilih keputusan lain . Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.[3]
Allah telah memutuskan
untuk tidak berbisik dalam baca ayat dalam shalat lalu kita taat, bukan
malah menentang dan kita akan sesat
dengan jelas.
Keterangan cara membaca ayat dalam salat bukan degan hadis :
: "لا صلاة لمن لم يقرأ بأم القرآن
Tiada
salat bagi orang yang tidak membaca
ummul quran “
Tapi dengan ayat 110 al Isra` tadi.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan