“Wahai ahli ibadah di dua tanah Haram!
Seandainya kau melihat kami di medan Jihad,
niscaya kau akan tahu dibanding Jihad kami,
bahwa ibadahmu itu hanyalah permainan belaka.
Seandainya kau melihat kami di medan Jihad,
niscaya kau akan tahu dibanding Jihad kami,
bahwa ibadahmu itu hanyalah permainan belaka.
Wahai orang yang membasahi pipinya dengan linangan air mata,
Kami membasahi leher dengan darah kami.
Kalian bermain-main dengan ibadah kalian,
Sementara ahli ibadah menawarkan ibadah kalian,
Mujahidin menawarkan darah dan jiwa mereka.
Aroma bagimu adalah wewangian yang semerbak,
Sementara wewangian kami adalah pasir dan debu,
Telah datang kepada kita sabda Nabi kita,
Para Syuhada tidaklah meninggal,
Perkataan yang jujur lagi benar dan tidak dusta.
Tidaklah sama debu-debu orang-orang yang berjuang di jalan Allah,
Dengan seribu orang, meskipun asap terus membumbung
Ini Kitabullah di antara kita,
Para Syuhada tidaklah mati – dan ini bukan dusta”
Dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apakah ada amal perbuatan yang sebanding dengan jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: “Kalian tidak akan mampu.” Mereka bertanya hingga dua atau tiga kali, semuanya dijawab: “Kalian tidak akan mampu.” Begitu yang ketiga kalinya, beliau bersabda: “Perumpamaan mujahid di jalan Allah bagaikan seorang yang berpuasa, shalat malam, berdzikir membaca ayat Allah, tidak pernah henti dari puasa dan shalatnya itu sampai pulangnya si mujahid di jalan Allah Ta’ala.” (HR. Muslim)
Kami membasahi leher dengan darah kami.
Kalian bermain-main dengan ibadah kalian,
Sementara ahli ibadah menawarkan ibadah kalian,
Mujahidin menawarkan darah dan jiwa mereka.
Aroma bagimu adalah wewangian yang semerbak,
Sementara wewangian kami adalah pasir dan debu,
Telah datang kepada kita sabda Nabi kita,
Para Syuhada tidaklah meninggal,
Perkataan yang jujur lagi benar dan tidak dusta.
Tidaklah sama debu-debu orang-orang yang berjuang di jalan Allah,
Dengan seribu orang, meskipun asap terus membumbung
Ini Kitabullah di antara kita,
Para Syuhada tidaklah mati – dan ini bukan dusta”
Dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apakah ada amal perbuatan yang sebanding dengan jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: “Kalian tidak akan mampu.” Mereka bertanya hingga dua atau tiga kali, semuanya dijawab: “Kalian tidak akan mampu.” Begitu yang ketiga kalinya, beliau bersabda: “Perumpamaan mujahid di jalan Allah bagaikan seorang yang berpuasa, shalat malam, berdzikir membaca ayat Allah, tidak pernah henti dari puasa dan shalatnya itu sampai pulangnya si mujahid di jalan Allah Ta’ala.” (HR. Muslim)
Artikel Terkait
Kajian hadis keutamaan masjidil haram
- Indahnya Dekorasi Interior Masjidil Haram Yang Terbaru
- Kelemahan hadis: Maka ikutilah sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin
- Ribuan polisi terlaknat robohkan masjid
- Menghajikan orang lain, dalilnya lemah
- Karena memberi minum anjing masuk surga?
- Kajian hadis " Jangan menulis hadis- hadisku :
- Raja tega masuk surga
- Media barat kritik pembangunan kota Mekkah
- Kota Mekkah atau Lasvegas ?
- Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim
- Hadis palsu di buat pegangan
- Sandal dan sepatu Fir`aun Mesir baru di temukan
- Hadits-hadits Dho’if di Mimbar Romadhon
- Hati al Quran adalah yasin .
- Kajian hadis keutamaan masjidil haram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan