Selasa, September 13, 2011

Serang di azab oleh Allah

SERANG | SURYA Online - Seluas 226 hektare areal sawah di Kabupaten Serang Provinsi  Banten mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang terjadi pada Agustus 2011.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Serang Tata Juwarta menyebutkan, 12 hektare diantaranya mengalami puso atau gagal panen. “Daerah sebaran padi yang terkena kekeringan yaitu di Kecamatan Tirtayasa 86 hektare, Kopo 30 hektare, Mancak 3 hektare, Tunjung Teja 25 hektare, Tanara 25 hektare dan Kecamatan Petir 45 hektare,” kata Tata.
Tata mengatakan, jika dalam satu bulan ke depan tidak ada hujan, maka jumlah tanaman padi yang terkena kekeringan akan bertambah. “Sementara ini kekeringan belum berpengaruh pada produksi padi. Misalnya tanaman padi yang ada 20 ribu hektare yang terkena sekitar 100 hektaran, paling nol koma nol sekian persen jadi tidak berpengaruh,” katanya.
Tata mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi kekeringan tersebut karena sumber air dari Bendung Pamarayan memang tidak ada. “Kalau tidak ada sumber airnya ya bagaimana. Kalau untuk yang puso, nanti dibantu minimal dengan pengadaan benih melalui Dinas Pertanian Provinsi Banten, ini harus berdasarkan berita acara tim pemeriksa dari tingkat kecamatan dan kabupaten,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana Operasional dan Pemeliharaan Bendung Pamarayan Nendi Zulfandi mengatakan, kondisi air Bendung Pamarayan di Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, semakin menyusut. Hal itu mengakibatkan suplai air untuk saluran irigasi juga terus menyusut.
Ia mengatakan, saat ini ketinggian air di hulu Bendung Pamarayan mencapai 12,43 meter, angka tersebut menurun 57 centimeter dari angka normal ketinggian air Bendung Pamarayan yaitu 13 meter. “Air di bendung sekarang semakin menyusut, untuk irigasi barat dan timur saja sudah tidak mengalir kencang. Sekarang pengukur air saluran irigasi sudah ada di batas 17 centimeter,” katanya.
Nendi mengungkapkan, untuk saluran air yang mengalir di Irigasi Induk Pamarayan Barat saat ini hanya 5,04 meter kubik per detik, sementara irigasi Induk Pamarayan Timur 0,91 meter kubik per detik. “Irigasi timur sudah di bawah 1 meter kubik per detik, ini karena suplai air dari hulu terus berkurang,” katanya.
Komentarku ( Mahrus ali )
 Selama umat masih mengikuti hawa nafsu bukan  ajaran Allah , hidupnya tidak  terkendali dengan ajaranNya  tapi selalu mengikuti langkah setan  sebagaimana ayat :
إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.[1]
Maka jangan di harap akan menjadi makmur  loh jinawe , tapi siaplah untuk menghadapi berbagai azab Allah  sebagaimana ayat :
وَمَنْ يُعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat.[2]
وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ عَتَتْ عَنْ أَمْرِ رَبِّهَا وَرُسُلِهِ فَحَاسَبْنَاهَا حِسَابًا شَدِيدًا وَعَذَّبْنَاهَا عَذَابًا نُكْرًا
Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.[3]


[1] Al Baqarah 169
[2] Al jin 17
[3] Tholaq 8
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan