Inancell tebar fitnah
Jika ada orang kebingungan urusan
Ma,isyah dan punya potensi untuk melakukan kejahatan publik, pasti pihak Wahabi
tidak akan segan2 untuk merekrutnya.
Sebut saja H. Mahrus Ali yg punya
latar belakang Kelaianan Kejiwaan karena di pusingkan dan kecewa atas Ormas2 yg
pernah dia masuk di dalamnya, walaupun sebenarnya dia sendirilah yg membuat
masalah.
Komentarku ( Mahrus ali):
Anda tidak mngerti urusan saya dalam mencari nafkah enak atau tidak,
sudah berani menyatakan bahwa saya direkrut oleh pihak wahabi.. Ini adalah
kedustaan bukan kejujuran, fitnah bukan berkata jujur, menyebarkan kejahatan di
kalangan kaum muslimin. Tiada orang yang sekampung dengan saya menyatakan sebagaimana yang anda
katakan. Lalu anda orang dari Indramayu
berani menyatakan seperti itu. Takutlah kepada Allah, jangan melanggar ayatnya
yang menyatakan:
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ
يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ(10)
Sesungguhnya
orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu'min laki-laki
dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam
dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.[1]
Biasanya kalimat jelek keluar
dari non muslim sebagaimana ayat :
إِنْ يَثْقَفُوكُمْ يَكُونُوا لَكُمْ أَعْدَاءً وَيَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ
أَيْدِيَهُمْ وَأَلْسِنَتَهُمْ بِالسُّوءِ وَوَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ(2)
Jika
mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan
melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti (mu); dan mereka
ingin supaya kamu (kembali) kafir.[2]
Saya orang netral, tidak
berpihak kepada firqah manapun, tidak mengekor kepada sekte manapiun. Kapanpun
saya hidup saya masih tetap bebas dari ikatan sektarian dan golongan atau
ormas. Saya akan tetap konsis untuk mengikuti dalil dari al Quran atau hadis
dan saya akan terlepas dari segala macam yang membikin saya jauh dari
Allah dan dekat dengan setan.
Anda menyatakan lagi;
Sebut saja H. Mahrus Ali yg punya
latar belakang Kelaianan Kejiwaan karena di pusingkan dan kecewa atas Ormas2 yg
pernah dia masuk di dalamnya, walaupun sebenarnya dia sendirilah yg membuat
masalah.
Komentarku ( Mahrus ali):
Para nabi dulu selalu di
katakan gila oleh kaumnya yang kafir, anti kepada tuntunan nabi dan senang kepada kebid`ahan
atau ajaran warisan leluhur yang hina bukan leluhur yang mulia yaitu rasul dan para sahabat.Layak sekali bila saya ingin
melanjutkan warisan Nabi SAW, menyebarkan ajarannya, lalu kalangan ahli bid`ah
menyatakan saya ada kelainan jiwa. Saya
ingat ayat:
فَارْتَقِبْ
يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ(10)يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ
أَلِيمٌ(11)رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ(12)أَنَّى لَهُمُ
الذِّكْرَى وَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مُبِينٌ(13)ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ
وَقَالُوا مُعَلَّمٌ مَجْنُونٌ(14)إِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيلًا إِنَّكُمْ
عَائِدُونَ(15)يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَى إِنَّا مُنْتَقِمُونَ
Maka tunggulah hari ketika
langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang
pedih.(Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu.
Sesungguhnya kami akan beriman."Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan,
padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi
penjelasan,kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah
seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila.
Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit
sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).(Ingatlah) hari (ketika) Kami
menghantam mereka dengan hantaman
وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا
لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ
لَمَجْنُونٌ
Dan
sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu
dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Qur’an dan mereka berkata:
“Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila”.[3]
Lantas tunjukkan ajaran saya
dalam buku, artikel di blog atau dipengajian dalam cd saya yang menunjukkan
bahwa saya ini gila. Apakah anda masih sehat akalnya hingga anda berani menyatakan saya punya
kelainan jiwa.
Setahu
saya, kalangan ahlus sunnah cocok
dengan buku – buku saya, bahkan banyak yang mendukungnya. Ini tanda
kebaikan dan kebenaran yang mereka
lakukan.
Lantas kapan saya pernah
kecewa dengan ormas – ormas. Tanyakan kepada orang – orang di kampung saya,
bukan pada saya saja. Inilah poin yang boleh dikatakan fitnah yang keji bahkan lebih keji dari pada pembunuhan. Bertobatlah, jangan
terus sebarkan fitnah dan omongan – omongan yang tidak baik, atau tidak layak,
apalagi membikin issu kepada kaum mukminin. Ingatlah hadis ini:
597- حَدِيْثُ عَدِيِّ
بْنِ حَاتِمٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَا
مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَسَيُكَلِّمُهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَيْسَ
بَيْنَ اللهِ وَبَيْنَهُ تَرْجُمَانٌ، ثُمَّ يَنْظُرُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا قدَّامَهُ،
ثُمَّ يَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ، فَمَنِ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمْ أَنْ يَتَّقِيَ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ وَعَنْهُ أَيْضًا، قَالَ: قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : اتَّقُوْا النَّارَ، ثُمَّ
أَعْرَضَ وَأَشَاحَ؛ ثُمَّ قَالَ: اتَّقُوْا النَّارَ، ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ،
ثَلاَثًا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا ثُمَّ قَالَ: اتَّقُوْا
النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى : 81 كِتَابُ الرِّقَاقِ : 49 بَابُ مَنْ
نُوْقِشَ الْحِسَابَ عُذِّبَ
597.
‘Adi ibnu Hatim menuturkan:
“Nabi saw bersabda: “Tidak seorangpun di antara kalian, kecuali akan diajak
berbicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak ada penerjemah antara Allah
dengannya. Kemudian ia melihat tidak seorangpun ada di hadapannya, kemudian ia
melihat di hadapannya ada api neraka. Barangsiapa yang dapat menyelamatkan
dirinya dari api neraka, maka lakukanlah, meskipun dengan bersedekah separuh buah kurma.
‘Adi ibnu
Hatim menuturkan: “Nabi saw bersabda: “Takutlah kepada api neraka.” Kemudian
beliau saw memalingkan mukanya seraya berkata: “Takutlah kepada api neraka.”
Kemudian beliau saw memalingkan mukanya seraya berkata: “Takutlah kepada api
neraka, meskipun dengan bersedekah separuh buah kurma dan barangsiapa yang
tidak mampu melakukannya, maka ucapkanlah tutur kata yang baik.” (Bukhari, 81,
Kitabur Riqaq, 49, bab seorang yang diperhitungkan Allah secara teliti, maka ia
pasti akan disiksa).
Allu`lu` wal marjan 286/1saya
tidak menjumpai komentar syekh Muhammad Nasiruddin al albani tentang hadis tsb di kitab – kitab karyanya, begitu
juga komentar ulama dalam kitab – kitab takhrij lainnya. Saya tidak
menjumpainya dengan redaksi tsb kecuali di kitab sahih Bukhori dan Allu`lu` wal marjan
Imam
Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Ady bin Hatim ra
اتَّقُوا النَّارَ
وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
Takutlah
kepada api neraka sekalipun dengan bersedekah setengah kurma .Bila tidak
memilikinya , cukup dengan perkataan baik [4]
Bersambung.........................
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Waru Sidoarjo.
Jatim.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan