Senin, Mei 13, 2013

Inancell tebar fitnah



simak dan lihat aja sendiri mana yang kaya...Inancell tebar fitnah
Jika ada orang kebingungan urusan Ma,isyah dan punya potensi untuk melakukan kejahatan publik, pasti pihak Wahabi tidak akan segan2 untuk merekrutnya.

Sebut saja H. Mahrus Ali yg punya latar belakang Kelaianan Kejiwaan karena di pusingkan dan kecewa atas Ormas2 yg pernah dia masuk di dalamnya, walaupun sebenarnya dia sendirilah yg membuat masalah.


Komentarku ( Mahrus ali): 
  Anda tidak mngerti urusan saya dalam mencari nafkah enak atau tidak, sudah berani menyatakan bahwa saya direkrut oleh pihak wahabi.. Ini adalah kedustaan bukan kejujuran, fitnah bukan berkata jujur, menyebarkan kejahatan di kalangan kaum muslimin. Tiada orang yang sekampung  dengan saya menyatakan sebagaimana yang anda katakan. Lalu anda orang dari  Indramayu berani menyatakan seperti itu. Takutlah kepada Allah, jangan melanggar ayatnya yang menyatakan:
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ(10)
Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu'min laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.[1]
Biasanya kalimat jelek keluar dari non muslim sebagaimana ayat :
إِنْ يَثْقَفُوكُمْ يَكُونُوا لَكُمْ أَعْدَاءً وَيَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ وَأَلْسِنَتَهُمْ بِالسُّوءِ وَوَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ(2)
Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti (mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir.[2]
      
Saya orang netral, tidak berpihak kepada firqah manapun, tidak mengekor kepada sekte manapiun. Kapanpun saya hidup saya masih tetap bebas dari ikatan sektarian dan golongan atau ormas. Saya akan tetap konsis untuk mengikuti dalil dari al Quran atau hadis dan  saya akan terlepas dari  segala macam yang membikin saya jauh dari Allah dan dekat dengan setan.

Anda menyatakan lagi;
Sebut saja H. Mahrus Ali yg punya latar belakang Kelaianan Kejiwaan karena di pusingkan dan kecewa atas Ormas2 yg pernah dia masuk di dalamnya, walaupun sebenarnya dia sendirilah yg membuat masalah.

Komentarku ( Mahrus ali): 
Para nabi dulu selalu di katakan gila oleh kaumnya yang kafir, anti kepada  tuntunan nabi dan senang kepada kebid`ahan atau ajaran warisan leluhur yang hina bukan leluhur yang mulia yaitu rasul  dan para sahabat.Layak sekali bila saya ingin melanjutkan warisan Nabi SAW, menyebarkan ajarannya, lalu kalangan ahli bid`ah menyatakan  saya ada kelainan jiwa. Saya ingat ayat:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ(10)يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ(11)رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ(12)أَنَّى لَهُمُ الذِّكْرَى وَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مُبِينٌ(13)ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوا مُعَلَّمٌ مَجْنُونٌ(14)إِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيلًا إِنَّكُمْ عَائِدُونَ(15)يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَى إِنَّا مُنْتَقِمُونَ
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.(Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman."Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan,kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila. Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman

وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ
Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Qur’an dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila”.[3]
Lantas tunjukkan ajaran saya dalam buku, artikel di blog atau dipengajian dalam cd saya yang menunjukkan bahwa saya ini gila. Apakah anda masih sehat akalnya  hingga anda berani menyatakan saya punya kelainan jiwa.
 Setahu  saya, kalangan ahlus sunnah cocok  dengan buku – buku saya, bahkan banyak yang mendukungnya. Ini tanda kebaikan dan kebenaran yang  mereka lakukan.

Lantas kapan saya pernah kecewa dengan ormas – ormas. Tanyakan kepada orang – orang di kampung saya, bukan pada saya saja. Inilah poin yang boleh dikatakan  fitnah yang keji bahkan lebih keji  dari pada pembunuhan. Bertobatlah, jangan terus sebarkan fitnah dan omongan – omongan yang tidak baik, atau tidak layak, apalagi membikin issu kepada kaum mukminin. Ingatlah hadis ini:
597- حَدِيْثُ  عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَسَيُكَلِّمُهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَيْسَ بَيْنَ اللهِ وَبَيْنَهُ تَرْجُمَانٌ، ثُمَّ يَنْظُرُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا قدَّامَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ، فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَّقِيَ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ وَعَنْهُ أَيْضًا، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : اتَّقُوْا النَّارَ، ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ؛ ثُمَّ قَالَ: اتَّقُوْا النَّارَ، ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ، ثَلاَثًا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا ثُمَّ قَالَ: اتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى : 81 كِتَابُ الرِّقَاقِ : 49 بَابُ مَنْ نُوْقِشَ الْحِسَابَ عُذِّبَ

597.                    ‘Adi ibnu Hatim menuturkan: “Nabi saw bersabda: “Tidak seorangpun di antara kalian, kecuali akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak ada penerjemah antara Allah dengannya. Kemudian ia melihat tidak seorangpun ada di hadapannya, kemudian ia melihat di hadapannya ada api neraka. Barangsiapa yang dapat menyelamatkan dirinya dari api neraka, maka lakukanlah, meskipun dengan  bersedekah separuh buah kurma.
‘Adi ibnu Hatim menuturkan: “Nabi saw bersabda: “Takutlah kepada api neraka.” Kemudian beliau saw memalingkan mukanya seraya berkata: “Takutlah kepada api neraka.” Kemudian beliau saw memalingkan mukanya seraya berkata: “Takutlah kepada api neraka, meskipun dengan bersedekah separuh buah kurma dan barangsiapa yang tidak mampu melakukannya, maka ucapkanlah tutur kata yang baik.” (Bukhari, 81, Kitabur Riqaq, 49, bab seorang yang diperhitungkan Allah secara teliti, maka ia pasti akan disiksa).
Allu`lu` wal marjan 286/1saya tidak menjumpai komentar syekh Muhammad Nasiruddin al albani  tentang hadis tsb di kitab – kitab karyanya, begitu juga komentar ulama dalam kitab – kitab takhrij lainnya. Saya tidak menjumpainya dengan redaksi tsb kecuali di kitab sahih Bukhori  dan Allu`lu` wal marjan
  Imam  Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Ady bin Hatim  ra 
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
Takutlah kepada api neraka sekalipun dengan bersedekah setengah kurma .Bila tidak memilikinya ,    cukup dengan  perkataan baik [4]
Bersambung.........................

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo. Jatim.

 




[1] Al buruj 10
[2] Al mumtahinah 2
[3] Al Aqalam 51
[4] Muttafaq alaih
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan