Malang,
NU
Online
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang KH Marzuki Mustamar mengajak kelompok MTA bergabung bersama warga NU untuk mengadakan tahlilan dan Istighotsah bersama. Demikian disampaikannya kepada NU Online, Rabu (29/5), ketika ditanya komentar seputar laporan MTA ke polisi.
Seperti diwartakan, MTA melaporkan Kiai Marzuki ke pihak kepolisian menyusul beredarnya video ceramah Kiai Marzuki Mustamar di dunia maya. Ceramah disampaikan pada acara haflah akhirussanah dan Harlah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang pada 2011 silam. Ceramah berisi tentang teguran keras untuk MTA agar tidak menyampaikan propaganda negatif untuk berbagai tradisi keagamaan NU seperti tahlilan.
Kiai Marzuki mengakui, akhir-akhir ini memang merebak berita seputar kontroversi MTA. MTA telah dikabarkan menghalalkan anjing, mengharamkan tahlil dan istighotsah. Di sisi lain MTA menyatakan hal itu fitnah. Pemberitaan seperti ini membuat masyarakat menjadi resah dan bingung.
“Kami tidak ingin repot-repot. Bagi saya, jika memang kabar tentang MTA ini tidak benar, marilah kita duduk bersama tahlilan atau istighotsah. Dengan demikian, tanpa penjelasan, masyarakat akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang itu.
Kiai Marzuki mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi dari beberapa orang tamu yang datang kepadanya, salah satunya adalah warga Donomulyo, Malang Selatan, yang mngabarkan bahwa MTA telah mengharamkan tahlilan. Dan beberapa orang lain yang menyatakan bahwa Istighotsah diharamkan oleh MTA.
Selain itu beberapa Kiai yang pernah mendengarkan siaran radio MTA juga mengatakan hal yang sama. Juga dari beberapa jamaah yang hadir saat dirinya diundang pengajian di daerah Solo.
“Kami mendengar informasi seperti itu dari beberapa tamu yang datang kepada saya. Dan juga beberapa orang jamaah yang hadir pada saat saya pengajian Muqtatofat di Jawa tegah melaporkan hal serupa. Para Kiai yang sering mendengarkan siaran radio MTA juga sama,” jelas kiai yang sering dakwah keliling berbagai daerah itu.
“Ini konteksnya adalah pengajian. Ibaratnya kami dapat pernyataan dari seseorang melalui seorang informan, lalu saya sampaikan pada jamaah saya, itu saja. Kalau informasi yang saya terima ini salah, maka tinggal diluruskan aja, tidak usah lapor polisi. Dan menurut saya upaya yang paling tepat adalah kita tahlilan bersama,” tuturnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ahmad Nur Kholis
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang KH Marzuki Mustamar mengajak kelompok MTA bergabung bersama warga NU untuk mengadakan tahlilan dan Istighotsah bersama. Demikian disampaikannya kepada NU Online, Rabu (29/5), ketika ditanya komentar seputar laporan MTA ke polisi.
Seperti diwartakan, MTA melaporkan Kiai Marzuki ke pihak kepolisian menyusul beredarnya video ceramah Kiai Marzuki Mustamar di dunia maya. Ceramah disampaikan pada acara haflah akhirussanah dan Harlah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang pada 2011 silam. Ceramah berisi tentang teguran keras untuk MTA agar tidak menyampaikan propaganda negatif untuk berbagai tradisi keagamaan NU seperti tahlilan.
Kiai Marzuki mengakui, akhir-akhir ini memang merebak berita seputar kontroversi MTA. MTA telah dikabarkan menghalalkan anjing, mengharamkan tahlil dan istighotsah. Di sisi lain MTA menyatakan hal itu fitnah. Pemberitaan seperti ini membuat masyarakat menjadi resah dan bingung.
“Kami tidak ingin repot-repot. Bagi saya, jika memang kabar tentang MTA ini tidak benar, marilah kita duduk bersama tahlilan atau istighotsah. Dengan demikian, tanpa penjelasan, masyarakat akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang itu.
Kiai Marzuki mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi dari beberapa orang tamu yang datang kepadanya, salah satunya adalah warga Donomulyo, Malang Selatan, yang mngabarkan bahwa MTA telah mengharamkan tahlilan. Dan beberapa orang lain yang menyatakan bahwa Istighotsah diharamkan oleh MTA.
Selain itu beberapa Kiai yang pernah mendengarkan siaran radio MTA juga mengatakan hal yang sama. Juga dari beberapa jamaah yang hadir saat dirinya diundang pengajian di daerah Solo.
“Kami mendengar informasi seperti itu dari beberapa tamu yang datang kepada saya. Dan juga beberapa orang jamaah yang hadir pada saat saya pengajian Muqtatofat di Jawa tegah melaporkan hal serupa. Para Kiai yang sering mendengarkan siaran radio MTA juga sama,” jelas kiai yang sering dakwah keliling berbagai daerah itu.
“Ini konteksnya adalah pengajian. Ibaratnya kami dapat pernyataan dari seseorang melalui seorang informan, lalu saya sampaikan pada jamaah saya, itu saja. Kalau informasi yang saya terima ini salah, maka tinggal diluruskan aja, tidak usah lapor polisi. Dan menurut saya upaya yang paling tepat adalah kita tahlilan bersama,” tuturnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ahmad Nur Kholis
Komentarku ( Mahrus ali):
Solusi paling tepat tinggalkan
kebid`ahan, tegakkan sunnah Rasulullah SAW. Tinggalkan tahlilan dan
istighosahan yang mengandung kesyirikan itu. Boleh dilihat disini:
Kita amalkan ayat :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوُلِ اللهِ
أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ
اللهَ كَثِيْرًا
“Sesungguhnya
telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi mereka
yang mengharap Allah dan hari kiamat, dan dia banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab:
21)
Asy-Syaikh As-Sa’di : “Contoh
yang baik adalah Rasulullah r. Orang yang mengambil suri teladan darinya
berarti telah menempuh suatu jalan yang akan menyampaikan kepada kemuliaan
Allah I. Inilah jalan yang lurus.”
Al-Imam Al-Barbahari : “Ketahuilah
–semoga Allah I merahmatimu–, sungguh tidaklah muncul kezindiqan, kekufuran, keraguan,
bid’ah, kesesatan, dan kebingungan dalam agama kecuali akibat ilmu kalam, ahli
ilmu kalam, debat, berbantahan, dan perselisihan.” (Syarhus Sunnah, hal. 93)
Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Blog husus pengajian: http://mahrusali2.blogspot.com/
Atau blog bahasa arabku http://mahrusaliindonesia.blogspot.com/
Blog ke tiga
Peringatan:Mesin pencari diblog
tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah: mantan kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau 08819386306 ( smartfreand )
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau 08819386306 ( smartfreand )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Waru Sidoarjo
Artikel Terkait
Nabi memiliki beberapa anak, yang anak laki2 semua
BalasHapusmeninggal sewaktu masih kecil. Anak-anak perempuan
beliau ada 4 termasuk Fatimah, hidup sampai
dewasa.
Ketika Nabi masih hidup, putra-putri beliau yg
meninggal tidak satupun di TAHLIL i, kl di do'akan
sudah pasti, karena mendo'akan orang tua,
mendo'akan anak, mendo'akan sesama muslim amalan
yg sangat mulia.
Ketika NABI wafat, tdk satu sahabatpun yg TAHLILAN
untuk NABI,
padahal ABU BAKAR adalah mertua NABI,
UMAR bin KHOTOB mertua NABI,
UTSMAN bin AFFAN menantu NABI 2 kali malahan,
ALI bin ABI THOLIB menantu NABI.
Apakah para sahabat BODOH....,
Apakah para sahabat menganggap NABI hewan....
(menurut kalimat sdr sebelah)
Apakah Utsman menantu yg durhaka.., mertua
meninggal gk di TAHLIL kan...
Apakah Ali bin Abi Tholib durhaka.., mertua
meninggal gk di TAHLIL kan....
Apakah mereka LUPA ada amalan yg sangat baik,
yaitu TAHLIL an koq NABI wafat tdk di TAHLIL i..
Semua Sahabat Nabi SAW yg jumlahnya RIBUAN,
Tabi'in dan Tabiut Tabi'in yg jumlahnya jauh lebih
banyak, ketika meninggal, tdk ada 1 pun yg
meninggal kemudian di TAHLIL kan.
cara mengurus jenazah sdh jelas caranya dalam
ISLAM, seperti yg di ajarkan dalam buku2 pelajaran
wajib dr SD - Perguruan tinggi. Termasuk juga tata
cara mendo'akan Orang tua yg meninggal dan tata
cara mendo'akan orang2 yg sdh meninggal dr kaum
muslimin.
Saudaraku semua..., sesama MUSLIM...
saya dulu suka TAHLIL an, tetapi sekarang tdk
pernah sy lakukan. Tetapi sy tdk pernah mengatakan
mereka yg tahlilan berati begini.. begitu dll.
Para tetangga awalnya kaget, beberapa dr mereka
berkata:" sak niki koq mboten nate ngrawuhi
TAHLILAN Gus.."
sy jawab dengan baik:"Kanjeng Nabi soho putro
putrinipun sedo nggih mboten di TAHLILI, tapi di
dongak ne, pas bar sholat, pas nganggur leyeh2,
lan sakben wedal sak saget e...? Jenengan Tahlilan
monggo..., sing penting ikhlas.., pun ngarep2
daharan e..."
mereka menjawab: "nggih Gus...".
sy pernah bincang-bincang dg kyai di kampung saya,
sy tanya, apa sebenarnya hukum TAHLIL an..?
Dia jawab Sunnah.., tdk wajib.
sy tanya lagi, apakah sdh pernah disampaikan
kepada msyarakat, bahwa TAHLILAN sunnah, tdk
wajib...??
dia jawab gk berani menyampaikan..., takut timbul
masalah...
setelah bincang2 lama, sy katakan.., Jenengan
tetap TAHLIl an silahkan, tp cobak saja
disampaikan hukum asli TAHLIL an..., sehingga
nanti kita di akhirat tdk dianggap menyembunyikan
ILMU, karena takut kehilangan anggota.., wibawa
dll.
Untuk para Kyai..., sy yg miskin ilmu ini,
berharap besar pada Jenengan semua...., TAHLIL an
silahkan kl menurut Jenengan itu baik, tp sholat
santri harus dinomor satukan..
sy sering kunjung2 ke MASJID yg ada pondoknya.
tentu sebagai musafir saja, rata2 sholat jama'ah
nya menyedihkan.
shaf nya gk rapat, antar jama'ah berjauhan, dan
Imam rata2 gk peduli.
selama sy kunjung2 ke Masjid2 yg ada pondoknya,
Imam datang langsung Takbir, gk peduli tentang
shaf...
Untuk saudara2 salafi..., jangan terlalu keras
dalam berpendapat...
dari kenyataan yg sy liat, saudara2 salfi memang
lebih konsisten.., terutama dalam sholat.., wabil
khusus sholat jama'ah...
tapi bukan berati kita meremehkan yg lain.., kita
do'akan saja yg baik...
siapa tau Alloh SWT memahamkan sudara2 kita kepada
sunnah shahihah dengan lantaran Do'a kita....
demikian uneg2 saya, mohon maaf kl ada yg tdk
berkenan...
semoga Alloh membawa Ummat Islam ini kembali ke
jaman kejayaan Islam di jaman Nabi..., jaman
Sahabat.., Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in
Amin ya Robbal Alamin