JAKARTA
(Voa Islam) – Ada pertanyaan menggelitik
sekaligus menegangkan soal keterlibatan beberapa Dubes Asing (yakni Amerika Serikat, Mexico, Norwegia) melakukan
pertemuan dengan Jokowi dan pimpinan PDIP di kedian Jacob Soetoyo tempo hari.
Dan yang paling fenomenal adalah Dubes tahta Suci Katholik Vatikan pun hadir.
Padahal issu primordial ataupun sentimen keagamaan kaum muslimin sedang terusik
dengan sosok Jokowi yang sangat ambisius menjadi RI 1 itu.
Yang mana Ustadz Bachtiar Nasir,Lc pada suatu
kesempatan telah mewanti-wanti ummat islam Indonesia
akan langkah-langkah Jokowi yang selalu menguntungkan kaum kuffar di Solo, Jakarta dan nanti Indonesia
jika dia jadi Presiden RI sebagaimana ambisinya yang sudah
sedemikian telanjang.
Pertemuan Jokowi di rumah Jacob terjadi pada Senin 14
April kemarin, Jokowi di sana
selama hampir 3 jam. Jacob menghadirkan beberapa dubes dan juga Ketua Umum
PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pertemuan yang semula tidak dipublikasikan ini
bocor ke media, sayangnya tidak ada yang tahu apa isi pembicaraan mereka dalam
tempo yang cukup lama tersebut.
Apakah unsur pimpinan PDI Perjuangan alpa memikirkan
akibatnya, dan sengaja mengundang Vatikan ke dalam pertemuan? Karena begitu
saja menunjuk inisiator pertemuan, Jacob Soetoyo, sebagai pengundang pihak
Vatikan pun kurang memiliki alasan kuat.
Bagaimana mungkin, Jacob, seorang yang sempat menjadi
anggota Dewan Pengawas CSIS dan anggota lembaga terkemuka dunia, Trilateral
Commision, semudah itu silap memperhitungkan dampak negatif keterlibatan
Vatikan ?
Atau justru semua telah tertata dalam rencana seakan
unjuk gigi bahwa intervensi asing di negri ini memang tidak terkalahkan, padahal
konon PDIP mengklaim sebagai partainya wong cilik, bumiputra atau paling
nasionalis. Kenapa mereka berkolaborasi secara telanjang dihadapan publik Indonesia tapi
sepertinya mereka mau bilang: So what, masalah buat loh?!
Tahukah Anda Apa Trilateral Commission ?
Tahukah Anda Apa Trilateral Commission ?
Munarman, SH selaku Direktur An Nashr Institute saat
diwawancarai jurnalis Tabloid Suara Islam pada tahun 2008 silam sudah
mengingatkan adanya bahaya skenario pihak Kafir Barat dan Timur dalam
Trilateral Commission ini.
Beliau menerangkan bahwa Trilateral Commission adalah
kumpulan lembaga yang terdiri atas orang-orang politik dan orang-orang dari
kalangan akademisi. Mereka berfungsi mengkaji bidang politik ekonomi, politik
energi, dan politik dalam pengertian keamanan regional. Kajian itu dilakukan
dalam pertemuan tahunan.
Trilateral Commission itu terdiri dari negara-negara
Amerika Utara yaitu Kanada dan Amerika Serikat, negara-negara Eropa yang
tergabung dalam Uni Eropa, dan kawasan Asia yang dipimpin Jepang. Desainer tiga
kawasan besar itu adalah desain dari hasil protokol Zionis. Ketiganya itu harus
ada dalam kontrol mereka. Trilateral commission inilah yang berfungsi sebagai
lembaga politik dan keamanan bagi tiga wilayah itu, tandas beliau. (Abu
Fatih/dbs/Voa Islam)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hakikatnya Jokowi ini adalah figur yang akan
menyerahkan kekayaan alam Indonesia
ini kepada pihak Yahudi, Kristen dan kafirin lainnya untuk mendiskriditkan muslimin dan Islam. Dia berbaju Islam untuk menghancurkan Islam dan
membangun kekufuran dan kedurhakaan. Dia itu komunitas munafikin.
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا
مِن دِيَارِهِم بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ
وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
Dan janganlah kamu
menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan
dengan maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.
Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.
Anfal 47
Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah
ke google lalu tulislah: mantan kiyai
nu lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren)
081935056529 ( XL ) Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan