Sms dari Bapak Joko Banjar Negara;
banyak ulama yang menafsirkan surat an najm ayat 12-18 adalh tentang mi'
rojnya nabi muhammad saw, bagaimana pendapat ustadz, dan apa maksud sebenarnya
dari ayat tsb. Saya joko banjarnegara, terimakasih
Saya jawab:
Tidak tepat . Surat najm
turun sblm isra
dan mi'raj jauh
sekali . Selisihnya insya alloh
lima tahunan
Dia kirim sms lagi:
Mengenai hadits muslim, kitab iman bab isro' rosulloh ke
langit hadits nomor 234 bagaimana ustadz
Saya jawab:
Tdk dikenal kalangan
shabat hanya anas
yg meriwayatkan dan
dibantah oleh aisyah
Dia kirim sms:
Mengenai perintah sholat 5 waktu, kapan perintah itu
disampaikan kepada nabi, kalau yang terkenal saat ini kan waktu nabi mi raj
Saya jawab:
Ketika turun surat
iqra itu sdh ada perintah
salat, lihat di ayat terahir
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Masak Rasulullah SAW sepuluh tahun di Mekkah tidak menjalankan
salat sama sekali. Pada hal saat itu,
orang tidak menjalankan salat di Mekkah itu aib. Orang- orang kafir sendiri
juga menjalankan salat , tawaf, dan haji. Lihat ayat ini:
وَمَا كَانَ
صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً فَذُوقُوا الْعَذَابَ
بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ
Sembahyang mereka di sekitar
Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah
azab disebabkan kekafiranmu itu[1]
Orang – orang kafir juga
menjalankan haji, lihat talbiyah mereka ketika haji sbb:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ
لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ
Kaum
musrik juga membaca begitu tapi ada
tambahan sbb :
إِلَّا
شَرِيكًا هُوَ لَكَ تَمْلِكُهُ وَمَا مَلَكَ
Kecuali
sekutu yang Engkau miliki dan dia tidak bisa memiliki
[2]
Ibnu
Abbas ra berkata :
يَقُولُونَ
هَذَا وَهُمْ يَطُوفُونَ بِالْبَيْتِ *
Mereka
berkata begitu ketika melakukan tawaf dibaitullah .
Karena
itu, janggal sekali bila salat lima
waktu diturunkan ketika Mi`raj sekitar tahun
11 kenabian [3]
Jadi apakah mungkin para
sahabat sebelum Isra` dan mi`raj tidak menjalankan salat, sedang kaum kafirin
salat. Ini aib sekali, bukan kebanggaan.
Bacalah hadis ini:
Abu Hurairah ra
berkata: Abu Jahal berkata:
هَلْ
يُعَفِّرُ مُحَمَّدٌ وَجْهَهُ بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ قَالَ فَقِيلَ نَعَمْ فَقَالَ
وَاللاَتِ وَالْعُزَّى لَئِنْ رَأَيْتُهُ يَفْعَلُ ذَلِكَ َلأَطَأَنَّ عَلَى
رَقَبَتِهِ أَوْ َلأُعَفِّرَنَّ وَجْهَهُ فِي التُّرَابِ قَالَ فَأَتَى رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُصَلِّي زَعَمَ لِيَطَأَ عَلَى
رَقَبَتِهِ قَالَ فَمَا فَجِئَهُمْ مِنْهُ إِلاَّ وَهُوَ يَنْكُصُ عَلَى
عَقِبَيْهِ وَيَتَّقِي بِيَدَيْهِ قَالَ فَقِيلَ لَهُ مَا لَكَ فَقَالَ إِنَّ
بَيْنِي وَبَيْنَهُ لَخَنْدَقًا مِنْ نَارٍ وَهَوْلاً وَأَجْنِحَةً
”
Apakah Muhammad menempelkan wajahnya ke
debu ( untuk sujud kepada Allah ) dimukamu ?.”
Di katakan: ”Ya “. Abu Jahal
berkata: ”Demi berhala Lata dan Uzza, bila aku melihat dia melakukan
sedemikian, sungguh aku akan injak
lehernya atau aku tenggelamkan wajahnya di dalam debu.
Abu jahal datang kepada Rasulullah saw
yang sedang melakukan salat. Dia beranggapan
mampu untuk menginjak lehernya. Ternyata
Abu Jahal kembali “. Ada orang bertanya :”Mengapa kamu lari :
“ Ada parit api, horor dan sayap “.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَوْ دَنَا مِنِّي لاَخْتَطَفَتْهُ الْمَلاَئِكَةُ عُضْوًا عُضْوًا
Rasulullah
saw bersabda: “Bila dia mendekat
kepadaku, malaikat akan menyambar anggota tubuhnya satu persatu.
Lantas
turunlah ayat
كَلاَ
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى أَنْ رَآهُ
اسْتَغْنَى إِنَّ
إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى
Ketahuilah!
Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya
serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali ( manusia )
أَرَأَيْتَ
الَّذِي يَنْهَى عَبْدًا
إِذَا صَلَّى أَرَأَيْتَ
إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى أَوْ أَمَرَ
بِالتَّقْوَى أَرَأَيْتَ
إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى كَلاَ
لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعَنْ بِالنَّاصِيَةِ نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ
خَاطِئَةٍ فَلْيَدْعُ
نَادِيَهُ سَنَدْعُ
الزَّبَانِيَةَ كَلاَ
لاَ تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
Bagaimana
pendapatmu tentang orang ( Abu Jahal) yang melarang, seorang hamba ( Nabi
Muhammad )ketika dia mengerjakan shalat, bagaimana pendapatmu jika Muhammad berada di atas kebenaran, atau dia
menyuruh bertakwa (kepada Allah)? Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang
itu ( Abu Jahal) mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa
sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? Ketahuilah, sungguh jika dia
tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu)
ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka biarlah dia memanggil
golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan
dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan),[4]
Untuk lebih jelasnya lihat ceramah saya tentang Isra` dan Mi`raj yang mengeritik ceramah Ust Abd Qadir Jawaz sbb:
Klik disini:
[1] An Anfal 35
[2]
Muslim 1185
[3]
http://ar.wikipedia.org/wiki/%D8%A5%D8%B3%D8%B1%D8%A7%D8%A1_%D9%88%D9%85%D8%B9%D8%B1%D8%A7%D8%AC
[4]
HR Muslim 2797
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan