Syekh Ahmad bin Ali Al
Buni berkata :
Jimat di bawah ini biasa
di buat kirim pesan , kamu boleh ambil kertas lalu tulislah jimat di bawah
ini lalu tulislah juga di
sekitarnya kalimat sbb :
تَوَكَّلوُا يَا خُدَّامَ هٰذَا اْلإِسْمِ الْمُبَارَكِ بِحَقِّهِ
عَلَيْكُمْ وَطَاعَتِهِ لَدَيْكُمْ وَاذْهَبُوا إِلَى فُلاَنٍ اْلفُلاَنيِ فِى
هَيْئَتِي وَمِثَالِي وَخَوِّفُوهُ وَأَرْعِبُوهُ بِقَضَاءِ حَاجَتِي وَهِيَ كَذَا
وَكَذَا
Wahai pelayan – pelayan nama
yang penuh berkah ini , serahkan dirimu
karena hakNya dan taatNya disisimu , pergi lah kepada fulan - Al fulani ( famnya ) dengan menjelma seperti
aku , takutilah agar mereka mau memenuhi hajatku ini dan ini .
Tulislah jimat tersebut
dengan za`faran , air mawar , lalu di gantungkan di kayu hutan dari Iran . lalu di tutup dengan malam , lalu di kasih
bukhur jawa . Bacalah bismillah 786
kali
Lalu bac alah surat Zalzalah sbb :
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا(1)وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ
أَثْقَالَهَا(2)وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا(3)يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ
أَخْبَارَهَا(4)بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا(5)يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ
أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ(6)فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا
يَرَهُ(7)وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Begitu juga akhir surat
Jumat sbb:
وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا
وَتَرَكُوكَ قَائِمًا قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ
التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Bila kayu bergoyang , ber arti sudah terkabul.
Inilah jimatnya :
Komentarku ;
Saya temukan jimat tsb di kitab manba`u
ushulil hikmah [1] . Doa tersebut memanggil khodam bismillah . Ini perbuatan bid`ah , tiada
dalilnya , para rasul , sahabat dan ulama salaf tidak pernah memerintah atau
menganjurkannya . Pelayan – pelayan yang di panggil itu bukan malaikat .
Bila malaikat , maka
tidak ada cara untuk memanggilnya dan mereka tidak bisa di buat khodam .
Khodam tersebut adalah jin atau setan – setan . Doa seperti ini adalah syirik
karena Allah berfirman :
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ قُلْ
أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ
نَفْعًا وَلَا ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ
تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا
كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ
وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Katakanlah:
"Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah."
Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari
selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula)
kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama
orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang
benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat
menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut
pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu
dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".[2]
Mengapa anda
minta – minta kepada jin , apakah Allah tidak mampu melakukan untuk memenuhi
kebutuhanmu . Pada hal Allah berfirman :
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَرُونِي
مَاذَا خَلَقُوا مِنَ الْأَرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي السَّمَوَاتِ اِئْتُونِي
بِكِتَابٍ مِنْ قَبْلِ هَذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah;
perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau
adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah
kepada-Ku Kitab yang sebelum (Al Qur'an) ini atau peninggalan dari pengetahuan
(orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar".[3]
Ayat tersebut jelas menyatkan jin – jin yang
kamu mintai di anggap sebagai sekutu Allah , kamu dan pencipta jimat tersebut
ber arti musrik . Siapakah yang mengetahui
nama yang mubarak itu punya
khodam . Tiada yang mengatakan seperti
itu baik nabi , sahabat atau ulama dahulu . Besar kemungkinan Iblislah yang
menyatakan seperti itu , lalu di berikan kepada kekasihnya .
Ada
seorang gus terkenal yang selalu mengadakan sema`an , pengunjungnya juga banyak
. Konon dia bisa menjadi dua . Bila dia
tidak hadir dalam semaan tersebut maka jelmaannya yang datang . Masyarakan menamakan dia adalah wali .
Saya katakan :
Apakah tanda bahwa dia itu wali ?
Masarakat hanya
menyatakan dia wali karena tubuhnya bisa menjadi dua ?
Saya katakan :
bagaimanakah kalau tukang sihir bisa
menjadi sepuluh atau sembilan ada di
tempat – tempat lain . Apakah dia juga wali .
Kita
katakan wali kepada orang ,
bagaimakah bila dia ternyata
bukan wali menurut Allah tapi wali setan
dan tokoh yang musrik .
Berita yang
sampai pada saya dia sering minum- minuman keras , sampai dia mati kontrak
kamarnya di hotel sangrila belum habis
.Sering dia pergi ke diskotik bersama
remaja – remaja yang masih cantik dan muda – muda. Bahkan di diskotik
dia pernah bilang : Semoga aku di surga bersama mereka . Dia
pernah pergi ke salah satu rumah tokoh NU lalu mencium anak
perempuannya. Bahkan pernah pergi ke salah satu pondok pesantren lalu
bersalaman dengan santri santri perempuan .
Pada hal
Rasulullah SAW bersabda :
لأَنْ يُطْعَنَ فِي
رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ
امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
Kepala
seseorang diantaramu ditusuk dengan jarum besi akan lebih baik baginya dari
pada menyentuh wanita yang tidak halal ( bukan
muhrim )(HR. Atthabrani) [4]
إِنِّي لَا أُصَافِحُ
النِّسَاءَ إِنَّمَا قَوْلِي لِمِائَةِ امْرَأَةٍ كَقَوْلِي لِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ
أَوْ مِثْلُ قَوْلِي لِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ *
Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan perempuan . Sesungguhnya
perkataanku kepada seratus perempuan
laksana perkataanku kepada seorang perempuan[5]
sahih .
Kalau
menampakkan ke anehan lalu di sebut wali , maka ahli sihirpun bisa berbuat
serupa. Dan keanehan tersebut tidak sebagai bukti wali . Imam Syafii berkata :
إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَمْشِي عَلَى
اْلمَاءِ وَيَطِيْرُ فِي الْهَوَاءِ فَلاَ تَغْتَرُّوا بِهِ حَتَّى تَعْرِضُوا
أَمْرَهُ عَلىَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Bila kamu sekalian melihat seorang lelaki berjalan di atas air atau
terbang di udara , maka jangan terpedaya dengannya ,hingga kamu cocokkan
perilakunya dengan al quran dan hadis
Orang – orang yang punya pelayan jin itu akan terlempar ke neraka
sebagaimana ayat :
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَامَعْشَرَ
الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ
الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي
أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ
اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
Dan
(ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah
berfirman): "Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak
(menyesatkan) manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan
manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat
kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang
telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah
tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah
menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.[6]
Ingin
jelas bacalah buku karya saya insya Allah
judulnya: Mantan kiyai NU menggugat prakti syirik
kiyai ahli bid`ah.
[1] 105
[2] Arra`d 16
[3] Al ahqaf 4
[4] Imam suyuthi
memberikan tanda lemah , lihat Jami` shoghir
/ 2/122.Ia juga diriwayatkan oleh Thobroni , Baihaqi . Al Mundziri
berkata : “ Perawi – perawi Thobroni
adalah perawi Sahih Bukhori , lihat Attarghib
wattarhib nomer 2938.
[5] Nasai 4181
[6] Alan`am128
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan