YAYASAN AL-BASHIRAH
بسم الله الرحمن الرحيم
TIDAK, INILAH MANHAJ MEREKA!
Mengungkap Situasi Pembunuhan terhadap Komandan Abu
Muhammad Fatih dan Para Anggota Keluarganya
Pada
Jum’at (18/4/2014), Yayasan Al-Bashirah Media menerbitkan sebuah video berjudul
“Tidak, Inilah Manhaj Mereka” (Bantahan Terhadap Pernyataan Al-Adnani yang
Mengatakan bahwa Jamaah Daulah tidak melakukan pembantaian terhadap Abu Muhmmad
Fatih. Pernyataan itu berjudul “Bukan Seperti Ini Manhaj Kami”). Video ini
mengungkap situasi pembunuhan terhadap Komandan Abu Muhammad Fatih dan para
anggota keluarganya yang terjadi pada Rabu (16/4) malam.
Amir Jabhah Njsrah di Idlib
Putra
Syaikh Abu Muhammad Fatih yang selamat dari pembantaian tersebut bercerita
tentang kronologi peristiwanya :
“Malam
itu pintu rumah kami diketuk, kami sedang berada di dalam kamar, maka aku
keluar dan membuka pintu. Ada
beberapa orang di situ lalu mereka bertanya: ‘Apakah di dalam ada Abu Sa’id?’
Aku menjawab: ‘Tidak ada’. Salah satu dari mereka bertanya kembali, “Siapa yang
ada di sini?” Aku menjawab, “Paman saya”. Kemudian mereka bertanya, “Siapa
pamanmu?” “Abu Ratib,” kataku, tiba-tiba mereka mencekik leherku dengan memaksa
dan mulai menembakiku, ketika mereka mencekik, aku berhasil melompat tetapi
bahuku terkena tembakan mereka, maka aku langsung masuk ke dalam. Mereka pun
masuk dan menembak Paman Majid, kemudian masuk ke dalam kamar wanita dan mulai
menembaki semua orang yang ada di dalam kamar. Sisanya pergi ke kamar lain dan
menembaki setiap kamar tersebut, aku kemudian melihat ayah dan paman (Abu
Ratib) mambalas tembakan mereka, akan tetapi ayah terkena tembakan di lehernya,
sedangkan paman terkena tembakan hingga tangannya putus lalu mereka menembaki
paman hingga terbunuh. Aku kemudian mengambil sepucuk pistol dan menembakkannya
ke arah mereka. Akan tetapi hanya mengenai kaca yang ada di atas kepala salah
seorang dari mereka, jika saja tembakanku mengenai kepalanya, maka sungguh itu
akan menyiksa orang tersebut.”
Abu
Ratib Al-Ansaari
Syaikh
Abu Sulaiman Al-Muhajir berkata:
“Saudara
kami Syaikh Abu Muhammad Fatih rahimahullah adalah penanggung jawab umum
Jabhah Nushrah di Idlib, dia rahimahullah adalah termasuk orang yang
terbaik di antara kami berdasarkan pengalaman kami selama bersamanya, kami
semua sangat senang dengan sikapnya yang jujur, maka kami memohon kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala agar menerima dia di sisi-Nya sebagai syuhada’ dan menerima semua
orang yang terbunuh bersamanya.
Abu
Muhammad Fatih memiliki sifat-sifat yang jarang ditemukan ada pada diri
seseorang, dia sangat pemalu, pemberani, murah hati dalam berinfak fi
sabilillah, zuhud terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. Dia adalah
tumpuan harapan ummat ini, semua orang senang dengan pergaulannya terhadap
sesama dan senang dengan amal jihadnya terhadap orang-orang kafir. Dia banyak
tersenyum, selalu memperhatikan urusan-urusan umat Islam, seorang yang hafal
Al-Qur’an serta selalu membacanya siang dan malam dan pengasih terhadap
saudara-saudaranya seiman. Semua orang di Jabhah Nushrah mengerti betul amal
perbuatannya. Akhir-akhir ini banyak orang yang merasakan kebaikannya termasuk
dari orang-orang yang ada di luar Jabhah Nushrah, mereka semua merasakan
kehilangan atas terbunuhnya dia ditangan orang-orang yang zhalim dan fasiq,
para penggangu di jalan, para penganut paham khawarij yang gemar dalam
menumpahkan darah, para pembunuh orang-orang islam yaitu orang-orang yang tidak
memelihara hubungan kekerabatan terhadap kami dan tidak pula mengindahkan
perjanjian. Kami memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk
melepaskan cengkeraman mereka terhadap umat Islam.
Sesungguhnya
Syaikh Abu Muhammad rahimahullah selalu menghormati rekan-rekannya, dia
selalu bersemangat untuk menemui para masyayikh dan penuntut ilmu untuk meminta
nasehat dari mereka, dia tak akan bergerak kecuali setelah ada perintah atau
anjuran dari para ulama, dia selalu bersemangat untuk menyertakan para penuntut
ilmu dalam setiap pertempuran dan operasi-operasi jihad, karenanya saya
mengaguminya dengan sifat-sifatnya tersebut.
Dia
berhasil mengumpulkan sifat-sifat baik itu ke dalam dirinya dan jarang ada
orang yang mampu melakukannya sebagaimana yang dia lakukan, salah satunya
adalah kecintaannya terhadap ilmu dan orang-orang berilmu, dia sering meminjam
buku-buku saya dari berbagai disiplin ilmu, dia sangat bersemangat untuk
mengikuti tulisan-tulisan terbaru dari para ulama luar negeri yang berbicara
mengenai apa yang terjadi di bumi Syam. Dia membaca, bertanya dan menyelidiki
serta memahami hal-hal mengenai jihad yang sedang dia jalani, itu dia lakukan
sebelum dia melaksanakan setiap amalan yang berkenaan dengan jihad.
Beberapa
hari sebelum kesyahidannya, saya sempat mengunjunginya dan kami
berbincang-bincang mengenai topik pentingnya dzikir kepada Allah dan tilawah
Al-Qur’an setelah dia bercerita tentang kecelakaan yang dialaminya hingga
menyebabkan mobil yang dikendarainya terbalik dan punggungnya terluka. Beberapa
hari setelah saya mengunjunginya, saya mendengar kabar bahwa dia dibunuh oleh
para penganut sekte khawarij yang kejam lagi sadis tersebut.” (sampai disini
perkataan Syaikh)
Seorang
saksi mata dari warga setempat berkata, “Kami mendengar suara tembakan dari
dalam rumah, kejadiannya berlangsung tak sampai 5 menit, setelah kejadian itu,
kami masuk ke dalam rumah dan mendapati 2 orang wanita, 4 orang anak-anak dan 3
orang lelaki, kesemuanya menderita luka tembak.” (tidak dijelaskan apakah
mereka semua langsung tewas ditempat).
Putri
Abu Muhammad
Saksi
mata lain menambahkan, “Para pelaku kejahatan tersebut pada mulanya datang
menggunakan mobil sedan KIA RIO warna abu-abu dan mengawasi rumah sebanyak tiga
kali, dan pada kali keempat mereka langsung menyerang rumah itu, mereka
melemparkan granat ke dalam rumah, ada dua orang perempuan yang sedang berada
di dapur, mereka kemudian membunuh Abu Ratib, Abu Muhammad Fatih dan melukai
saudara Abu Muhammad yaitu Majid.”
Seorang
paramedis bercerita bahwa ada 6 orang yang terbunuh secara langsung ketika
terjadi penyerangan, diantaranya adalah wanita dan anak-anak. Orang ini
menyaksikan para pelaku melarikan diri menggunakan sedan mereka, seorang pelaku
mengalami luka-luka.
Sisa-sisa
tubuh pelaku yang meledakkan diri (KIRI) dan jenazah keponakan Abu Muhammad
yang masih balita (KANAN)
Saksi
mata lain menambahkan, “Para pelaku menyerang
rumah tersebut, setelah mereka selesai dan keluar dari rumah mereka mengatakan
sesuatu yang tidak jelas sambil menaiki mobil dengan tergesa-gesa. Jumlah
mereka ada sekitar 4 orang”.
Yayasan
Al Bashirah Media juga mengadakan wawancara terhadap seorang anggota Jamaah
Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISIS)
yang ditangkap oleh Jabhah Nushrah, dia mengatakan bahwa Yasir Al-Libi datang
ke rumahnya bersama 4 orang pelaku, 3 orang dari Tunisia dan seorang lagi dari
Maroko. Mereka membawa beberapa sabuk peledak, senjata api dan bom.
Seorang
tawanan juga mengatakan: “Abu Umar At-Tunisi bersama 4 orang lainnya yaitu: Abu
Hafs, Abu Mus’ab, Abu Umar dan Abu Thalhah mendatangi saya lalu mereka berdiam
di rumah saya selama 4-5 hari, kemudian mereka berkata kepada saya akan
meninggalkan rumah. Setelah beberapa saat mereka kembali lagi dengan membawa
seorang yang terluka, dan mereka berkata kepada saya bahwa pos penjagaan
ditembaki, maka saya mengobati orang yang terluka tadi.”
Para
korban adalah:
1.
Putri Abu Ratib taqabbalahullah- terbunuh karena ditembak
2. Komandan Abu Muhammad Fatih taqabbalahullah- terbunuh karena ditembak
3. Abu Ratib taqabbalahullah- terbunuh karena ditembak
4. Putri komandan Abu Muhammad (13 tahun)- terbunuh karena ditembak
5. Istri Abu Ratib- terbunuh karena ditembak
6. Saudara kandung komandan Abu Muhammad yang bungsu-meninggal di rumah sakit setelah menderita luka tembak di kepalanya
7. Putra komandan Abu Muhammad (kurang lebih 3 tahun)- terluka parah karena terkena tembakan
8. Putra komandan Abu Muhammad (kurang lebih 6 tahun)- terluka disebabkan terkena peluru
9. Putri komandan Abu Muhammad (kurang lebih 4 tahun)- terluka disebabkan terkena peluru
10. Putra komandan Abu Muhammad (kurang lebih 9 tahun)- terluka di bahunya karena terkena peluru
2. Komandan Abu Muhammad Fatih taqabbalahullah- terbunuh karena ditembak
3. Abu Ratib taqabbalahullah- terbunuh karena ditembak
4. Putri komandan Abu Muhammad (13 tahun)- terbunuh karena ditembak
5. Istri Abu Ratib- terbunuh karena ditembak
6. Saudara kandung komandan Abu Muhammad yang bungsu-meninggal di rumah sakit setelah menderita luka tembak di kepalanya
7. Putra komandan Abu Muhammad (kurang lebih 3 tahun)- terluka parah karena terkena tembakan
8. Putra komandan Abu Muhammad (kurang lebih 6 tahun)- terluka disebabkan terkena peluru
9. Putri komandan Abu Muhammad (kurang lebih 4 tahun)- terluka disebabkan terkena peluru
10. Putra komandan Abu Muhammad (kurang lebih 9 tahun)- terluka di bahunya karena terkena peluru
Beberapa
jam setelah terjadinya pembantaian terhadap Syaikh Abu Muhammad dan
keluarganya, petugas keamanan Jabhah Nushrah melakukan penyerangan terhadap
markas kelompok orang-orang yang melakukan kejahatan ini. Lalu dua orang dari
mereka meledakkan diri mereka sendiri hingga menyebabkan satu lainnya ikut
terbunuh. Dari pihak Jabhah Nushrah sendiri tak ada yang terbunuh oleh bom
bunuh diri itu. Setelah beberapa waktu akhirnya pelaku penyerangan yang keempat
tertangkap, kami akan melakukan wawancara dengan orang ini dalam waktu dekat In
syaa Allah.
Syaikh
Dr. Aiman Az-Zhawahiri berkata dalam belasungkawanya terhadap kesyahidan Syaikh
Abu Khalid As-Suri, “Dan kepada seluruh kaum Muslimin dilarang menolong
siapapun yang membom markas mujahidin dan mengirimkan bom mobil serta bom bunuh
diri personal. Seluruh kaum Muslimin diharuskan untuk berhenti memberikan
bantuannya kepada mereka dalam bentuk apapun. Dan kepada siapapun yang terlibat
dalam kejahatan ini agar mengingat bahwa sesungguhnya dia telah menjalankan
program musuh-musuh islam dengan tangannya, yang mana musuh-musuh islam tidak
mampu melakukan pekerjaan tersebut walaupun telah menguras seluruh daya upaya
mereka.”
(aliakram/arrahmah.com)
Komentarku
( Mahrus ali ) :
Dalam
kondisi seperti ini, menurut saya, pembunuh Ust Abu Muhammad Fatih – komandan Jabhah Nusrah inilah yang menghalangi
jihad di jalan Allah dan termasuk orang yang dipermainkan oleh setan – setan manusia
ke dalam jurang kesesatan. Dia terbimbing
oleh pemimpin yang menyimpang
dari jalan Allah. Bukan pemimpin yang lurus di jalanNya. Mengapa dia sampai hati membunuh seorang mujahid yang
muslim, istri dan anak – anak. lalu membiarkan tentara rezim kafir dan komunis
di Suriah, istri dan anak – anak mereka.
Pembunuh
sedemikian ini bukan bantu muslimin tapi mendukung kafirin. Ingatlah ayat:
الَّذِينَ
ءَامَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي
سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ
الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Orang-orang yang beriman berperang di
jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu
perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu
adalah lemah.[1]
Amir Jabhah Nushrah di Idlib
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan