Terungkapnya pertemuan itu, kata Zaki, membuat
masyarakat semakin melek dengan ambisi Jokowi menjadi penguasa di Indonesia.
Semakin memperjelas ada kepentingan asing di belakang mantan Wali Kota Solo
itu.
“Pertemuan tersebut difasilitasi konglomerat besar.
Makin jelas pengaruh cukong dalam gerakan pemenangan Jokowi,” tegas Zaki.
“Makin jelas bahwa Jokowi hanya sekadar boneka
Megawati. Ia diminta hadir dalam pertemuan tersebut oleh Mega, tapi tak kuasa
menolak,” kata Zaki menduga.
Berikut ini beritanya.
***
Inilah Sisi Gelap Pencapresan Jokowi
Jakarta – PDI Perjuangan (PDIP) dinilai blunder terkait
pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) Robert O Blacke serta
beberapa dubes asing di kediaman pengusaha Jacob Soetoyo.
Pertemuan yang seharusnya dilakukan secara diam-diam
alias rahasia itu rupanya tercium oleh media massa. Otomatis, pertemuan tersebut
menimbulkan spekulasi jelang Pilpres 2014.
Sebab, pertemuan dengan beberapa dubes asing itu dihadiri
langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi)
selaku capres partai berlambang banteng moncong putih itu.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki
Mubarak menilai, pertemuan itu kesalahan besar bagi PDIP. Sebab, hal itu
semakin mempertegas dugaan publik terhadap kepentingan asing atas pencapresan
Jokowi.
“Itu (pertemuan dubes asing) langkah blunder PDIP. Ini
menpertegas sisi gelap pencapresan Jokowi,” kata Zaki, kepada INILAHCOM, di
Jakarta, Selasa (15/4/2014) malam.
Terungkapnya pertemuan itu, kata Zaki, membuat
masyarakat semakin melek dengan ambisi Jokowi menjadi penguasa di Indonesia.
Semakin memperjelas ada kepentingan asing di belakang mantan Wali Kota Solo
itu.
“Pertemuan tersebut difasilitasi konglomerat besar.
Makin jelas pengaruh cukong dalam gerakan pemenangan Jokowi,” tegas Zaki.
“Makin jelas bahwa Jokowi hanya sekadar boneka
Megawati. Ia diminta hadir dalam pertemuan tersebut oleh Mega, tapi tak kuasa
menolak,” kata Zaki menduga.
Untuk itu, Capres PDIP itu diminta untuk memperjelas
maksud dan tujuan dari pertemuan tersebut. Hal itu guna menghindari dugaan
publik terhadap kepentingan asing di Pilpres 2014 nanti.
“Sebagai calon presiden Jokowi berkewajiban
menjelaskan kepada publik apa agenda pertemuan tersebut. Semakin ditutupi,
semakin menggerus kepercayaan publik,” demikian Zaki.
Diketahui, seusai pertemuan itu, Jokowi beserta
Megawati dan Puan Maharani tampak terkejut karena telah ditunggu media di
halaman rumah Jacob, di Jalan Sircon, Jakarta Selatan.
Jokowi bersama Megawati dan Puan menaiki mobil Mercy B
609 HPM warna putih. Jokowi yang biasa akrab menyapa wartawan, justru malam itu
Jokowi tampak bersembunyi dan menghindari awak media. Sementara, Megawati yang
duduk di bangku belakang hanya melemparkan senyuman pada awak media.
Adapun tujuh dubes yang ikut hadir terlihat dari
beberapa mobil yang terparkir di halaman rumah yang cukup besar itu; CD 12
merupakan Kedubes AS, CD 15 Vatikan, CD 18 Myanmar, CD 19 RRC, CD 42 Meksiko,
CD 48 Turki, dan CD 108 Peru. [mes]
Oleh: Marlen Sitompul
INILAHCOM,nasional – Rabu, 16 April 2014 | 04:03 WIB
(nahimunkar.com)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan