Hari
ini Resmi Tolak Syiah Masuk ke Indonesia – Terkait sikap MUI terhadap
Syiah, menurut Wakil Sekjend MUI Pusat Syaikh Tengku Zulkarnain sudah
sangat jelas. Hari ini (Jumat/15/05/2015), pada Munas MUI, diputuskanlah
bahwa MUI menolak paham Syiah masuk ke Indonesia. “Itu keputusan Munas.
Keputusan itu di atas ketentuan fatwa,” tegasnya. Ditambah lagi dengan
MUI Jatim yang sudah mengeluarkan fatwa sesatnya Syiah.
“Fatwa
MUI daerah itu berlaku untuk seluruh Indonesia selagi kasusnya sama,”
tegasnya. Demikian penjelasan Wakil Sekjend MUI Pusat dalam Multaqa
(Pertemuan Akbar) Ulama dan Cendikiawan berlangsung di Bogor, Akhir
April lalu, yang dihadiri beberapa ulama. Acara ini diselenggarakan oleh
Forum Seruan Al-Haq.
Hari ini MUI Resmi Tolak Syiah Masuk ke Indonesia
Penolakan
MUI terhadap syiah yang keputusan itu kedudukannya lebih tinggi
dibanding fatwa sesatnya syiah tersebut semakin penting untuk
disosialisasikan, karena kini Indonesia di ambang Revolusi Syiah.
Pemerintah Jokowi diduga kuat telah memiliki menteri syiah, anggota DPR
pentolan syiah,dan telah resmi mengikat kerjasama erat dengan Syiah
Iran. Syiah Iran sudah punya pengalaman merevolusi negara lain
Ustadz
Zulkifli Muhammad Ali, Lc., MA., dari Payakumbuh menjelaskan, Indonesia
di ambang revolusi Syiah. “Syiah sudah punya pengalaman merevolusi
negara yang sudah mereka masuki,” tegasnya.
Menurut
Ketua PWNU Jatim Habib Ahmad bin Zein Al-Kaff, untuk mengadu-domba umat
Islam, Syiah sering sekali memainkan isu Wahabi. “Wahabi disebut
kelompok Takfiri. Padahal, yang pantas disebut kelompok takfiri adalah
syiah. Sebab, merekalah yang mengkafirkan shahabat nabi,” imbuhnya.
Karena
itu, menurut Habib Zein, para da’i harus menjelaskan kepada umat
tentang kesesatan Syiah dan apa itu ahlus sunnah. Ahlus sunnahlah yang
mencintai ahlul bait dan shahabat nabi. Sebaliknya, Syiahlah yang
mengkafirkan sebagian shahabat Nabi. Selain menyadarkan masyarakat,
tugas kita juga melobi aparat. “Orang Syiah sudah masuk ke DPR, ormas
Islam, partai, menteri bahkan melobi presiden,” tegasnya.
Bagaimana
Syiah bisa berkembang di Indonesia? Menurut Wakil Sekjend MUI Pusat
Syaikh Tengku Zulkarnain, MA, Syiah tidak bisa masuk melalui akidah
karena masyarakat tidak bisa menerima shahabat Nabi dikafirkan. Mereka
juga tidak bisa masuk lewat Syariah karena kita tidak menerima nikah
Mut’ah. “Beberapa aliran Syiah masuk melalui tasawuf, tidak melalui
akidah dan syariah,” ujarnya. Sebab itu, umat Islam harus benar-benar
mewaspadai pergerakan syiah ini karena mereka sangat memusuhi kaum
Muslimin.
Artikel Terkait
Alhamdulillah...tp kok sepi2 aja pemberitaanx di media massa
BalasHapus