Bang Roman menulis sbb:
Bekas hitam di dahi ciri kaum khawarij dan tukang ria'
Komentarku ( Mahrus ali ):
Maaf saya kutip scr ringkas saja.
Kalimat ini terjemahannya kurang tepat , lihat terjemahannya sbb:
Terjemahanku ( Mahrus ali ) :
Bukan begitu, sesungguhnya di antara kedua mata seseorang di antara mereka seperti lutut kambing > Dan ia termasuk kejelekan sebagaimana apa yang dikehendaki oleh Allah. Tapi maksud firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud adalah khusyu`.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Pendapat imam Mujahid itu sekedar pendapat mungkin salah, mungkin benar. Dan ia terkesan akal – akalan bukan menggunakan dalil, tapi dalil dibuang lalu akal dipakai. Ini kekeliruan yang nyata.
Bila kita ikut pendapat Imam Mujahid itu, kita akan sulit mencari wajah yang ada bekas husyu`nya itu. Kadang orang yang mengikuti sunnah dengan komitmen saja, sulit diketahui wajah bekas husyu`nya. Kadang dikalangan ahli bid`ah, wajahnya cerah seperti bintang filem. Jadi wajah bekas husyu` di wajah sulit diketahui. Ada kiyai di kampung saya berwajah cerah, tapi ketika keluar memakai bedak terlebih dulu. Ini realita bukan meng ada – ada.
Saya lebih condong tanda di wajah bekas sujud itu itu identik dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
Sesungguhnya umatku di hari kiamat akan datang dengan cemerlang wajah , tangan dan kaki mereka di hari kiamat karena wudu yang sempurna.Barang siapa diantaramu mampu hendaklah memanjangkan cemerlangnya”.[1]
Juga cocok dengan ayat:
Anda menyatakan:
namun dia adalah orang FASIK
Komentarku ( Mahrus ali ):
Itu terjemahan yang emosional, bukan harfiyah atau apa adanya tapi meng ada – ada.
Terjemahan aslinya sbb:
Dan ia termasuk kejelekan sebagaimana apa yang dikehendaki oleh Allah”.
Lantas anda menyatakan lagi:
). Bahkan Ahmad ash Showi mengatakan, “Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan tukang riya’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah CIRI2 KHAWARIJ” (Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr).
Komentarku ( Mahrus ali ):
Saya tidak menjumpai keterangan dari kitab – kitab Asshawi yang menyatakan tanda hitam di dahi adalah ciri khawarij . Saya malah menjumpai perkataan beliau dalam hasyiah shawi sbb:
Lalu dari mana anda menyatakan bahwa Imam Shawi menyatakan seperti itu, ya`ni hitam di dahi adalah ciri khawarij.
Realitanya, saya melihat banyak orang yang tampak shaleh yang dahinya hitam dan mereka bukan khawarij di Saudi arabia atau di Indonesia. Bila benar imam Sawi menyatakan seperti itu , kita juga perlu dalil dari beliau dan beliau dalam hal ini tidak punya dalil.
Imam Ali bin Husain bin Ali assajjad juga di juluki dengan kalimat :
[1] HR Muslim 246
[2] Majmuk fatawa libni Taimiyah/3/278. Tafsir Al Qurthubi 164/4. Ibnu Katsir /391/1. Zadul masir /436/1.
[3] Aliimran 107
[4] Yunus 26
Bekas hitam di dahi ciri kaum khawarij dan tukang ria'
عَنْ
مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ
أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟
فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ
الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ
الْخُشُوعُ.
Dari Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang
maksud dari firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud’ apakah yang dimaksudkan adalah bekas di wajah? Jawaban
beliau, “Bukan, bahkan ada orang yang ‘kapal’ yang ada di antara kedua
matanya itu bagaikan ‘kapal’ yang ada pada lutut onta namun dia adalah
orang FASIK. Tanda yang dimaksudkan adalah kekhusyu’an” (Riwayat Baihaqi
dalam Sunan Kubro no 3702). Bahkan Ahmad ash Showi mengatakan,
“Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan
orang-orang bodoh dan tukang riya’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi
karena hal itu adalah CIRI2 KHAWARIJ” (Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al
Fikr).Komentarku ( Mahrus ali ):
Maaf saya kutip scr ringkas saja.
Kalimat ini terjemahannya kurang tepat , lihat terjemahannya sbb:
لاَ
إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ
وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ
“Bukan,
bahkan ada orang yang ‘kapal’ yang ada di antara kedua matanya itu
bagaikan ‘kapal’ yang ada pada lutut onta namun dia adalah orang FASIK.
Tanda yang dimaksudkan adalah kekhusyu’an” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan
Kubro no 3702).Terjemahanku ( Mahrus ali ) :
Bukan begitu, sesungguhnya di antara kedua mata seseorang di antara mereka seperti lutut kambing > Dan ia termasuk kejelekan sebagaimana apa yang dikehendaki oleh Allah. Tapi maksud firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud adalah khusyu`.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Pendapat imam Mujahid itu sekedar pendapat mungkin salah, mungkin benar. Dan ia terkesan akal – akalan bukan menggunakan dalil, tapi dalil dibuang lalu akal dipakai. Ini kekeliruan yang nyata.
Bila kita ikut pendapat Imam Mujahid itu, kita akan sulit mencari wajah yang ada bekas husyu`nya itu. Kadang orang yang mengikuti sunnah dengan komitmen saja, sulit diketahui wajah bekas husyu`nya. Kadang dikalangan ahli bid`ah, wajahnya cerah seperti bintang filem. Jadi wajah bekas husyu` di wajah sulit diketahui. Ada kiyai di kampung saya berwajah cerah, tapi ketika keluar memakai bedak terlebih dulu. Ini realita bukan meng ada – ada.
Saya lebih condong tanda di wajah bekas sujud itu itu identik dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
إِنَّ
أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ
الْوُضُوءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ
فَلْيَفْعَلْ
Sesungguhnya umatku di hari kiamat akan datang dengan cemerlang wajah , tangan dan kaki mereka di hari kiamat karena wudu yang sempurna.Barang siapa diantaramu mampu hendaklah memanjangkan cemerlangnya”.[1]
Juga cocok dengan ayat:
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ
Pada hari wajah – wajah sama cemerlang dan wajah – wajah sama menghitam.( hari kiamat )
قَالَ
ابْنُ عَبَّاسٍ وَغَيْرُهُ : تَبْيَضُّ وُجُوهُ أَهْلِ السُّنَّةِ
وَالْجَمَاعَةِ , وَتَسْوَدُّ وُجُوهُ أَهْلِ الْبِدْعَةِ وَالْفُرْقَةِ
Ibnu Abbas dan lainnya berkata : “Wajah ahlus sunnah waljamaah yang
akan cemerlang dan ahli bid`ah dan pemecah akan menghitam “. [2]
وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Adapun orang-orang yang mukanya putih berseri berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.[3]
لِلَّذِينَ
أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ
وَلَا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Bagi
orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya. Dan muka mereka tidak berdebu hitam dan tidak terhina.
Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.[4]Anda menyatakan:
namun dia adalah orang FASIK
Komentarku ( Mahrus ali ):
Itu terjemahan yang emosional, bukan harfiyah atau apa adanya tapi meng ada – ada.
Terjemahan aslinya sbb:
Dan ia termasuk kejelekan sebagaimana apa yang dikehendaki oleh Allah”.
Lantas anda menyatakan lagi:
). Bahkan Ahmad ash Showi mengatakan, “Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan tukang riya’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah CIRI2 KHAWARIJ” (Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr).
Komentarku ( Mahrus ali ):
Saya tidak menjumpai keterangan dari kitab – kitab Asshawi yang menyatakan tanda hitam di dahi adalah ciri khawarij . Saya malah menjumpai perkataan beliau dalam hasyiah shawi sbb:
وسيماهم في وجوههم من أثر السجود : الخشوع والخضوع
Tanda di wajah mereka dari bekas sujud adalah husyu` dan tunduk.
الكتاب : حاشية الصاوي على الشرح الصغير
مصدر الكتاب : موقع الإسلام
http://www.al-islam.com
[ الكتاب مشكول ومرقم آليا غير موافق للمطبوع
http://islamport.com/d/2/mlk/1/15/491.htmlLalu dari mana anda menyatakan bahwa Imam Shawi menyatakan seperti itu, ya`ni hitam di dahi adalah ciri khawarij.
Realitanya, saya melihat banyak orang yang tampak shaleh yang dahinya hitam dan mereka bukan khawarij di Saudi arabia atau di Indonesia. Bila benar imam Sawi menyatakan seperti itu , kita juga perlu dalil dari beliau dan beliau dalam hal ini tidak punya dalil.
Imam Ali bin Husain bin Ali assajjad juga di juluki dengan kalimat :
ذِي الثَّفِنَاتْ
Orang
yang punya banyak kulit yang keras ( ngapal ) karena sebab sering
sujud atau lainnya. Maksudnya dahi , kedua tapak tangan dan lutut beliau
berkulit keras ( ngapal ). Dan beliau juga bukan khawarij. Jadi tidak
benar orang yang bilang hal itu sebagai ciri khawarij. [1] HR Muslim 246
[2] Majmuk fatawa libni Taimiyah/3/278. Tafsir Al Qurthubi 164/4. Ibnu Katsir /391/1. Zadul masir /436/1.
[3] Aliimran 107
[4] Yunus 26
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan