Merdeka.com - Militer Filipina kemarin baku tembak dengan kelompok militan Abu
Sayyaf di Provinsi Basilan, Pulau Mindanao.
Peristiwa itu itu adalah pertempuran terbesar dalam satu
hari yang membuat pasukan Filipina menelan kekalahan. Sebanyak 18 tentara tewas
dan 52 lainnya luka, sementara di pihak Abu Sayyaf lima
militan tewas dalam baku
tembak selama sepuluh jam itu. Empat tentara yang tewas juga dipenggal oleh
mereka. Di pihak Abu Sayyaf sekitar 20 militan luka.
Media lokal menyebut sekitar 100 militan Abu Sayyaf
menyergap pasukan militer Filipina di kawasan Sitio Bayoko, Desa Baguindan, Tipo-Tipo,
Provinsi Basilan.
Juru bicara militer Filipina Wilayah Mindanao Barat Mayor
Filemon Tan baku
tembak terjadi sekitar 07.55 waktu setempat.
Tan mengatakan pasukan militer dari Batalion Infanteri 44
dan Pasukan Elit ke-4 sedang dalam operasi untuk pembebasan sandera (termasuk 10
WNI) ketika mereka disergap sekitar 120 anggota Abu Sayyaf yang dipimpin
Isnilon Hapilon, pria paling dicari pemerintah Amerika Serikat dengan harga
kepalanya, baik hidup atau mati, sebesar USD 5 juta. Tahun lalu kelompok
Hapilon ini sudah menyatakan berbaiat kepada kelompok Negara Islam Irak dan
Suriah (ISIS).
Militan Abu Sayyaf unggul dalam penguasaan medan karena mereka menempati dataran tinggi
di kawasan itu.
"Musuh berada di dataran tinggi jadi pasukan kami yang
berusaha berlindung masih terkena berondongan peluru dan bom," kata
Kolonel Benedict Manquiquis, juru bicara militer wilayah Basilan kepada stasiun
radio DZRH, seperti dilansir BBC, Ahad (10/4).
Pertempuran sengit sejak Sabtu pagi itu berakhir sekitar
pukul 17.30 waktu lokal.
Tan mengatakan di antara militan yang terluka adalah
pemimpin kelompok itu Radsmil Jannatul alias Kubayb.
Dalam beberapa tahun terakhir, kata Tan, insiden ini adalah
yang paling banyak memakan korban di pihak militer dalam satu hari pertempuran.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan