admin 11 hours ago METRO,
NEWS 0 Comments 1,697 Views
PortalRIM.com – Ketika Ketua Yayasan RS Sumber Waras, Kartini
Muljadi menyanyi sambil menangis di hari Kartini, Bumi pun ikut menangis
membanjiri Jakarta.
Banyak hal yang sesuai dengan ramalan banyak orang, yang membuat Ahok terkubur
di genangan banjir masalah dinamika kota Jakarta!
Hal-hal yang akan membuat Ahok hanyut dan terkubur dihantam
oleh Banjir Masalah Jakarta, adalah:
1. Kasus Reklamasi dan kasus Sumber Waras, dengan ancaman
status tersangka!
2. Aturan baru KPU perihal verifikasi KTP untuk calon
Independen, yang membuat Ahok frustrasi?
3. Penghentian reklamasi, yang akan membuat marah para
pengembang, karena sudah mengeluarkan dana, baik untuk Ahok maupun untuk
investasi.
4. Ketika Ahok semakin sesumbar akan kejujurannya, justru
Ketua Yayasan Sumber Waras, Kartini Mulyadi, siap mengembalikan separuh lebih
dari kerugian negara, Rp 355 M. Dan menyisakan pertanyaan: Sisa uang Rp400
milyar ada di tangan siapa?
5. Ketika Kartini Mulyadi menangis dengan masalah RSSW yang
ditimpakan oleh Ahok kepadanya, di saat yang sama bumi pun akhirnya menumpahkan
air mata membanjiri Jakarta,
di mana-mana!
Ketika seorang Kartini menangis, siap mengembalikan uang
negara Rp355 milyar pada hari Kartini: “Sisanya Rp400 milyar tanya Ahok!”
Kenyataan ini sungguh mengejutkan, karena semua orang sudah
tahu, bahwa Ahok mengeluarkan duit Rp 755 Milyar untuk membeli RS Sumber Waras.
Keributan selama ini yang berkenaan dengan hal hal: cara
pembayaran; alamat RS Sumber waras yang dibeli; apakah BPK ngaco; apakah ketua
BPK ada di Panama Papers; apakah SHM atau HGB; NJOP Sumber Waras dan sebagainya
menjadi “Nihil.”
Ter-eliminir dengan sendirinya. Dengan “berurai” air mata
Kartini Muljadi mengatakan bahwa beliau siap mengembalikan uang yang Rp 355
Milyar itu. Toh uang yang diterima tak sampai separuh, sementara dia harus
“berbohong” seolah olah telah menerima bayaran Rp 755 Milyar.
Sumber : Chirpstory. com
Kompasiana
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan