Al Furqon tinggal di Tambun , dari
Bekasi menulis :
Al Furqon menulis Arat Al-Ahzâb ayat
43:Artinya: "Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
)memohon ampunan untukmu( supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada
cahaya yang terang".Surah Al-Ahzâb ayat 56:Artinya: "Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya".Maksud Allah bershalawat kepada Nabi Saw. adalah dengan memberi
rahmat-Nya; bershalawat malaikat kepada Nabi Saw. dengan memintakan ampunan;
sedangkan bershalawatnya orang-orang mu'min kepada Nabi Saw. dengan berdoa
supaya diberi rahmat seperti dengan per-kataan "Allâhumma Shalli 'alâ
Muhammad"Adapun salam kepada Nabi Saw. adalah dengan mengucapkan
"Assalâmu Alayka Ayyuh al-Nabiyy."Al-HaditsArtinya:
"Bershalawatlah kamu kepadaku, karena sha-lawatmu itu menjadi zakat )pen
ghening jiwa pembersih dosa(
untukmu.")HR. IbnMurdaweh(Artinya:"Saya mendengar Nabi Saw. Bersabda
janganlah kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu
menjadikan kuburanku sebagai per-sidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku,
karena shalawatmu sampai kepadaku dimana saja kamu berada.")HR. Al-Nasâ'i,
Abû Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî(.Diterangkan oleh Abû Dzar Al-Harawî,
bahwa perintah shalawat ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah.
Al Furqon Monggo bantah firman allah
dan hadist di atas
Al Furqon Ni sambungan ayatnya yaa
ayuhalladzina amanu sholu alaihi muttaslima,,allah menyuuh bahkn ayat ini
memerintahkn kita sebagai hambah yg berriman untuk bersalawat,,
Al Furqon Allah tdk membri contoh
bagai mana salawt itu tapi allah hanya memerintahkn salawatlah dan ucapknlah
salam sejahtera kpd nabi
Komentarku ( Mahrus ali ):
Insya Allah ayatnya seperti ini :
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(Qs. Al Ahzab: 56).
Rupanya dengan dua ayat itu, al
Furqon memperbolehkan sholawat Nariyah yang syirik.
Bila memang di perbolehkan sholawat
nariyah yang syirik dengan ayat itu, maka Nabi shallahu alaihi wasallam dan
para sahabatnya akan membaca nariyah. Ternyata mereka tidak membacanya.
Bila ayat itu di gunakan pegangan
untuk sholawat Nariyah yang syirik, maka tiada ulama yang menyataian sedemikian
, mulai dulu sampai sekarang.
Bila ayat itu digunakan untuk
memperbolehkan membaca sholawat Nariyah yang syirik itu, maka orang yang
membaca sholawat Nariyah.akan mendapat pahala yang banyak Pada hal orang yang
membacanya seluruh pahalanya akan terhapus, haji, sholat Infaq, tahajjud, ahlak
yang mulia . Seluruh pahalanya terhapus, tinggal dosa yang masih lengket
padanya. Ingat firmanNYa:
لئن
أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan),
niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi. ( 65 Azzumar )
Al Furqon menulis : Allah tdk membri
contoh bagai mana salawt itu tapi allah hanya memerintahkn salawatlah dan
ucapknlah salam sejahtera kpd nabi
Komentarku ( Mahrus ali ):
Bila dlm al quran tidak ada contoh
dlm membaca sholawat , lalu apakah kita diperkenankan membaca sholawat
sekehendaknya , sholawat yang bid`ah atau sunnah , syirik atau tauhid ? .
Sudah tentu tidak begitu.
Bila begitu , maka kita ini akan
terjerumus dlm kesyirikan yang dibenci oleh Allah dan RasulNya. Kita
diperintahkan untuk ikut Rasulullah shallahu alaihi wasallam. Kita tidak boleh menyelisihinya. Beliau
mengajarkan shalawat sbb:
-
حَدِيْثُ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى، قَالَ: لَقِيَنِي كَعْبُ بْن عُجْرَةَ؛
فَقَالَ: أَلاَ أُهْدِي لَكَ هَدِيَّةً سَمِعْتُهَا مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقُلْتُ: بَلَى فَأَهْدِهَا لِي فَقَالَ: سَأَلْنَا رَسُوْلَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ
الصَّلاَةُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ فَإِنَّ اللهَ قَدْ عَلَّمَنَا كَيْفَ
نُسَلِّمُ عَلَيْكُمْ، قَالَ: قُوْلُوْا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ
Abdurrahman ibnu Abi Laila berkata:
“Aku pernah bertemu dengan Ka’ab ibnu ‘Ujrah dan ia berkata kepadaku: “Maukah
engkau aku beri hadiah sebuah hadits yang aku dengar dari Nabi saw?”
Kataku: “Ya, berikanlah ia kepadaku
sebagai hadiah.”
Kata Ka’ab ibnu ‘Ujrah: “Kami pernah
bertanya kepada Rasulullah saw: “Ya Rasulullah, bagaimanakah cara bershalawat
kepada kepada kalian, Ahlul Bait? Sesungguhnya Allah telah mengajari kami cara
bersalam kepada kalian.”
Sabda beliau saw: “Ucapkanlah: “Allah-humma
shalli ‘alla muhammadin wa ‘alaa aalihi muhammad, kamaa shallaita ‘alaa ibrahim
wa ‘alaa aali ibrahim innaka hamiidun majiid, Allah-humma baarik ‘alaa
muhammadin wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarakta ‘alaa ibrahiima wa ‘alaa aali
ibrahim innaka hamiidun majiid.” (“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad
dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana engkau melimpahkan shalat kepada
Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
Ya Allah, limpahkan berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana engkau melimpahkan berkah kepada Ibrahim dna kepada keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia)”.[1]
Anda menyatakan:
."Al-HaditsArtinya:
"Bershalawatlah kamu kepadaku, karena sha-lawatmu itu menjadi zakat )pen
ghening jiwa pembersih dosa(
untukmu.")HR. IbnMurdaweh
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sayang hadis yg anda sampaikan di
komentari oleh al Haitsami sbb:
جامع
الأحاديث - (ج 5 / ص 364)
قال
الهيثمى (2/144) : فيه ليث بن أبى سليم ، وهو ثقة مدلس
Al Haitsami ( 144/ 2 ) . Perawinya
terdapat perawi yg bernama Laits bin Abu Sulaim, dia terpercaya tapi mudallis .
(suka menyelinapkan perawi lemah ).
المسند
الجامع - (ج 18 / ص 235)
قال
الترمذي : هذا حديثٌ غريبٌ ، إسناده ليس بالقوي ، وكعبٌ ليس هو بمعروف ، ولا نعلم
أحدًا روى عنه غير لَيْث بن أبي سُلَيم
Tirmidzi menyatakan: Hadis ini
adalah gharib ( nyelneh ) . Sanadnya tidak kuat> Kaab tidak dikenal dan kami
tidak mengetahui orang yg meriwayatkan dari padanya kecuali Laits bin Abi
Sulaim.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Jadi illat hadis tsb adalah
nyelehen, tafarrud , Kaab majhul ( tidak dikenal ) , sanadnya tidak kuat . Jadi
ia lemah.
Al bani memberikan komentar sbb :
اسناده
ضعيف ، علته ليث وهو ابن أبي سليم وكان اختلط . وسعيد ابن أبي زيد فيه ضعف . وقد
تابعه شريك وهو مثله في الضعف عن ليث به
Sanadnya lemah, illatnya terdapat
laits bin Ab u Sulaim yang telah kabur hapalannya . Said bin Abi Zaid
yang lemah . Dan sungguh ia juga diriwayatkan oleh Syarik tapi sama lemahnya
dari Laits.
Hadis sahih atau lemah yg anda
sampaikan tentang sholawat atau yg blm anda sampaikan tetap mengarah kpd
sholawat yg tidak syirik, afdholnya sholawat yg dari Rasulullah shallahu alaihi
wasallam, bukan sholawat bid`ah , apalagi yang syirik spt Nariyah dan Thibbul
qulut atau Nuril anwar.
Saya sendiri sampai saat ini tidak
mengetahui dengan data yg valid siapakah sosok yang mengarang sholawat Nariyah
, apakah dia ulama
atau juhala, penjahat atau orang
baik, pendusta atau orang jujur, ahli syirik atau ahli tauhid?
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan