Ajaran Rasulullah shallahu alaihi wasallam
di benci dan ajaran kebid`ahan dan kesyirikan di senangi. Ingatlah ayat ini:
وَمَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا
بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Dan tidak datang seorang rasulpun kepada
mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. 11 Al Hijr.
Nabi, saya
atau kamu yang menyampaikan ajaran asli akan di hina, di caci, dan di olok- olok.
Jangan kan
kita, seorang Rasul di datangkan dengan ajaran asli yang beda dengan ajaran
ahli bid`ah dan tradisional akan dicaci.
Bila masarakat ahli bid`ah dan syirik
menerima dengan baik kpd ajaran asli / tuntunan Rasulullah shallahu alaihi
wasallam maka ayat itu akan salah dan benarlah setan.
Tapi bila guru ahli bid`ah yang menyampaikan
dengan ajaran kebid`ahan, atau kesalahan akan diterima dengan baik dan tidak
menerima caci maki. Ini sudah sunnatullah di sini atau di Negara lain , sekarang
atau zaman dulu. Kita ingat ayat:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا
مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا(31)
Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi
tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu
menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.
Tuntunan asli dari Nabi shallahu alaihi
wasallam bila di sampaikan akan dimusuhi
oleh kalangan orang yang suka melakukan dosa dan durja. Dan akan disenangi oleh
kalangan orang yang konsis pada ajaran
agama.
Bila ajaran Rasulullah shallahu alaihi
wasallam yang asli di segani dengan orang yang suka menjalankan dosa, maka ayat
itu akan keliru.
Bila ajaran Rasulullah shallahu alaihi
wasallam yang asli di senangi ahli bid`ah yang syirik, maka jls perlu di kaji
lagi ajaran itu. Jelas sekali ajaran itu
bukan ajaran Nabi shallahu alaihi wasallam tapi ajaran bikinan pendeta atau ulama su`, bukan
ulama Rabbani. Ajaran yang palsu itu
akan diterima oleh murid yang sesat bukan murid yang di jalan Allah.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan