Di tulis oleh H Mahrus ali
Dalam http://forum.nu.or.id terdapat keterangan sbb :
oleh vanjava pada Kamis Jun 18, 2009 11:15 pm
ada sebuah Hadits yang di diriwayatkan Al Bazzar dalam Musnad Al Bazzar no 1925 atau Kasyf Al Astar Zawaid Musnad Al Bazzar 1/397 no 845...berikut bunyinya...
حَدََّثَنَا يُوْسُفُ بْنُ مُوْسَى قَالَ نَا عَبْدُ الْمَجِيْدِ بْنُ عَبْدِ اْلعَزِيْزِ بْنِ أَبِي رَوَادٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ السَّائِبِ عَنْ زَاذَانَ عَنْ عَبْدِ اللهِ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ ِللهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِيْنَ يُبَلِّغُوْنِي عَنْ أُمَّتِي السَّلاَمَ وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حَيَاتِي َخَيْرٌ لَكُمْ تُحَدِّثُوْنَ وَنُحَدَّثُ لَكُمْ وَوَفَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ تُعْرَضُ عَلَيَّ أَعْمَالُكُمْ فَمَا رَأَيْتُ مِنْ خَيْرٍ حَمِدْتُ اللهَ عَلَيْهِ وَمَا رَأَيْتُ مِنْ شَرٍّاسْتَغْفَرْتُ اللهَ لَكُمْ
Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Abi Rawad dari Sufyan dari Abdullah bin Sa’ib dari Zadzan dari Abdullah dari Nabi SAW yang bersabda “Allah SWT memiliki malaikat yang berkeliling menyampaikan kepadaku salam dari umatku” dan Rasulullah SAW kemudian bersabda “Hidupku baik bagi kalian, kalian menyampaikan dariku dan akan ada yang disampaikan dari kalian. Kematianku baik bagi kalian, perbuatan kalian diperlihatkan kepadaku. Jika Aku melihat kebaikan maka Aku memuji Allah SWT dan jika Aku melihat keburukan maka Aku meminta ampun kepada Allah SWT”.
Kedudukan Hadis
Hadis ini adalah hadis yang shahih dan diriwayatkan oleh para perawi shahih sebagaimana yang telah ditegaskan oleh para ulama diantaranya Al Haitsami, Al Hafiz Al Iraqi dan Al Hafiz As Suyuthi.
Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid 8/594 no 14250 juga menyebutkan hadis Abdullah bin Mas’ud ini dan berkata
رَوَاهُ اْلبَزَّارُ وَرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيْحِ
Hadis riwayat Al Bazzar dan para perawinya adalah perawi shahih.
lakuning urip iku tansah ginayuh kanti sabar..tawakal...welas...asih...sak begjo-begjone wong kang lali isih begjo wongkang eling lan waspodo [1]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Hadis tentang malaikat penyampai shalawat juga di sebut dalam http://www.singalodaya.wordpress.com Dan dalam http://www.islamweb.net/ di katakan sbb :
الْحُكْمُ الْمَبْدَئِيُّ: إِسْنَادُهُ حَسَنٌ رِجَالُهُ ثِقَاتٌ عَدَا مُحَمَّدٍ بْنِ زِيَادٍ الزِّيَادِي وَهُوَ صَدُوْقٌ حَسَنُ الْحَدِيْثِ.
Hukum sementara , sanadnya hasan , perawi – perawinya terpercaya selain Muhammad bin Ziyad az ziyadi . Dia selalu berkata berkata benar dan hadisnya baik .
Al albani menyatakan sbb :
رَوَاهُ النَّسَائِي وَ أَحْمَدُ بِسَنَدٍ صَحِيْحٍ .
Hadis riwayat Nasai dengan sanad sahih . [2] Lihat pula di sahih jami` 2174
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sekarang kita kaji sanadnya sbb :
أَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مَالِكِ بْنِ الْحَارِثِ الْبَيِّعُ قِرَاءَةً عَلَيْهِ ، قَالَ : ثنا مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ الْحَضْرَمِيُّ ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ الزِّيَادِيُّ ، قَالَ : أنا الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ ، عَنْ زَاذَانَ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
Bercerita kepada kami Abu Muhammad – Abdullah bin Ahmad bin Malik bin Al Harits albayyi` dengan membaca di mukanya ,lalu berkata : Bercerita kepada kami Muhammad bin Harun al Hadrami , lalu berkata : Bercerita kepada kami Muhammad bin Ziyad az ziyadi , lalu berkata : Bercerita kepada kami Fudhail bin Iyadh dari Sofyan Ats tsauri dari Abdullah bin Saib dari Zadzan dari Abdullah bin Mas`ud berkata : Rasulullah SAW bersabda : ……………………………….
Ada beberapa kelemahan dalam sanad tsb
زَاذَانُ صَدُوْقٌ يُرْسِلُ فِيْهِ شِيْعِيَّةٌ
Zadzan adalah perawi yang suka memursalkan hadis dan syi`ah
وَ قَالَ ابْنُ حِبَّانَ فِى " الثِّقَاتِ " : كاَنَ يُخْطِىءُ كَثِيْرًا ، مَاتَ بَعْدَ الْجَمَاجِمِ .
Ibnu Hibban dlm kitab Ats tsiqat berkata :
Muhammad bin Ziyad adalah perawi yang suka berkata benar dan sering keliru . dan mati setelah Jamajim – setelah perang Jamajim di Irak .
Ada juga perawi bernama Muhammad bin Ziyad
وَ قَالَ ابْنُ مَنْدَةَ : ضَعِيْفٌ
Ibnu Mandah berkata : Muhammad bin Ziyad adalah lemah[3]
Ada juga perawi bernama Muhammad bin Harun yang lemah .
Tidak di cantumkan dalam dua kitab tahdzib Ibnu Hajar dan Dzahabi
Hadis tentang malikat berkeliling itu juga di riwayatkan oleh Imam Ahmad 3666, Nasai 3/43, Al kubro 11934, Amalul yaumi wallailati 66 . Seluruhny a dari jalur tunggal - perawi tunggal dan tiada perawi lain yang meriwayatkannya bernama Sofyan Ats tsauri . Dia terkenal dengan mudallis suka menyelinapkan perawi lemah agar di kira sahih hadisnya .
Imam Nasai meriwayatkan dari jalur lain sbb :
وَأَخْرَجَهُ النَّسَائِي فِي "اْلكُبْرَى" 11936عَنِ اْلفَضْلِ بْنِ الْعَبَّاسِ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ ، عَنْ مَحْبُوْبٍ بْنِ مُوْسَى ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ اْلفَزَارِي ، عَنِ اْلأَعْمَشِ ، وَسُفْيَانَ.
Hadis tsb juga di riwayatkan oleh Nasai dalam kitab Al kubro 11936 dari Al fadlel bin Al abbas bin Ibrahim dari Mahbub bin Musa dari Abu Ishak al Fazari dari Al a`masy dan Sofyan . …………………
Komentarku ( Mahrus ali ):
Keduanya juga dari Abdullah bin Assaib dari Zadzan ………….
Dan keduanya juga mudallis - suka menyelinapkan perawi lemah . Dan keduanya juga sumber hadis tsb . Sudah cukup Imam Muslim dan Bukhari , Abu Dawud , Tirmidzi , Ibnu Majah tidak berani mencantumkan hadis tsb dalam kitab mereka .
Al Bazzar menyatakan :
وَهَذَا الْحَدِيثُ لاَ نَعْلَمُهُ يُرْوَى عَنْ عَبْدِ اللهِ إِلاَّ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ بِهَذَا الإِسْنَادِ.
Hadis ini kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini dan dengan sanad ini dari Abdullah bin Mas`ud . [4]
Dalam http://www.ahlalhdeeth.com terdapat keterangan sbb :
فَإِنِ احْتَجَّ مُحْتَجٌّ بِحَدِيْثِ (( إِنَّ ِللهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِيْنَ يُبَلِّغُوْنِي السَّلاَمَ عَنْ أُمَّتِي )) رَوَاهُ أَحْمَدُ (3666) وَابْنُ الْمُبَارَكِ فِي الزُّهْدِ (1028) وَعَبْدُ الرَّزَّاقِ (3116) وَغَيْرُهُمْ كَثِيْرٌ _ اُنْظُرْ تَحْقِيْقَ السَّنَدِ طَبْعَةَ مُؤَسَّسَةِ الرِّسَالَةِ وَمِنْهُ اسْتَفَدْتَ اْلِإحَالَاتِ الْمَذْكُوْرَةِ _
قُلْنَا الْحَدِيْثُ خَاصٌّ بِنَقْلِ السَّلاَمِ فَأَيْنَ اْلإِسْتِغَاثَاتُ وَالتَّوَسُّلاَتُ ؟!
قُلْنَا الْحَدِيْثُ خَاصٌّ بِنَقْلِ السَّلاَمِ فَأَيْنَ اْلإِسْتِغَاثَاتُ وَالتَّوَسُّلاَتُ ؟!
Bila ada orang yang berpegangan dengan hadis “ Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling yang menyampaikan salam umatku kepadaku ……….
HR Ahmad 3666 , Ibnul Mubarak dalam kitab Zuhud 1028 , Abd Razzaq 3116 dan lainnya yang jumlahnya juga banyak . Lihatlah tahkik sanad , cetakan muassasatur risalah dan dari sana anda akan mengambil faedah banyak tentang kekeliruan tsb .
Kita katakan : Hadis tsb husus dengan salam yang di sampaikan kepada Nabi SAW . Lalu mana dalilnya istighosah dan tawassul pada Nabi SAW .
ثُمَّ إِنَّهُ خَاصٌّ ِبالنَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا دَخَلَ عَلِيٌّ وَالْحُسََيْنُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَالْجَيْلاَنِي وَالْبَدَوِي وَالرِّفَاعِي ؟!!
Hadis itu husus pada Nabi SAW , lalu mengapa Ali , Husain , Jailani , Badawi dan Rifa`I di masukkan ke sana .
اْلوَجْهُ الرَّابِعُ أَنَّهُ لَيْسَ فِي الْحَدِيْثِ دَلِيْلٌ عَلَى اْلإِسْتِغَاثَةِ بِغَيْرِ اللهِ فِيْماَ لاَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلاَّ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
Keempatnya , dalam hadis tsb tidak ada dalil yang layak di gunakan untuk berdoa kepada selain Allah dalam hal yang hanya Allah subhanahu wataala yang mampu .
وَاْلإِسْتِغَاثَةُ دُعَاءٌ وَالدُّعَاءُ عِبَادَةٌ فَإِفْرَادُهُ تَعَالَى بِالإِسْتِغَاثَةِ تَوْحِيْدٌ وَالإِسْتِغَاثَةُ بِغَيْرِهِ فِيْماَ لاَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلاَّ هُوَ شِرْكٌ وَإِلَيْكَ اْلبُرْهَانُ الْجَلِيُّ
Minta tolong ( istighosah ) adalah doa , dan doa adalah ibadah . Istighosah hanya kepada Allah adalah tauhid dan minta tolong kepada lain Nya adalah syirik dalam hal yang hanya Allah yang mampu . Lihatlah dalil yang jelas sbb :
قَالَ تَعَالَى(( فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ )) ( العنكبوت : 65)
فَانْظُرْ رَحِمَنِي اللهُ وَإِيَّاكَ كَيْفَ سَمَّى اللهُ إِسْتِغَاثَتَهُمْ دُعَاءً وَسُمِّىَ إِفْرَادُهُ بِالإِسْتِغَاثَةِ إِخْلاَصٌ وَسُمِّىَ إِسْتِغَاثَةُ الْمُشْرِكِيْنَ بِأَصْناَمِهِمْ إِذَا نَجَوْا إِلَى اْلبَرِّ شِرْكاً
Allah taala berfirman :
Bila mereka naik kapal , mereka minta kepada Allah dengan memurnikan agama kepadaNya . Ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di darat , tahu – tahu mereka syirik lagi . Al ankabut 65 .
Lihatlah , semoga Allah memberikan rahmat kepadaku dan kepadaMu , bagaimanakah Allah memberikan nama kepada istighosah mereka dengan doa . dan Allah juga memberikan nama istighosah hanya untuk Allah di anggap ihlas . Istighosah kaum musrikin kepada berhala – berhala mereka ketika mereka selamat sampai di darat di katakan syirik . [5]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kita katakan : Hadis tsb husus dengan salam yang di sampaikan kepada Nabi SAW .
Hadis tsb adalah lemah karena perawi bernama Muhammad bin Ziyad
وَ قَالَ ابْنُ مَنْدَةَ : ضَعِيْفٌ
Ibnu Mandah berkata : Muhammad bin Ziyad adalah lemah[6]
Sudah cukup Imam Muslim dan Bukhari , Abu Dawud , Tirmidzi , Ibnu Majah tidak berani mencantumkan hadis tsb dalam kitab mereka .
Dan menurut penilaian al Bazzar sendiri , hadis tsb di katakan nyeleneh , dan bertentangan dengan ayat :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30)
Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).[7]
Bila Rasulullah SAW dalam kuburannya hidup apakah nabi – nabi yang lain juga hidup dan ini akan bertentangan dengan ayat :
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ
“Kami tidak menjadikan seorang pun sebelum engkau (hai Nabi), hidup kekal abadi.” (al-Anbiya’: 34)
Waktu Rasulullah SAW masih hidup dan banyak orang yang membaca sholawat kepadanya dan beliau tidak mengerti , para malaikat juga tidak ada yang memberi tahu beliau bahwa fulan bin fulan telah membaca sholawat kepada mu dan fulan bin fulan tidak .
Baca sholawat itu doa untuk Rasulullah SAW supaya di beri rahmat dan hanya Allah yang tahu , lalu untuk apakah Rasulullah SAW di beri tahu dan nabi – nabi yang lain yang telah menerima bacaan salam dari umatnya kok tidak di beri tahu . Apakah mereka itu juga hidup seperti Rasulullah SAW gitu , lalu betapa capeknya nabi Adam bila sejak meninggalnya sampai sekarang masih hidup . Lalu bagaimanakah tentang rizekinya . Yang penting kita tidak menjumpai dalil yang valid dan tidak cacat untuk itu .
Lihat saja bila kita mendapat doa selamat dari orang atau doa rahmat darinya , apakah kita di beri tahu oleh malaikat bahwa dia telah mendoakan kepada kita . dan selama hidup kita ternyata pemberitahuan tsb tidak ada . Begitu juga para nabi ketika di bacakan shalawat untuknya.
Apakah kita masih bersikukuh beritikad seperti itu sekalipun tanpa dalil ? Sunggug berdosa kita bila kita lakukan seperti itu karena ada ayat :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [8]
Jadi sayang sekali bila anda menggunakan dalil itu untuk menyatakan bahwa husus Rasulullah SAW yang diberi tahu ada umatnya yang baca salam . Tiada hadis sahih yang menyatakan seperti . Bila tidak ada , maka kehususan itupun harus di buang saja dan tidak usah di perhatikan lagi .Lebih baik pikir yang lain yang bermanfaat .
Anda menyatakan lagi :
ثُمَّ إِنَّهُ خَاصٌّ ِبالنَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا دَخَلَ عَلِيٌّ وَالْحُسََيْنُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَالْجَيْلاَنِي وَالْبَدَوِي وَالرِّفَاعِي ؟!!
Hadis itu husus pada Nabi SAW , lalu mengapa Ali , Husain , Jailani , Badawi dan Rifa`I di masukkan ke sana .
Jadi dalil lemah tadi tidak usah di perhatikan . Untuk nabi atau Husain , Sunan Giri , Kali jogo , Jailani , Badaqi , Ahmad Tijani tidak boleh di mintai tolong dan mereka sudah tidur di kuburannya sebagaimana ayat :
مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan merekaMereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.[9]
Ayat tsb menjelaskan bahwa ahli kubur , baik nabi atau bukan adalah tidur dan kuburan sebagai tempat peristirahatan terahir . Dan banyak kalangan awam yang menyatakan kepada orang yang meninggal dunia , dia telah beristirahat . lalu siapakah yang menyatakan bahwa Nabi SAW hidup di alam Barzah . Bila ada dalilnya , manakah ? Bila ada lantas dalilnya lemah , maka tinggalkan saja dari pada kita meninggalkan ayat al quran lalu mengambil dalil lemah . Ini sama dengan mengambil cincin bermata mutiara lalu dibuangnya ke sampah dan di ganti dengan cincin kawat . Orang lain memandangnya gila dan sama sekali tidak rasional dan tidak layak di jadikan ajaran budha apalagi ajaran Islam .
Hanya orang hidup yang bisa mendengar ,. Pengikut madzhab hanafi pernah bikin buku tebal yang menerangkan dengan dalil – dalil yang valid yang menerangkan bahwa mayat siapapun tidak bisa mendengar . Allah berfirman :
وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي اْلقُبُوْرِ
dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.[10]
Memang hadis lemah yang menyatakan bahwa bacaan sholawat di kirimkan kepada Nabi SAW itu di buat dalil oleh orang yang bertawassul bahkan mengajak masarakat awam agar bertawassul kepada nabi – nabi , wali – wali di seluruh dunia , di darat atau di laut bahkan di angkasan bila ada , lelaki maupun perempuan . Bahkan minta – minta kepada mereka dan di kasidahkan lalu di buat sholawatan ketika akan menjalankan salat wajib . Bila tidak di ingatkan , kasihan mereka menjalankan kesyirikan . Bila di ingatkan ,kita di tuduh wahabi atau lain line.
Allah berfirman :
ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ
Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang dimintai . Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. ( 12 Ghofir ) .
Dan ingatlah firmanNya :
أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.[11]
Dalam http://www.islamweb.net/ tentang hadis malaikat yang menyampaikan sholawat pada nabi itu sbb :
الْحُكْمُ الْمَبْدَئِي: إِسْنَادُهُ ضَعِيْفٌ وَيُحَسَّنْ إِذَا تُوْبِعَ
Hukum sementara , sanadnya lemah dan bisa naik ke hasan bila ada pendukungnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan