Partai Salafi An-Nur mengkritik pemerintah terkait karena rencana pemerintah Mesir untuk meminjam dari lembaga keuangan internasional daripada menerapkan rencana penghematan.
"Kami menentang transaksi riba," kata juru bicara partai Muhammad Nur. "Sebelum meminjam, kita harus tahu di mana kita berdiri secara finansial," tambahnya, menunjukkan bahwa ada sekitar LE1 triliun dana swasta di lembaga pemerintah, di samping uang yang tersedot ke luar negeri oleh rezim sebelumnya.
Nur juga mengatakan bahwa jika Mesir meminjam pinjaman sebesar 3,2 miliar dolar AS yang itu adalah negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF), pemerintah sementara Perdana Menteri Kamal Al-Ganzouri harus tinggal sampai defisit anggaran pulih, yang itu berarti akan menjadi beban pemerintah berikutnya dengan bunga pinjaman.
"Kenapa meminjam jika kita punya uang?" tanya Nur. "Dan jika kita tidak memilikinya, kemana uang itu pergi?"
"Bank-bank Eropa meminjamkan uang sesuai dengan Syariah Islam," ujar Nur. "Mengapa kita tidak meminjam dari mereka?" (fq/amay)
Sumber: eramuslim
Komentarku ( Mahrus ali ):
Memang sistem riba itu sistem kapitalis bukan islami tapi kufri, membahayakan bukan menyelamatkan, menyengsarakan bukan membahagiakan. Hindarilah, jangan terus di jalankan, bila ingin selamat bukan bahaya. Bacalah lagi disini:
23 Mar 2011
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan