Sekelompok pasukan keamanan pada hari Selasa kemarin (3/1) menyerbu kompleks dari keluarga Abu Sayaf di Jaffa dan menyita speaker yang digunakan muadzin untuk mengumandangkan adzan di sebuah masjid yang terletak di tempat itu.
Sekitar pukul 09:20, puluhan petugas keamanan tiba di tempat kejadian dan menyerbu kompleks. Beberapa menit kemudian mereka pergi dengan membawa speaker.
Sebuah artikel yang diterbitkan di Yedioth Tel Aviv pekan lalu mengungkapkan bahwa keluarga Abu Sayaf telah membuat sebuah sistem pengeras suara di masjid, dan mengumandangkan panggilan adzan untuk shalat lima waktu.
Konon banyak warga Yahudi di sekitar jalan mengeluh kerasnya volume adzan, dan menyebutnya sebagai gangguan.
Keluarga Abu Sayaf mengklaim langkah pasukan keamanan ini datang terkait RUU terakhir yang dibahas Knesset, yang disebut "RUU Muadzin," yang mengusulkan untuk membatasi seruan adzan untuk shalat.
"Kami telah shalat di masjid ini selama bertahun-tahun, dan beberapa bulan lalu kami menyiapkan beberapa speaker untuk memanggil orang untuk shalat. Para tetangga tidak mengeluh. Dan kami tidak menerima surat peringatan," klaim Ali Abu Sayaf. "Tiba-tiba, puluhan polisi datang dan membongkar dan mengambil speaker.
"Kami menjaga toleransi, jika mereka meminta kami mengurangi volume adzan maka hal itu akan kami lakukan, kami akan mengundang mereka untuk minum kopi dan menurunkan volume speaker," tambahnya.
Ketua lingkungan yang berdekatan dengan kompleks Abu Sayyaf, Kamal Agbaria mengatakan dalam tanggapannya: "Polisi bertindak seolah-olah mereka sedang melakukan operasi militer untuk semua maksud dan tujuan ini.
"Ini adalah rumah ibadah yang berfungsi sebagai masjid. Langkah ini merupakan bagian dari upaya negara untuk melegalisasi 'RUU Muadzin. Ini merupakan pelanggaran atas kebebasan beribadah. Jumat selanjutnya kami akan mengadakan shalay massal dan melakukan aksi protes, "katanya menambahkan.(fq/ynet)
Mulai Terapkan RUU Muadzin, Israel Sita Speaker Masjid di Jaffa
Komentarku ( Mahrus ali ):
Adzan adalah panggilan dengan nama Allah bukan panggilan dengan nama setan, bukan teriakan musik, bukan suara orkes band atau Melayu atau suara band underground, mengapa manusia terganggu dengannya dan senang mendengar musik band. Memang begitulah bila kaum yahudi atau non muslim yang berkuasa di suatu negara, suara adzanpun tidak boleh di dengungkan di masjid – masjid. bahkan di china masjidnya pun di robohkan.Baca kembali di sini:
Namun bila kaum muslimin yang berkuasa bukan yang tertindas,maka ide toleransi beragama, pluralisme akan di angkat di media – media massa dan islam yang rahmatan lil alamin yang selalu di benarkan dan Islam yang kaffah keliru.
Ingatlah firmanNya:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.[1]
Artikel Terkait
luar biasa beritanya.....sangat bermanfaat
BalasHapus