Jakarta (ANTARA News) - Internet saat ini sudah melekat dalam setiap segi kehidupan, rasanya tidak ada kegiatan sehari-hari yang luput dari pemanfaatan teknologi dunia maya.
Banyak kemudahan yang didapat dari internet, mulai dari mencari informasi terbaru, berita-berita terhangat, menambah teman dari berbagai belahan dunia lewat jejaring sosial, `chatting`, berkirim surat elektronik hingga jual-beli pun dilakukan lewat internet.
Tidak dipungkiri, selain begitu banyak manfaat yang sangat membantu kegiatan manusia, internet juga memberi dampak negatif jika disalahgunakan.
Sejak merebaknya penggunaan jejaring sosial yang notabene menggunakan internet, banyak kasus bermunculan. Tidak sedikit juga pelecehan seksual, pornografi dan kekerasan terjadi.
Bermula dari perkenalan lewat jejaring sosial seperti Facebook, semua bisa terjadi. Mulai dari yang nyeleneh seperti kasus Umar yang menikahi Icha alias Rahmat Sulistiyo hingga penculikan anak akibat korban facebook.
Rasanya tidak ada yang bisa membatasi siapa pun untuk "menyedot" informasi dari internet, tidak perduli layak atau tidak untuk dikonsumsi segala usia.
Dominasi dunia barat dalam mengendalikan teknologi, seakan tidak memberi pilihan bagi generasi muda. Jadilah anak-anak muda termasuk generasi muda muslim berlomba-lomba memakai produk-produk dunia maya barat yang mayoritas non muslim dan mungkin tidak sesuai ajaran Islam.
Sebuah riset pada Januari 2010 menunjukkan, dari 20 situs terbesar di dunia, 19 diantaranya berasal dari Amerika. Di tempat tertinggi ada google (150 juta pengguna) diikuti yahoo, facebook, ebay dan youtube. Di urutan 20 ada yandex (26 juta) dari Rusia.
Data pada 2011 menunjukkan Indonesia menduduki peringkat tertinggi muslim pengguna internet yaitu mencapai 35 juta dan diperkirakan pada 2020 akan mencapai lebih dari 100 juta pengguna.
Sedangkan negara-negara muslim lainnya seperti Turki, Iran, Mesir bahkan Arab Saudi muslim pengguna internet masih di bawah Indonesia rata-rata sekitar 15 juta pengguna.
Internet Halal
Di tengah persaingan dunia maya yang semakin ketat saat ini, hadir terobosan internet dengan jaminan halal yang diperuntukkan khusus bagi muslim.
Salam World muncul di tengah-tengah kegalauan orang tua dan keluarga atas perkembangan jejaring sosial yang terlalu longgar dimana pornografi dan kekerasan dianggap hal biasa.
Salam World, mengusung tema halal dan harmless content, menjadi jejaring pertama di dunia yang membawa nilai-nilai Islam yang diperuntukkan bagi 1,5 miliar muslim seluruh dunia.
Salam World yang disingkat SW akan menebarkan nilai-nilai toleransi, menjadi jembatan bagi umat Islam di berbagai tempat di dunia serta jembatan emas antara muslim dan pemeluk agama lainnya. Yang tidak kalah penting, SW mengusung nilai-nilai keluarga dan mendorong kehidupan yang harmoni.
Internet halal salamworld.com saat ini bermarkas di Istambul, Turki, menggunakan bahasa negara-negara yang berpenduduk muslim, termasuk Bahasa Indonesia.
Peluncuran besar-besaran Salam World yang berkantor pusat di Istambul, Turki akan dilakukan pertengahan 2012. Sementara Indonesia akan menjadi kantor untuk kawasan Asia Tenggara karena memiliki pengguna internet muslim terbesar di dunia yaitu mencapai 35 juta.
"Salam World adalah jejaring pertama di dunia yang membawa nilai-nilai Islam yang diperuntukkan bagi 1,5 miliar muslim seluruh dunia," kata Kepala Bagian Kerja Sama Salam World, Nedim Kaya.
Terdapat 1,5 miliar muslim di dunia yang 54 persennya terdiri atas golongan muda dibawah 25 tahun. Di Rusia dan negara-negara pecahannya saja ada 85 juta muslim. Diperkirakan dalam 10 tahun mendatang, pengguna internet dari kalangan muslim akan naik menjadi 700 juta.
Gandeng Ormas Islam
Sebagai upaya untuk meningkatkan pengguna jejaring sosial muslim tersebut, Salam World menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan menandatangani nota kesepahaman bersama sejumlah organisasi Islam lainnya seperti Muhammadiyah.
Ketua Kerja Sama dan hubungan Internasional MUI, KH Muhyiddin Junaidi mengatakan kerja sama antara Salam World dan MUI berupa penyedia informasi berkaitan dengan nama-nama organisasi Islam di bawah MUI, peninggalan budaya muslim dan acara-acara penting yang dihelat MUI baik yang bersifat internal maupun eksternal.
MUI nantinya akan mensosialisasikan bahwa telah ada internet halal dan meminta kepada umat Islam untuk memanfaatkan jejaring sosial tersebut karena selain mempunyai konten yang tidak berbahaya juga bersifat edukatif dan info yang lengkap.
"Kita sangat berkepentingan agar jejaring sosial ini bisa diakses sebanyak mungkin oleh generasi muda muslim," kata Muhyiddin.
Selain itu, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin digaet sebagai salah satu pimpinan dari program internet halal tersebut.
Din mengaku mengapresiasi program internet halal dan mendukung secara total karena dianggap sangat strategis untuk masa depan terutama bagi generasi muda.
Salam World akan menampilkan halal internet sebagai tandingan internet lainnya terutama pada konten sehingga 300 juta muslim pengguna internet terlindungi dari konten yang berbahaya seperti berbau pornografi dan kekerasan.
Menurut Din, Salam World akan menjadi jalur informasi bagi masyarakat muslim karena selama ini muslim kalah dalam bidang tersebut.
Salam World akan membangun sendiri server dan sistem keamanannya sehingga terjamin keamanan.
"Muhammadiyah merasa berkepentingan dan berkewajiban untuk berbagi konten islami khususnya di Indonesia. Nanti saya akan buat tim yang khusus membuat konten tersebut," tambah Din.
Din menambahkan, adanya internet halal di Indonesia penting karena Indonesia adalah negara yang paling besar penduduk muslimnya dan 35 juta di antaranya adalah pengguna internet.
(D016)
Banyak kemudahan yang didapat dari internet, mulai dari mencari informasi terbaru, berita-berita terhangat, menambah teman dari berbagai belahan dunia lewat jejaring sosial, `chatting`, berkirim surat elektronik hingga jual-beli pun dilakukan lewat internet.
Tidak dipungkiri, selain begitu banyak manfaat yang sangat membantu kegiatan manusia, internet juga memberi dampak negatif jika disalahgunakan.
Sejak merebaknya penggunaan jejaring sosial yang notabene menggunakan internet, banyak kasus bermunculan. Tidak sedikit juga pelecehan seksual, pornografi dan kekerasan terjadi.
Bermula dari perkenalan lewat jejaring sosial seperti Facebook, semua bisa terjadi. Mulai dari yang nyeleneh seperti kasus Umar yang menikahi Icha alias Rahmat Sulistiyo hingga penculikan anak akibat korban facebook.
Rasanya tidak ada yang bisa membatasi siapa pun untuk "menyedot" informasi dari internet, tidak perduli layak atau tidak untuk dikonsumsi segala usia.
Dominasi dunia barat dalam mengendalikan teknologi, seakan tidak memberi pilihan bagi generasi muda. Jadilah anak-anak muda termasuk generasi muda muslim berlomba-lomba memakai produk-produk dunia maya barat yang mayoritas non muslim dan mungkin tidak sesuai ajaran Islam.
Sebuah riset pada Januari 2010 menunjukkan, dari 20 situs terbesar di dunia, 19 diantaranya berasal dari Amerika. Di tempat tertinggi ada google (150 juta pengguna) diikuti yahoo, facebook, ebay dan youtube. Di urutan 20 ada yandex (26 juta) dari Rusia.
Data pada 2011 menunjukkan Indonesia menduduki peringkat tertinggi muslim pengguna internet yaitu mencapai 35 juta dan diperkirakan pada 2020 akan mencapai lebih dari 100 juta pengguna.
Sedangkan negara-negara muslim lainnya seperti Turki, Iran, Mesir bahkan Arab Saudi muslim pengguna internet masih di bawah Indonesia rata-rata sekitar 15 juta pengguna.
Internet Halal
Di tengah persaingan dunia maya yang semakin ketat saat ini, hadir terobosan internet dengan jaminan halal yang diperuntukkan khusus bagi muslim.
Salam World muncul di tengah-tengah kegalauan orang tua dan keluarga atas perkembangan jejaring sosial yang terlalu longgar dimana pornografi dan kekerasan dianggap hal biasa.
Salam World, mengusung tema halal dan harmless content, menjadi jejaring pertama di dunia yang membawa nilai-nilai Islam yang diperuntukkan bagi 1,5 miliar muslim seluruh dunia.
Salam World yang disingkat SW akan menebarkan nilai-nilai toleransi, menjadi jembatan bagi umat Islam di berbagai tempat di dunia serta jembatan emas antara muslim dan pemeluk agama lainnya. Yang tidak kalah penting, SW mengusung nilai-nilai keluarga dan mendorong kehidupan yang harmoni.
Internet halal salamworld.com saat ini bermarkas di Istambul, Turki, menggunakan bahasa negara-negara yang berpenduduk muslim, termasuk Bahasa Indonesia.
Peluncuran besar-besaran Salam World yang berkantor pusat di Istambul, Turki akan dilakukan pertengahan 2012. Sementara Indonesia akan menjadi kantor untuk kawasan Asia Tenggara karena memiliki pengguna internet muslim terbesar di dunia yaitu mencapai 35 juta.
"Salam World adalah jejaring pertama di dunia yang membawa nilai-nilai Islam yang diperuntukkan bagi 1,5 miliar muslim seluruh dunia," kata Kepala Bagian Kerja Sama Salam World, Nedim Kaya.
Terdapat 1,5 miliar muslim di dunia yang 54 persennya terdiri atas golongan muda dibawah 25 tahun. Di Rusia dan negara-negara pecahannya saja ada 85 juta muslim. Diperkirakan dalam 10 tahun mendatang, pengguna internet dari kalangan muslim akan naik menjadi 700 juta.
Gandeng Ormas Islam
Sebagai upaya untuk meningkatkan pengguna jejaring sosial muslim tersebut, Salam World menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan menandatangani nota kesepahaman bersama sejumlah organisasi Islam lainnya seperti Muhammadiyah.
Ketua Kerja Sama dan hubungan Internasional MUI, KH Muhyiddin Junaidi mengatakan kerja sama antara Salam World dan MUI berupa penyedia informasi berkaitan dengan nama-nama organisasi Islam di bawah MUI, peninggalan budaya muslim dan acara-acara penting yang dihelat MUI baik yang bersifat internal maupun eksternal.
MUI nantinya akan mensosialisasikan bahwa telah ada internet halal dan meminta kepada umat Islam untuk memanfaatkan jejaring sosial tersebut karena selain mempunyai konten yang tidak berbahaya juga bersifat edukatif dan info yang lengkap.
"Kita sangat berkepentingan agar jejaring sosial ini bisa diakses sebanyak mungkin oleh generasi muda muslim," kata Muhyiddin.
Selain itu, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin digaet sebagai salah satu pimpinan dari program internet halal tersebut.
Din mengaku mengapresiasi program internet halal dan mendukung secara total karena dianggap sangat strategis untuk masa depan terutama bagi generasi muda.
Salam World akan menampilkan halal internet sebagai tandingan internet lainnya terutama pada konten sehingga 300 juta muslim pengguna internet terlindungi dari konten yang berbahaya seperti berbau pornografi dan kekerasan.
Menurut Din, Salam World akan menjadi jalur informasi bagi masyarakat muslim karena selama ini muslim kalah dalam bidang tersebut.
Salam World akan membangun sendiri server dan sistem keamanannya sehingga terjamin keamanan.
"Muhammadiyah merasa berkepentingan dan berkewajiban untuk berbagi konten islami khususnya di Indonesia. Nanti saya akan buat tim yang khusus membuat konten tersebut," tambah Din.
Din menambahkan, adanya internet halal di Indonesia penting karena Indonesia adalah negara yang paling besar penduduk muslimnya dan 35 juta di antaranya adalah pengguna internet.
(D016)
Editor: Aditia Maruli
Judul asli: "Salam World" internet halal untuk muslim
Kamis, 15 Desember 2011 15:51 WIB | 2386 Views
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ada artikel lagi sbb:
SalamWorld.com Bakal Menggantikan Facebook untuk Muslim?
OPINI | 18 December 2011 | 06:11 200 2 Nihil
Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan informasi dari salah satu teman saya pemilik SalingSapa.com bahwa akan ada semacam pertemuan para penggagas SalamWorld.com dengan Majelis Ulama Indonesia di Jakarta, bahkan acanya dibuat live oleh SalingSapaTV. Satu hal yang membuat saya bangga adalah mimpi SalamWorld yang ingin menjadikan sebuah situs sosial media dengan member 500 juta…waw..setengahnya dari Facebook…Luar biasa….andai saja ada Syahrini mungkin akan bilang “Alhamdulillah yah sesuatu”..
Dibelakang kebanggaan saya akan mimpi itu, jujur diri ini menyimpan banyak pertanyaan mengingat saya sendiri bergelut di dunia Sosial Network muslim mulai tahun 2003 begitu sulitnya menumbuhkan situs jenis ini..hehe..mungkin karena kurang ahli yah? atau terlalu idealis? atau juga gak ada investor? …bisa jadi jawabanya Ya semua…
Beberapa hal yang saya sayangkan atas mimpi itu adalah (kali-kali memberikan masukan) bagaimana SalamWorld “memulai” mimpi yang besar itu.
Pertama, dari pemilihan nama domain yang terkesan panjang untuk ukuran media yang besar, kenapa tidak mencari yang lebih pendek dengan pelafalan 2 buah suku kata, semisal fasebuk, yahu, gugel…orang akan mudah mengingatnya ketimbang SalamWorld. Beberapa kali saya salah ketik ketika membuka SalamWord…tuh kan salah…maksudnya ketika membuka SalamWorld…kemungkinan-kemungkinan ini yang tetap harus diperhatikan, andai saja nantinya SalamWord..tuh salah lagi….maksud saya SalamWorld dipromosikan secara besar-besaran…situs salamword.com tentu akan menerima imbasnya…alias promosi gratis dari orang yang salah ketik.
Membangun sebuah sosial media bukan seperti membalikan telapak tangan…kalaupun dipaksakan seperti membalikan telapak tangan..mungkin diatas telapak tangan itu disimpan 50 kg barbel..alias susah dibalikan…melihat dari pengalaman facebook, yang dibangun secara bertahap…namun konsisten dalam melakukan perbaikan. Saya pikir lebih baik dikembangkan dulu dari pada membangun opini media bahwa akan ada sosial network khusus muslim yang diawali dengan penyuntikan dana 50 juta dollar amerika….sebentar saya hitung yah..kalau kurs itu 9.300 maka setara dengan 465.000.000.000 rupiah..
Menggandengn MUI memang hal yang tidak salah, namun sepertinya akan lebih efektif jika menggandeng langsung NU, Muhammadiyah, Persis dan organisasi keislaman lainnya yang memang langsung kena ke komunitasnya, walaupun belum tentu juga effektif. Yang paling efektif jikalau harus menggandeng suatu organisasi atau perseorangan adalah dengan menggandeng Ulamanya. Saya masih ingat ketika salingsapa.com menggandeng Ust. Arifin Ilham, Nasarudin Ummar, Aa Gym dan Yusuf Mansyur yang memang sudah punya komunitas..kalau anggap saja setiap orang punya 1juta fans di Facebook maka ketika mengajak jamaahnya setidaknya ada 4 juta jamaah yang bisa digiring ke Sosial media SalamWord …ah salah ketik lagi…maksud saya SalamWorld.com
Saya iseng untuk mencoba trace dimana server SalamWorld berada…ah ketemu..ternyata disimpan di Rusia…kenapa disimpan dirusia yah?….timbul pertanyaan….sepertinya yang buat salamworld orang rusia mungkin..atau kebetulan saja disimpen dirusia. Pangsa pasar sosial network khususnya muslim adalah Asia Tenggara dimana Indonesia sebagai pengguna terbanyak Facebook dan Twitter…kenapa tidak disimpan di Indonesia saja yah? ketika disimpan di Indonesia mungkin muslim indonesia akan lebih memiliki ketimbang di Rusia, saya pikir Bandwith di Indonesia tidak kalah gede..selain itu orang Indonesia akan lebih cepat aksesnya…sebagai “calon” pengguna terbanyak.
Setelah TransCorp mengakuisisi Detik.com, Djarum Super mengakuisis Kaskus, GroupOn mengakuisisi Disdus.com …saya pikir SalamWord…ah salah lagi…SalamWorld kenapa gak akuisisi saja situs yang “belum gede” untuk dijadikan permulaan..tentu harus memilih situs mana yang layak dikembangkan…
Semua yang saya sampaikan diatas hanya sebagai curhat saja…tapi kesemuanya itu tertutup oleh rasa senang saya bahwa ada segelintir orang disana yang ingin membuat sesuatu untuk kebaikan umat…mudah-mudahan bukan untuk membuat facebook tandingan…kalau tolak ukurnya hanya facebook saya pikir akan terus dibawah bayang-bayang facebook…dan semoga juga cepat terealisasi…dan termainten dengan baik nantinya. Muxlim.com adalah salah satu contoh yang mempunyai mimpi itu, namun sampai sekarang belum juga berkembang…mudah-mudahan SalamWorld.com bisa merubah semuanya
Komentarku ( Mahrus ali ):
Seluruhnya bukan sebagiannya dalam rangka mengajak manusia kepada kebaikan, bukan kepada kejelekan dengan berbagai metode bukan satu metode atau satu gaya tapi ribuan, bahkan jutaan gaya untuk menarik minat manusia bukan memadamkan minat mereka kepada Islam bukan kepada Kristen,Yahudi, Budha, Hindu, Konghucu, atheis, Sekuler, Wihdatul wujud, Syi`ah, ahli bid`ah, Thariqat wahidiyah, Naqsyabandiyah, Qadiriyah, Liberal, Sosialisme, kapitalisme, nasionalisme, kesukuan atau budaya leluhur yang kafir bukan budaya leluhur yang muslim.
Ini semua terangkum dalam perintah jihad, bukan larangan jihad sebelum ada imam sebagaimana konsepsi HTI. Ingatlah firmanNya:
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. Al Haj 78
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan