Jumat, Januari 13, 2012

Bentuk polisi syariat yang ber amar ma`ruf

Raja Arab Saudi Abdullah pada Jumat kemarin (13/1) mengganti kepala polisi syariah negara itu, yang memberlakukan kepatuhan kepada hukum Syariah.
Tidak ada alasan yang diberikan terkait pergantian Syaikh Abdulaziz al-Humain dengan Syaikh Abdulatif Al Al-Syaikh dalam putusan kerajaan, yang diumumkan oleh kantor berita negara.
Pasukan polisi syariah dikenal secara resmi sebagai organisasi yang mengkampanyekan amar ma'ruf nahy munkar.
Petugas melakukan patroli di jalan-jalan di negara itu untuk meyakinkan bahwa toko-toko ditutup pada waktu jam shalat, mengawasi pakaian warga, dan mengawasi dan mencegah terjadinya ikhtilat.
Raja Abdullah mengumumkan kenaikan besar dalam anggaran polisi syariah pada bulan Maret tahun lalu. Beberapa analis melihat langkah tersebut sebagai hadiah untuk mendukung pembentukan moral agama selama pemberontakan Musim Semi Arab.
Anggota keluarga Syaikh Abdulatif Al Al-Syaikh, merupakan keturunan langsung dari syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, pendiri resmi sekolah Wahhabi Arab Saudi, berperan sebagai Grand Mufti, kepala penasehat Dewan Syura dan menteri Urusan Islam.
Keluarganya erat bersekutu dengan keluarga penguasa Al Saud dalam suatu hubungan yang mengikat melalui pernikahan.(fq/wb)
Sumber: eramuslim

Komentarku ( Mahrus ali ):
    Polisi syariat di sini selalu menjalankan amar ma`ruf dan nahi munkar – perintah kebajikan dan melarang kemunkaran – bukan perintah kemunkaran anti kebaikan. Mirip sekali dengan ayat:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.   Surat 3 – Ali imran, ayat 110.
Artikel Terkait

6 komentar:

  1. Pak, bagaimana semestinya sikap saya terhadap 4 Imam Mazhab? Sementara saya ini awam dalam masalah agama. Bagaimana juga akhlak saya seharusnya terhadap beliau-beliau itu? Terima kasih, Pak.

    BalasHapus
  2. Terimalah pendapat mereka yang cocok dengan quran dan hadis dan tolak yang tidak cocok dengan keduanya tanpa mencaci kepada mereka. Wajar sekali sebagai manusia bila suatu saat mereka itu keliru.

    BalasHapus
  3. Baik. Tetapi saya wajib menghormati mereka kan, Pak?

    BalasHapus
  4. Bagaimana jika bapak juga menerbitkan buku tentang meluruskan kesalahpahaman tentang Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan buku tentang bermazhab? Saya kira itu sangat penting, Pak. Maaf kalau bapak tidak berkenan.

    BalasHapus
  5. hurmatilah, jangan hina mereka dan lain mereka dari kalangan kaum mukminin bukan kafirin

    BalasHapus
  6. Saya mendahulukan bahas kesyirikan yang bersarang di lingkungan kita, bukan di lain lingkungan kita. Untuk apa yang anda sarankan bukan perioritas saya, mungkin orang lain

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan