Rabu, Januari 11, 2012

Mahmoud Ahmadinejad rukun dengan negara komunisme

Kamis, 12 Januari 2012 11:35 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengecam kapitalisme Barat saat memberikan pidato di University of Havana, Cuba, Rabu  (11/1). Ahmadinejad menggelar lawatan ke negara-negara sahabat Iran di Amerika latin.

Ahmadinejad bertemu dengan Presiden Raul Castro secara pribadi dan diperkirakan akan bertemu dengan Fidel Castro. Di universitas yang memberinya gelar doktor kehormatan tersebut, Ahmadinejad mencerca Amerika Serikat dan sekutunya. Dia mengatakan kapitalisme merupakan akar dari perang yang selama ini terjadi.

"Syukurlah kita siap menjadi saksimata runtuhnya sistem kapitalis," kata Ahmadinejad. ''Ketika mereka tak memakai logika, mereka beralih memakai senjata untuk membunuh dan menghancurkan.''

Ahmadinejad menggambarkan hubungannya dengan Kuba sebagai solidaritas antar dua bangsa revolusioner. Meskipun, kedua negara tersebut cukup berbeda. Pemerintahan Iran berdasarkan agama Islam, sedang Fidel Castro adalah seorang atheis selama beberapa dekade.

Selama pidatonya, Ahmadinejad tidak menyinggung mengenai ilmuwan nuklir yang tewas terkena serangan bom. Namun demikian, Pemerintah Iran menuduh Israel, Amerika Serikat dan Inggris melakukan pembunuhan ilmuwan nuklir asal Sharif University itu.
 

Redaktur: Didi Purwadi
Reporter: Lingga Permesti
Sumber: AP

Judul asli: Ahmadinejad Kecam Kapitalisme Barat


Komentarku ( Mahrus ali ):
  Anda mengecam bukan memuji kapitalisme barat benar, tidak salah, bijak bukan serampangan, berdasarkan realita bukan hurofat atau hayalan di lapangan bukan dalam buku berupa teori bukan peraktek. Namun mengapa anda tidak menyinggung sosialis, tidak memuji juga tidak mengecam. Pada hal bila di sebut kapitalisme, maka orang masih berpikir lagi atau terkesan dlm pikirannya  sosialisme yang anti agama itu, bahkan lebih kejam kepada kemanusiaan bukan kasihan kepada mereka.
     Mengapa Negara anda mendekat kepada Negara sosialisme atau komunisme dan menjauh dengan Negara – Negara Islam bukan Negara kafir di sekitar anda. Ingatlah firmanNya:

لاَيَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلاَّ أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً
Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali  ( teman / kekasih ) dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.(Ali Imran 21

Baca lagi disini:

06 Mei 2011
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan