JAKARTA l SURYA Online — Lola Amaria (33) tak pernah main-main dengan dunia film. Setelah sukses dengan film Minggu Pagi di Victoria Park, sejak setahun belakangan aktris dan sutradara ini mondar-mandir antara Indonesia dan China.
“Aku sedang riset untuk bikin film berikutnya,” tutur Lola, akhir pekan ini di Jakarta. Riset seperti kata kunci bagi Lola dalam setiap filmnya.
Perempuan hitam manis ini sedang menyusuri lagi orang-orang China perantauan yang pernah tinggal di Indonesia. Lola antara lain mendatangi kota Shenzhen, Guangzhou, dan Wuhan untuk bertemu mereka yang dahulu terkena PP Nomor 10 Tahun 1959 dan harus “rela” meninggalkan Indonesia.
Sementara, tutur Lola, judul filmnya Hua Qiao, yang berarti orang-orang China perantauan. “Sekarang masih terus riset sambil menulis skenario. Doain sekitar November tahun ini shooting sudah bisa dimulai di China dulu,” katanya.
Soal riset itu, Lola menambahkan, bukan hanya karena ini menyangkut sejarah, melainkan penting juga membuat film semakin dekat dengan realitas aslinya. “Banyak, lho, dari mereka yang sampai kini masih ingin tinggal di Indonesia,” ujar Lola.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Bisnismu wahai Lola Amaria baik menurut pandangan orang yang tidak perduli terhadap ajaran Allah tapi sangat peduli dengan ajaran setan, ia bagus menurut pandangan nasionalis yang tidak agamis bukan menurut pandangan orang yang ahli hadis dan Quran. Ia bisnis yang jelek menurut ahli bid`ah apalagi menurut ahli hadis. Bertobatlah, jangan terus berbisnis kedurhakaan dan ingat hidup didunia ini bukan di akhirat nanti hanya sementara bukan selamanya. Apakah kamu tidak tahu ayat ini:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ﴿٣٥﴾
035. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. Anbiya` 35
Anda akan di kembalikan kepada Allah bukan kepada setan di Neraka, ;lalu apakah kamu dalam keadaan bisnismu yang penuh dengan kemungkaran itu tidak malu bertemu dengan Allah dalam keadaan seperti itu.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan