Minggu, Januari 15, 2012

Keluar dari partai lebih baik

BANDUNG l SURYA Online - Mantan Ketua Umum PAN yang kini menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB PII), Soetrisno Bachir, menuturkan pengalamannya selama berpolitik lebih banyak dosa daripada pahalanya.
“Cuma pengalaman saya di partai politik itu lebih banyak dosa daripada pahalanya kira-kira seperti,” kata Soetrisno Bachir, usai memberikan pengarahan kepada kader PII Jawa Barat di Bandung, Sabtu.
Ia menambahkan, setelah dirinya keluar dari partai politik ia merasa seperti keluar dari kegelapan dan mendapatkan sebuah pencerahan.
“Saya keluar dari partai itu seperti diselamatkan dari kegelapan menuju ke cahaya,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pengalaman yang dilaluinya tersebut menjadi salah satu alasan bagi dirinya untuk memutuskan untuk kembali menggeluti dunia bisnis.
Soetrisno mengatakan, meskipun dirinya memiliki pengalaman pahit selama bergabung dalam partai politik namun dirinya tidak pernah melarang bagi kader dan alumni PII untuk berpolitik.
“Silahkan saja berpartai. Saya punya pengalaman pahit, pengalaman itu jadi modal kita melangkah. Banyak yang masih ada di PII yang berasal dari partai,” kata Soetrisno.
Dia mengatakan, PII juga memiliki sikap politis terhadap keadaan bangsa yakni politik kebangsaan seperti sikap PII yang menolak impor beras, kedelai, dan garam.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB PII) Soetrisno Bachir meminta agar seluruh alumni PII memiliki kewajiban untuk berjihad baru yakni menjadi lokomotif perubahan peradaban dunia Islam.
“Lahirnya bangsa ini para pendirinya adalah tokoh-tokoh Islam, perhimpunan alumni PII yang sudah terlatih oleh latihan kader, punya kewajiban yakni jihad baru untuk jadi lokomotif perubahan peradaban baru yang islami,” katanya saat membuka Musyawarah Daerah PII Jawa Barat, di Gedung P4TK-IPA Jalan Diponegoro Nomor 19 Kota Bandung.
Sumber : antara
Editor : Heru Pramono
Komentarku ( Mahrus ali ):
  Dunia politik itu mirip juga dengan dunia ilmu , ada figur yang berhianat, juga ada figur yang jujur.  Ada ilmu yang menyesatkan juga ada ilmu yang membikin jalan hidup yang lurus. Di segala sektor kehidupan, perjalanannya juga begitu. Manusia  di dunia  bukan di akhirat banyak yang sesat dari pada yang benar menurut Qur`an bukan menurut UU Thaghut.  
Allah berfirman:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah". (QS. Al-An'am : 116

     Keluar dari partai lebih baik dari pada masuk ke dalamnya. Ia pemecah umat Islam bukan pemersatu mereka , membikin kebencian antara mereka bukan membikin kasih sayang. Ingatlah firmanNya:
وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)وَإِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُمْ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا أَذَاقَهُمْ مِنْهُ رَحْمَةً إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ(33)
Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. Rum 31-32


12 Mei 2011
26 Agt 2011
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan