Abulwafa Romli Nah
itu kiai yg sy maksud dgn yg tercakup dari definisi ardli (bumi), lumqur
(campuran air dan tanah), tanah, pasir, batu (dgn berbagai jenisnya), debu,
rumput, dan semua yg berasal dari semuanya seperti ubin, bata merah dan
keramik, juga batu yg digergaji dan dihaluskan seperti marmer. Nabi Saw kan sujud di lumpur
sebagai bagian dari bumi/ardli.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Bata
itu sudah ada di masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , tapi di gunakan
untuk tembok masjid, bukan untuk tempat sujud.
Lihat hadis sbb:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي
عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعٌ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عُمَرَ أَخْبَرَهُ
أَنَّ الْمَسْجِدَ كَانَ عَلَى عَهْدِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَبْنِيًّا بِاللَّبِنِ
وَسَقْفُهُ الْجَرِيدُ وَعُمُدُهُ خَشَبُ النَّخْلِ فَلَمْ يَزِدْ فِيهِ أَبُو
بَكْرٍ شَيْئًا وَزَادَ فِيهِ عُمَرُ وَبَنَاهُ عَلَى بُنْيَانِهِ فِي عَهْدِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِاللَّبِنِ وَالْجَرِيدِ
وَأَعَادَ عُمُدَهُ خَشَبًا ثُمَّ غَيَّرَهُ عُثْمَانُ فَزَادَ فِيهِ زِيَادَةً
كَثِيرَةً وَبَنَى جِدَارَهُ بِالْحِجَارَةِ الْمَنْقُوشَةِ وَالْقَصَّةِ وَجَعَلَ
عُمُدَهُ مِنْ حِجَارَةٍ مَنْقُوشَةٍ وَسَقَفَهُ بِالسَّاجِ
…………….,'Abdullah
bin 'Umar mengabarkan kepadanya, bahwa pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam Masjid dibangun dengan menggunakan tanah liat yang dikeraskan (bata).
Atapnya dari pelepah kurma sedangkan tiangnya dari batang pohon kurma. Pada
masanya Abu Bakar tidak memberi tambahan renovasi apapun, kemudian pada masanya
Umar bin Al Khaththab ia memberi tambahan renovasi, Umar merenovasi dengan batu
bata dan pelepah kurma sesuai dengan bentuk yang ada di masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Tiang utama ia ganti dengan kayu. Kemudian pada
masa Utsman ia banyak melakukan perubahan dan renovasi, dinding masjid ia
bangun dari batu yang diukir dan batu kapur. Kemudian tiang – tiangnya dari
batu berukir dan atapnya dari batang kayu pilihan." HADIST NO – 427/
KITAB BUKHARI
Marmer
pun saat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam masih hidup sudah ada sebagaimana hadis sbb:
وَعِنْدَ الْمَكَانِ الَّذِي صَلَّى
فِيهِ مَرْمَرَةٌ حَمْرَاءُ
Sedangkan
tempat yang beliau gunakan shalat adalah dekat dengan 'Marmarah Hamra' (batu
marmer merah). HADIST NO – 4049 / KITAB BUKHARI
Bahkan
tikar sudah ada di masa Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam , tapi tidak pernah di gunakan untuk hamparan
shalat wajib.
Tikarpun
sudah ada dimasa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , tapi digunakan untuk
shalat sunat bukan shalat wajib sebagaimana hadis sbb:
عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ
أَنَّ جَدَّتَهُ
مُلَيْكَةَ دَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِطَعَامٍ
صَنَعَتْهُ لَهُ فَأَكَلَ مِنْهُ ثُمَّ قَالَ قُومُوا فَلِأُصَلِّ لَكُمْ قَالَ
أَنَسٌ فَقُمْتُ إِلَى حَصِيرٍ لَنَا قَدْ اسْوَدَّ مِنْ طُولِ مَا لُبِسَ
فَنَضَحْتُهُ بِمَاءٍ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَصَفَفْتُ وَالْيَتِيمَ وَرَاءَهُ وَالْعَجُوزُ مِنْ وَرَائِنَا فَصَلَّى لَنَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ
Dari
Anas bin Malik bahwa neneknya, Mulaikah, mengundang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk menghadiri hidangan yang ia masak untuk beliau. Beliau
kemudian menyantap makanan tersebut kemudian bersabda: "Berdirilah, aku
akan melakukan shalat untuk kalian ." Anas berkata, "Maka aku
berdiri untuk mengambil tikar milik kami
yang sudah lusuh dan hitam akibat sering digunakan. Aku lalu memercikinya
dengan air, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri. Aku dan
seorang anak yatim membuat barisan di
belakang beliau, sementara orang tua (nenek) berdiri di belakang kami.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu shalat memimpim kami sebanyak dua
rakaat lalu pergi." HADIST NO – 367 /KITAB BUKHARI
Komentarku
( Mahrus ali ) : Lihat dalam hadis tsb tiada keterangan salat wajib ,
bahkan mengarah kepada salat sunat karena bukan empat rakaat dhohor atau
Asar tapi dua rakaat sunat . Boleh anda lihat komentar Imam
Tirmidzi sbb :
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ دَلَالَةٌ
أَنَّهُ إِنَّمَا صَلَّى تَطَوُّعًا أَرَادَ إِدْخَالَ الْبَرَكَةِ عَلَيْهِمْ
Hadis
itu menunjukkan saat itu , Rasulullah SAW menjalankan salat sunat dengan tujuan
memasukkan berkah untuk mereka . Tirmidzi 234
Ibn
Rajab menyatakan dalam kitab fathul bari
sbb :
وَهَذِهِ الصَّلاَةُ كَانَتْ تَطَوُّعًا
؛ يَدُلُّ عَلَى ذَلكَ : مَا خَرَّجَهُ مُسْلِمٌ مِنْ حَدِيْثِ ثَابِتٍ ، عَنْ
أَنَسٍ ، قَالَ : دَخَلَ النَّبيّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَلَيْنَا
، وَمَا هُوَ إِلاَّ أَنَا وَأُمِّي وَأُمِّ حَرَامٍ خَالَتِي ، فَقَالَ : ((
قُوْمُوا ، فَلأُصَلِّي بِكُمْ )) ، فِي غَيْرِ وَقْتِ الصَّلاَةِ ، فَصَلَّى
بِنَا .
وَخَرَّجَهُ أَبُوْ دَاوُدَ ،
وَعِنْدَهُ : فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ تَطَوُّعا .
Salat
ini ( dalam hadis di atas ) adalah salat sunat . Bukti yang mendukung hal itu
adalah hadis Muslim dari Tsabit dari Anas berkata : Nabi SAW masuk
kepada kami , dan di rumah hanya ada saya, ibuku , Ummu Haram bibiku .
Rasulullah SAW bersabda : Berdirilah , aku akan melakukan salat
untukmu . ( bukan waktu salat ) lalu beliau melakukan salat dengan kami .
Abu
Dawud juga meriwayatkannya menyatakan sbb : Beliau melakukan salat
bersama kami dua rakaat sunat .
Fathul
Bari 124/3
Untuk
marmer, sebetulnya sudah ada sebelum Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
dilahirkan, lihat komentar sbb:
الرخام هو صخر كلسي متحول، يتكون من الكالسيت النقي جداً (شكل بلوري لكربونات
الكالسيوم CaCO3). يستعمل في النحت،
وكذلك يستعمل كمادة بنائية، وأيضاً في العديد من الأغراض الأخرى
مثل إكساء الأرضيات والجدران وجدران الحمامات. وقد تكون تحت ظروف نادرة
من الضغط والحرارة الهائلتين في جوف الأرض.
تشتهر عدة دول في إنتاجه منها، فلسطين،
تركيا، إسبانيا، البرازيل وإيطاليا التي تعد في المرتبة
الأولى.ومما يميزه أيضا تفاعله مع الأحماض وهو
ينشأ في البيئات البحربة. إستعمال الرخام قد عرف خلال العصور القديمة التى
عرفت المبانى والقصور الفاخرة المزينة بمشغولات وتماثيل من الرخام، وقد
سجل التاريخ أن الرخام كان يستعمل في إستعمالات كثيرة في جميع العصور التى
عرفت المدنية. وقد وصف هيرودوت أهرامات الجيزة بأنها مكسية من الرخام المجلى
الذى أكسبها جمالا وعظمة، وقد ذكر في التوراة أن الرخام استخدم في بناء
معابد أورشليم ، زهذا يثبت أن الرخام قد عرف من أكثر من ألاف السنين قبل
الميلاد. وكان الرخام وسيلة الفنانين في التعبير سواء في فن المعمار أوالنحت
ومبانى اليونان القديمة وتماثيل روما وقد عرف الفراعنة الرخام في مصر
منذ أكثر من 5 ألاف سنة فقد أستخدم في تكسية الأهرامات وفى بناء المعابد
وقصور الملوك وتماثيلهم والمسلات وأعمدة المعابد .
Marmer
adalah batu kapur mutan, terdiri dari kalsit
yang sangat murni (bentuk kristal kalsium karbonat CaCO3). Digunakan
untuk memahat, serta digunakan
sebagai konstruktivisme, dan
juga banyak tujuan lain seperti membikin lantai tanah,
melapisi dinding dan dinding
kamar mandi. Mungkin dalam kondisi langka tekanan
dan temperatur yang sangat dari bawah tanah.
Beberapa negara terkenal dalam produksi marmer seperti Palestina, Turki, Spanyol, Brazil dan Italia yang termasuk peringkat pertama. Termasuk kelebihannnya bisa berinteraksi dengan asam. Ia berasal dari lingkungan laut . Penggunaan marmer telah dikenal dimasa lalu untuk bangunan, istana mewah kuno dihiasi dengan berbagai kerajinan dan patung-patung dari marmer,
Beberapa negara terkenal dalam produksi marmer seperti Palestina, Turki, Spanyol, Brazil dan Italia yang termasuk peringkat pertama. Termasuk kelebihannnya bisa berinteraksi dengan asam. Ia berasal dari lingkungan laut . Penggunaan marmer telah dikenal dimasa lalu untuk bangunan, istana mewah kuno dihiasi dengan berbagai kerajinan dan patung-patung dari marmer,
وقد سجل التاريخ أن الرخام كان يستعمل
في إستعمالات كثيرة في جميع العصور التى
عرفت المدنية. وقد وصف هيرودوت أهرامات الجيزة بأنها مكسية من الرخام المجلى
الذى أكسبها جمالا وعظمة،
Sejarah telah mencatat bahwa marmer sering digunakan di berbagai
hal dalam segala masa yang kenal peradaban . Herodotus menggambarkan Piramida Giza yang
dilapisi dengan marmer yang tampak jelas
yang bisa membikin keindahan
dan kemegahan,
وقد ذكر في التوراة أن الرخام استخدم في بناء
معابد أورشليم ،.
Disebutkan
dalam kitab Taurat bahwa marmer digunakan untuk
membangun tempat ibadah di Yerusalem,
وهذا يثبت أن الرخام قد عرف من أكثر من
ألاف السنين قبل الميلاد. وكان الرخام وسيلة
الفنانين في التعبير سواء في فن المعمار أوالنحت
ومبانى اليونان القديمة وتماثيل روما
Ini
membuktikan bahwa marmer telah dikenal
lebih dari ribuan tahun sebelum Masehi. Marmer sebagai
sarana seniman – seniman dalam ekspresi baik dalam arsitektur atau memahat dan
bangunan Yunani kuno dan
patung-patung di Roma
وقد عرف الفراعنة الرخام في مصر
منذ أكثر من 5 ألاف سنة فقد أستخدم في تكسية الأهرامات وفى بناء المعابد
وقصور الملوك وتماثيلهم والمسلات وأعمدة المعابد
Raja
– raja Firaun telah mengenal marmer di Mesir selama
lebih dari lima ribu tahun digunakan dalam menghiasi
piramida dan membangun kuil (
tempat ibadah ) dan istana raja, patung-patung
dan obelisk dan tiang – tiang kuil.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Marmer
sudah ada sebelum Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di lahirkan. Dan kelirulah anggapan orang
bahwa masjid Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berlantaikan tanah itu karena saat itu belum
ada marmer. Itu adalah klaim kosong bukan klaim berbobot yang berlandaskan data dan fakta. Ia hanyalah bertolak dari
kebodohan tentang sejarah peradaban manusia.
Bahkan tempat – tempat Ibadah Yahudi juga di
hiasi dengan marmer untuk tembok atau tiang – tiangnya. Hal itu tidak di sebutkan dalam Injil masa Nabi
Isa, tapi sebelumnya jauh yaitu di
sebutkan dalam kitab Taurat Nabi Musa alaihissalam.
Di masa
kejayaan Islam dimana kekayaan kaum muslimin telah mencapai puncaknya karena
mampu menaklukkan berbagai negri,
maka untuk memasang marmer di masjidnya
terlalu mampu. Tapi kaum muslimin saat itu tidak mau karena di anggap menyalahi
aturan lalu masjidnya di biarkan berlantaikan tanah bukan karpat , marmer dll.
Bahkan di
masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , bila ingin membangun lantainya
dengan marmer terlalu mampu. Biaya pemberangkatan perang dari harta dan
tunggangan para mujahidin itu lebih besar dari
pada sekedar membangun masjidnya dengan
lantai marmer atau hambal.
Masarakat
sekarang yang bisa membangun masjid dengan megah saja belum tentu mampu
membiayai peperangan yang menelan biaya sangat banyak. Karena itulah, Allah
menyebutkan mujahidin sebagai orang yang menginfakkan harta dan jiwanya di jalan Allah dalam salah
satu firmanNya:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ
ءَامَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا
بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan
jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.[1]
Walaupun
demikian , para sahabat masih tetap
menjalankan shalat di perjalanan dengan langsung sujud ke tanah tanpa tikar
atau permadani. Pada hal saat itu ,
permadani dan hamparan yang lain tersedia. Dalam suatu hadis di terangkan:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ
أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ
أَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ خَيْبَرَ وَالْمَدِينَةِ ثَلَاثًا يُبْنَى عَلَيْهِ
بِصَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيٍّ فَدَعَوْتُ الْمُسْلِمِينَ إِلَى وَلِيمَتِهِ فَمَا
كَانَ فِيهَا مِنْ خُبْزٍ وَلَا لَحْمٍ أَمَرَ بِالْأَنْطَاعِ فَأُلْقِيَ فِيهَا
مِنْ التَّمْرِ وَالْأَقِطِ وَالسَّمْنِ فَكَانَتْ وَلِيمَتَهُ
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam Telah mengabarkan kepada kami Isma'il
bin Ja'far dari Humaid dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bermukim tiga hari antara Khaibar dan Madinah yaitu ketika malam
pertama dengan Shafiyyah binti Huyyai. Lalu aku pun mengundang kaum muslimin
untuk menghadiri walimahnya. Di dalam walimahan itu tidak ada roti dan tidak
pula daging. Beliau menyuruh agar permadani kulit dihamparkan, lalu kurma, keju
dan samin dihidangkan. Seperti itulah walimahnya.
فَقَالَ الْمُسْلِمُونَ إِحْدَى
أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ أَوْ مِمَّا مَلَكَتْ يَمِينُهُ فَقَالُوا إِنْ
حَجَبَهَا فَهِيَ مِنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ وَإِنْ لَمْ يَحْجُبْهَا فَهِيَ
مِمَّا مَلَكَتْ يَمِينُهُ فَلَمَّا ارْتَحَلَ وَطَّى لَهَا خَلْفَهُ وَمَدَّ
الْحِجَابَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ النَّاسِ
Kemudian
kaum muslimin bertanya, " Dia adalah ummahatul Mukminin ataukah hamba
sahaya?." Mereka pun berkata, "Jika beliau menghijabinya, maka ia
termasuk Ummatul Mukminin, dan bila tidak, maka ia adalah hamba sahaya."
Maka pada saat berangkat, beliau merendahkan tunggangan untuknya dan di taruh
di belakang beliau lalu beliau membentangkan hijab yang menutupi antara dirinya
dengan orang banyak. HADIST NO – 4762/ KITAB BUKHARI
Komentarku
( Mahrus ali ):
Ternyata
permadani saat itu juga sudah ada, tapi tidak
pernah di buat sajadah untuk shalat. Ia digunakan untuk kepentingan yang lain
untuk hamparan tidur, makan dll.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan