JAKARTA (voa-islam.com) -
Kedutaan Besar Republik Islam Iran yang diwakili Konselor bidang
Kebudayaan Besar, Dr. Hujjatollah Ebrahimian, berkunjung ke Direktorat
Pemberdayaan Wakaf, Ditjen Bimas Islam, di Kantor Kemenag Thamrin, untuk
membina kerja sama dalam bidang wakaf, pada Selasa (30/12/2014) yang
lalu.
Dengan hasil bahwa Iran siap dan bersedia membantu pembangunan masjid besar di makam para Wali Songo. Selain itu, Kementerian Kebudayaan Iran juga siap bekerjasama dengan Kemenag dalam pengembangan wakaf.
Dari jumlah tanah wakaf di Indonesia yang tersebar di 400 ribu lebih lokasi. tercatat ada 435.395 lokasi tanah wakaf, dengan luas mencapai 4.142.464.287.906 meter persegi. Dari banyaknya tanah wakaf tersebut, sekitar 66,25 % telah bersertifikat, tepatnya yakni sebanyak 288.429. Sedang sisanya, 146.966 lokasi (32, 75%) belum bersertifikat.dari catatan di tahun 2014.
Dari segi lokasi, ada sekitar 10% tanah wakaf, berlokasi strategis dan potensial untuk dikembangkan secara ekonomis. Dan, dengan adanya kerjasama dengan Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar di Republik Iran ini, Insya Allah sangat positif bagi Pemberdayaan Wakaf di Indonesia.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam hal ini diwakili oleh Menteri Anis Baswedan langsungjuga bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintahan Iran dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan. Dalam hal ini, Iran diwakili oleh duta besar Iran di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (31/12/2014) lalu, sebagaimana dikutip laman resmi Kemendikbud.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh, berkeinginan untuk bekerjasama dibidang kebudayaan dengan Kemendikbud. Kerjasama budaya ini, kata dia, akan menjadi lebih besar karena banyak ruang budaya yang dapat dibangun.
Anis Baswedan mengatakan, “Setiap keterlibatan Indonesia dengan negara manapun itu sangat penting,” tuturnya.
Selain itu, Menteri Pendidikan juga menambahkan, “Keterlibatan Indonesia dengan negara luar, secara mendasar itu akan membantu masyarakat semakin mencintai Indonesia,” ujarnya.
Ada Apa Dengan Anis Baswedan?
Sungguh umat Islam nusantara makin dibuat pusing oleh ulah segelinitr penjabat, yang kian hari tidak mengindahkan himbauan ulama. Di saat para ulama dan cendekiawan muslim bersatu memberantas Syiah dan menghadang dari setiap lini yang ada, mengapar para pejabat malah bekerja sama dengan negara Iran yang notabene Penguasanya berbasis Syiah.
Umat makin bertanya, siapa sebenarnya Anis Baswedan? Mengapa kontroversi selalu dibuatnya untuk memojokan posisi Ahlus Sunah di Nusantara ini? Bukankah dengan adanya Iran campur tangan dengan pendidikan dan budaya di Indonesia makin membuat kaum Syiah merasa leluasa?
Berdoa serta bermujahadah untuk memberi yang terbaik untuk ahlus sunah adalah kewajiban kita. [bbs/protonema/voa-islam.com
Dengan hasil bahwa Iran siap dan bersedia membantu pembangunan masjid besar di makam para Wali Songo. Selain itu, Kementerian Kebudayaan Iran juga siap bekerjasama dengan Kemenag dalam pengembangan wakaf.
Dari jumlah tanah wakaf di Indonesia yang tersebar di 400 ribu lebih lokasi. tercatat ada 435.395 lokasi tanah wakaf, dengan luas mencapai 4.142.464.287.906 meter persegi. Dari banyaknya tanah wakaf tersebut, sekitar 66,25 % telah bersertifikat, tepatnya yakni sebanyak 288.429. Sedang sisanya, 146.966 lokasi (32, 75%) belum bersertifikat.dari catatan di tahun 2014.
Dari segi lokasi, ada sekitar 10% tanah wakaf, berlokasi strategis dan potensial untuk dikembangkan secara ekonomis. Dan, dengan adanya kerjasama dengan Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar di Republik Iran ini, Insya Allah sangat positif bagi Pemberdayaan Wakaf di Indonesia.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam hal ini diwakili oleh Menteri Anis Baswedan langsungjuga bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintahan Iran dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan. Dalam hal ini, Iran diwakili oleh duta besar Iran di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (31/12/2014) lalu, sebagaimana dikutip laman resmi Kemendikbud.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh, berkeinginan untuk bekerjasama dibidang kebudayaan dengan Kemendikbud. Kerjasama budaya ini, kata dia, akan menjadi lebih besar karena banyak ruang budaya yang dapat dibangun.
Anis Baswedan mengatakan, “Setiap keterlibatan Indonesia dengan negara manapun itu sangat penting,” tuturnya.
Selain itu, Menteri Pendidikan juga menambahkan, “Keterlibatan Indonesia dengan negara luar, secara mendasar itu akan membantu masyarakat semakin mencintai Indonesia,” ujarnya.
Ada Apa Dengan Anis Baswedan?
Sungguh umat Islam nusantara makin dibuat pusing oleh ulah segelinitr penjabat, yang kian hari tidak mengindahkan himbauan ulama. Di saat para ulama dan cendekiawan muslim bersatu memberantas Syiah dan menghadang dari setiap lini yang ada, mengapar para pejabat malah bekerja sama dengan negara Iran yang notabene Penguasanya berbasis Syiah.
Umat makin bertanya, siapa sebenarnya Anis Baswedan? Mengapa kontroversi selalu dibuatnya untuk memojokan posisi Ahlus Sunah di Nusantara ini? Bukankah dengan adanya Iran campur tangan dengan pendidikan dan budaya di Indonesia makin membuat kaum Syiah merasa leluasa?
Berdoa serta bermujahadah untuk memberi yang terbaik untuk ahlus sunah adalah kewajiban kita. [bbs/protonema/voa-islam.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan