WASHINGTON – Sekarang kaum Nabi Luth melekat pada bendera
Amerika. Dengan dasar kesetaraaan gender, akhirnya secara undang-undang
disahkan perkawinan sejenis. Inilah yang bakal membuat bangsa Barat punah
secara alamiah.
Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan 50 negara bagian seluruhnya
harus mengizinkan pasangan gay dan dan lesbi untuk menikah. Ini sebuah
perubahan yang besar dalam satu generasi, Jum’at, 16/1/2015.
Keputusan itu muncul hanya beberapa bulan setelah hakim menunda masalah
ini, dan bulan Oktober menolak mendengar banding dari putusan yang memungkinkan
pernikahan sesama jenis di lima
negara bagian.
Keputusan itu, dianggap sebagai kejutan besar, dan kemenangan hak-hak
gay, dan memperluas jumlah negara bagian yang membolehkan pernikahan sejenis,
ke seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Sebagai konsekuensi dari keputusan Mahkamah Agung dengan keputusan itu,
sekarang tidak ada lagi negara bagian yang dapat melarang perkawinan sejenis.
Awalnya, memang sudah hampir 36 negara bagian pernikahan sejenis berlangsung,
dan lebih dari 70 persen orang Amerika hidup diantara pasangan gay bisa
menikah.
Pembela hak-hak gay memuji langkah pengadilan sebagai salah satu
langkah akhir dalam perjalanan selama puluhan tahun terhadap perlakuan yang
sama, dan mereka mengungkapkan keyakinan mereka akan menang, Jum’at.
"Kami akhirnya berlabuh di hari ketika pasangan sesama jenis di
seluruh negeri akan dapat berbagi sama dalam kegembiraan, perlindungan dan
tanggung jawab pernikahan," kata Jon W. Davidson, Direktur Hukum Lambda
Legal.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyetujui
perkawinan sejenis. Sikap Obama ini parallel dengan ideologi kaum
Demokrat yang liberal. Dengan keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat, tak
pelak, 50 negara bagian Amerika Serikat akan mengadopsi keputusan itu, dan
kemenangan pasangan gay dan lesbi melakukan pernikahan secara sah, dan
dilindungi oleh hukum.
Sementara itu, di hampir seluruh negara Uni Eropa, parlemen mereka
sudah meratifikasi undang-undang yang membolehkan pernikahan sejenis. Sehingga,
perkawinan sejenis menjadi legal, dan bukan lagi melanggar hukum. Perkawinan
sejenis ini sudah menjadi trend (kecenderungan) di negara-negara Uni Eropa.
Bukan sesuatu yang ‘haram’ atau dipandang aneh atau kelainan.
Negara Perancis, Inggris, Jerman, Belanda, Belgia, Itali dan sejumlah
negara Uni Eropa, termasuk Brazil dan Argentina parlemennya telah
meratifikasi perkawinan sejenis. Kecenderungan berkembangnya kaum Nabi
‘Luth’ ini, semakin kuat di daratan Eropa, termasuk di Amerika dan
Amerika Latin.
Justru perkawinan ‘tradisional’ (antara laki-perempuan) di Barat (Eropa
dan Amerika), sudah dianggap sebagai perilaku yang menyimpang. Trend baru
justru berbalik, yaitu perkawinan sejenislah, yang sekarang menjadi trend.
Bahkan Presiden Prancis Francois Hollande telah menjadi 'tauladan', hidup
kumpul kebo berganti-ganti pasangan, tanpa ikatan pernikahan.
Para Pastur dan Rabbi tidak lagi canggung menikahkan pasangan sejenis
di gereja dan synagog. Sudah menjadi pemandangan umum di daratan Eropa dan
Amerika, di mana para Pastor dan Rabbi memberikan pemberkatan terhadap pasangan
sejenis.
Memang, perempuan di Barat sudah tidak tertarik dengan anak. Mereka
lebih tertarik dengan binatang. Sejenis anjing atau kecing yang mereka
kasihi dibanding dengan ‘bayi’. Mereka menikmati sek bebas. Tanpa ada
tanggungjawab. Sampai masyarakat Barat, tak lagi mereka bisa menikmaati
hubungan sek antar jenis (laki-perempuan). Maka mereka memilih melakukan
hubungan sek baru, yaitu dengan sesame jenis.
Sejatinya masyarakat Barat masih mulia binatang. Karena binatang tidak
ada yang melakukan perkawinan sejenis. Tidak ada binatang melakukan perkawinan
sejenis. Misalnya, tidak ada anjing jantan melakukan hubungan dengan anjing
jantan. Jadi manusia Barat masih lebih mulia binatang, dibanding dengan manusia
di Barat, sekarang ini.
Karena itu, pertumbuhan populasi masyarakat terus merosot, dan bahkan
di beberapa negara Skandinavia, seperti Denmark, pertumbuhan penduduknya
sudah minus. Tidak aneh sekarang jumlah manula (gerentologi), semakin besar dan
mayoritas di Barat. Orang yang umurnya diatas 50 tahun tumbuh semakin besar.
Karena itu, budaya dan peradaban Barat, semakin menyusut dan tidak lagi
menjadi pelopor peradaban kemajuan dunia. Ini tergambar dari krisis ekonomi,
sejak tahun 2008, dan sampai sekarang ekonomi di Amerika Serikat dan Uni
Eropa, tak lagi mampu bangkit.
Semuanya ini hanya akan mendorong skenario punahnya bangsa Barat, bukan
karena serangan teroris, tapi akibat peradaban mereka yang ‘kufur’ dan ‘bathil’
telah melahirkan kehancuran bagi masa depan mereka. Ideologi materaliasme dan
demokrasi yang melahirkan kebebasan itu, membawanya kepada kepunahan.
Termasuk institusi gereja hanya melahirkan kehidupan yang sangat kotor.
Di mana hampir seluruh dunia, para Pastur dan Romo telah terlibat
pelecehan sek terhadap anak-anak. Karena, doktrin gereja yang melarang
mereka menikah.Bahkan, komisi hak asasi manusia PBB telah mengutuk gereja,
akibat praktek-praktek kotor para Pastur.
Di sejumlah negara Eropa, terdapat gay yang menjadi Pastur, dan
pasangan Pastur 'gay' itupun melangsungkan pernikahan di gereja. Praktek
menyimpang gereja ini sudah lazim.
Semua kehancuran ini akan berlangsung secara alamiah. Barat secara
perlahan-lahan akan punah, tanpa perang dan serangan dari manapun. Ini pasti.
Akibat peradaban mereka yang bathil dan kufur. Wallahu’alam.
mashadi1211@gmail.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan