POSMETRO INFO - Pengamat Kebijakan Publik Budgeting Metropolitan
Watch (BMW), Amir Hamzah menduga ada kekuatan besar yang berupaya
melindungi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam
kasus pembelian lahan RS Sumber Waras, Jakarta Barat.
Padahal, menurut Amir, peristiwa pembelian lahan tersebut merupakan
contoh kejahatan yang diatur secara sistematis oleh seorang pejabat
publik.
"Apakah pantas seorang gubernur bertemu dengan pemilik tanah untuk
berunding demi memuluskan transaksi jual beli lahan? Apalagi, tanah itu
masih sengketa di MA," ujar Amir dalam sebuah diskusi publik bertajuk
'Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat', di Rumah Kedaulatan Rakyat Soebodio
Satrosatomo, Jakarta, Sabtu (7/5/2016).
Pelapor skandal dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras ke KPK
ini menyebut, KPK sejatinya tak bisa berkelit untuk menunda-nunda
penuntasan kasus RS Sumber Waras.
Sebab, kata dia, jika dalam kondisi normal atau tanpa ada tekanan dari
pihak-pihak tertentu, KPK biasanya tak pernah ragu terhadap hasil audit
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Amir mengumpamakan kasus RS Sumber Waras seperti wanita hamil tua, namun proses persalinannya tidak normal.
"Akibat ada satu dan lain hal, membuat lima pimpinan KPK tidak kompak.
Akhirnya, proses 'persalinan' pun tak bisa berjalan normal," ujarnya. [ts]
Komentarku ( Mahrus ali )
Itulah bahaya memilih kafirin, dan manfaat memilih pemimpin
yg bertakwa. Kita sdh diingatkan oleh Allah, jangan pilih pemimpin kafir. Allah
berfirman:
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لاَ يَأْلُونَكُمْ
خَبَالاً وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ
وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ا ْلآيَاتِ إِنْ
كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar
kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan
bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi.
Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.[1]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan